Ini Dampak Radiasi Sinar Gamma pada Tubuh Manusia
“Sinar radiasi dan gelombang elektromagnetik banyak digunakan sebagai salah satu prosedur pengobatan selain untuk prosedur pemeriksaan. Salah satu jenisnya yang banyak dipakai adalah sinar gamma.”
Halodoc, Jakarta – Apa itu radiasi? Radiasi merupakan suatu energi yang dilepaskan dalam bentuk partikel maupun gelombang. Jika dilihat dari muatan listrik yang dihasilkan setelah mengenai objek tertentu, ada dua jenis radiasi, yaitu ion dan non-ion. Radiasi ion termasuk sinar gamma, kosmik, CT scan, neuron, beta, dan alfa.
Sementara itu, kelompok yang termasuk dalam radiasi non-ion adalah gelombang radio, gelombang mikro seperti yang terdapat dalam microwave, sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan sinar infra merah. Jika dilihat dari dampaknya, jenis radiasi ion bisa dikatakan lebih berbahaya, dibandingkan dengan radiasi non-ion.
Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Terapi Radiasi?
Sinar gamma sendiri merupakan paket energi tanpa bobot yang disebut foton. Tidak seperti partikel alfa dan beta yang memiliki energi dan massa, sinar gamma adalah energi murni. Sinar ini mirip dengan cahaya tampak, tetapi memiliki energi yang jauh lebih tinggi. Sinar gamma sering dipancarkan bersama dengan partikel alfa atau beta selama peluruhan radioaktif.
Sinar gamma adalah bahaya radiasi bagi seluruh tubuh. Mereka dapat dengan mudah menembus penghalang yang dapat menghentikan partikel alfa dan beta, seperti kulit dan pakaian. Sinar gamma dapat menembus tubuh manusia sepenuhnya, ketika sinar ini melewati tubuh, mereka dapat menyebabkan ionisasi yang merusak jaringan dan DNA.
Dampak Radiasi Sinar Gamma pada Tubuh Manusia
Radiasi sinar gamma sangat mudah menembus dan berinteraksi dengan materi melalui proses yang disebut ionisasi melalui tiga proses, yaitu efek fotolistrik, hamburan Compton, dan produksi pasangan. Oleh karena daya penetrasinya yang tinggi, dampak radiasi gamma dapat terjadi di seluruh tubuh, tetapi pengionnya lebih sedikit daripada partikel alfa.
Radiasi gamma dianggap sebagai bahaya eksternal berkaitan dengan proteksi radiasi. Mirip dengan semua paparan radiasi pengion, paparan tinggi dapat menyebabkan efek akut melalui kerusakan langsung pada sel. Tingkat paparan yang rendah membawa risiko kesehatan stokastik, ketika terjadi peningkatan kemungkinan induksi kanker seiring dengan peningkatan paparan.
Baca juga: Siapa Saja yang Membutuhkan Terapi Radiasi?
Secara sederhana, pada dosis yang rendah, sel tubuh yang terkena paparan radiasi masih memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri dalam waktu yang bisa dikatakan tidak lama. Sel yang mengalami kerusakan pada akhirnya akan mati dan terganti dengan sel yang baru.
Namun, pada dosis yang lebih tinggi, sel yang mengalami kerusakan justru akan memperbanyak dirinya sehingga berkembang menjadi sel kanker. Terlebih jika pola hidup atau kebiasaan sehari-hari kamu sangat mendukung untuk terpapar pembentukan sel kanker, seperti merokok atau mengonsumsi makanan yang memiliki kerentanan terhadap karsinogen.
Sementara itu, paparan radiasi pada dosis yang tinggi dalam waktu singkat juga bisa memicu munculnya beberapa gejala yang dikenal dengan sebutan sindrom radiasi akut pada tubuh, seperti mual, diare, muntah, rambut rontok, demam, lemas, kulit memerah, bengkak, dan gatal, nyeri, pingsan, hingga kejang. Sudah pasti, gejalanya akan sangat berbeda apabila kamu mengalami paparan dalam waktu yang lama.
Kadang-kadang, tingkat kepekaan pada tubuh juga berpengaruh terhadap dampak paparan radiasi pada tubuh. Misalnya, radiasi sinar gamma sebesar 400 rem bisa mengakibatkan kematian apabila terpapar sebanyak dua waktu berbeda dengan rentang 30 hari. Meski begitu, dosis yang sama justru tidak akan berdampak apabila tubuh terkena paparan selama sekitar satu tahun dengan dosis merata yang kadarnya lebih kecil.
Baca juga: Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Melakukan Terapi Radiasi
Apapun yang berhubungan dengan paparan radiasi dalam waktu lama bisa memicu dampak negatif untuk tubuh. Jadi, jika kamu merasakan gejala yang tidak biasa, segera tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasinya di ponselmu melalui App Store atau Play Store.
Referensi:
Arpansa. Diakses pada 2021. Gamma Radiation.
HealthLinkBC. Diakses pada 2021. Radiation Exposure: Risks and Health Effects.
CDC. Diakses pada 2021. Health Effects of Radiation.