Ini Dampak Psikologis Trauma Masa Kecil pada Orang Dewasa
“Dampak trauma masa kecil bagi psikologis seseorang bisa cukup besar. Ini juga dapat memengaruhi hubungan dengan orang lain.”
Halodoc, Jakarta – Trauma masa kecil atau childhood trauma adalah peristiwa yang dialami oleh seorang anak yang menimbulkan rasa takut. Umumnya berupa kekerasan, pelecehan, atau hal berbahaya dan mengancam jiwa.
Stres yang berkelanjutan, seperti tinggal di lingkungan yang berbahaya atau menjadi sasaran perundungan, juga dapat menimbulkan trauma. Bahkan, trauma ini bisa berlanjut dan berdampak pada kondisi psikologis saat dewasa.
Seperti apa dampak trauma saat masih anak-anak terhadap kondisi kesehatan mental saat dewasa? Yuk simak penjelasannya!
Dampak Psikologis Trauma Masa Kecil
Peristiwa traumatis dapat memengaruhi perkembangan otak anak. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi seumur hidup bagi mereka secara fisik, mental, dan sosial.
Berikut ini dampak psikologis dari trauma masa kecil pada orang dewasa:
- Masalah pengendalian amarah.
- Depresi.
- Tekanan emosional.
- Tingkat stres yang tinggi.
- Gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
- Gangguan psikotik.
Anak-anak yang terpapar trauma kompleks bahkan mungkin menjadi terasing. Ini melibatkan pemisahan diri dari pengalaman secara mental. Mereka mungkin membayangkan bahwa mereka berada di luar tubuh mereka dan menontonnya dari tempat lain, yang mengakibatkan kesenjangan ingatan.
Trauma masa kecil karena pelecehan dan kekerasan juga dapat meningkatkan risiko upaya bunuh diri.
Dampak pada Hubungan dan Hal-Hal Lainnya
Selain pada psikologis, trauma masa kecil juga bisa berdampak pada hubungannya dengan orang lain. Ketika seorang anak mengalami trauma yang mengajari mereka bahwa mereka tidak dapat mempercayai atau bergantung pada orang terdekat, mereka cenderung percaya bahwa dunia di sekitar mereka adalah tempat yang menakutkan.
Pelajaran ini membuatnya sangat sulit untuk membentuk hubungan sepanjang masa kanak-kanak mereka dan memasuki masa dewasa mereka. Anak-anak yang mengalami trauma masa kecil juga cenderung bergumul dengan hubungan romantis di masa dewasa.
Selain itu, beberapa dampak lain yang juga bisa terjadi adalah:
- Menjadi mudah meledak emosinya dan memiliki reaksi yang lebih intens.
- Terlibat dalam perilaku berisiko tinggi, seperti mengemudi dengan kecepatan tinggi atau seks yang tidak aman.
- Ketidakmampuan untuk merencanakan atau mempersiapkan masa depan.
- Peningkatan risiko melukai diri sendiri.
- Kurangnya kontrol impuls.
- Harga diri rendah.
- Masalah pemecahan atau penalaran masalah.
Anak-anak yang mengalami peristiwa traumatis mungkin juga memiliki kemampuan yang berkurang untuk mengasuh anak mereka sendiri di kemudian hari.
Hal yang Bisa Kamu Lakukan
Jika kamu memiliki trauma masa kecil dan masih merasakan dampaknya hingga dewasa, ada beberapa tindakan yang dapat kamu lakukan untuk membantu mengatasinya dengan lebih baik, yaitu:
- Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang bisa mendukung kamu.
- Menjaga jadwal makan dan tidur yang konsisten.
- Menjadi aktif secara fisik.
- Menghindari alkohol dan obat-obatan.
Berbicara dengan ahli kesehatan mental juga dapat membantu kamu mengatasi masalah ini. Pilihan penanganan dapat mencakup sejumlah terapi, seperti:
- Cognitive processing therapy (CPT).
- Trauma-focused cognitive behavioral therapy (TF-CBT).
- Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR).
- Acceptance and commitment therapy (ACT).
Kamu juga bisa bergabung dalam komunitas penyintas trauma masa kecil yang berisi orang-orang dengan masalah yang sama. Ini akan membantu kamu merasa tidak sendirian, dan mendapat dukungan sosial yang kamu butuhkan.
Itulah pembahasan mengenai dampak trauma masa kecil bagi psikologis orang dewasa. Jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami masalah ini, segera download Halodoc untuk berbicara dengan psikolog, agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.