Ini Dampak Hormon Kortisol Berlebih Dalam Tubuh dan Cara Mengatasinya
“Gejala sebagai dampak dari tingginya hormon kortisol atau sindrom cushing dapat bervariasi tergantung pada apa penyebabnya. Sementara itu, perawatan untuk sindrom Cushing bertujuan untuk menurunkan tingkat kortisol yang tinggi dalam tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Kortisol merupakan hormon stres yang berperan dalam merespon stres pada tubuh. Selain itu, hormon ini juga memainkan peran yang jauh lebih besar dalam tubuh. Setiap orang secara alamiah memiliki kortisol tinggi dari waktu ke waktu, dan kadarnya bervariasi sepanjang hari. Namun, jika tubuh secara konsisten membuat terlalu banyak kortisol hal ini perlu diwaspadai. Lantaran kondisi ini biasanya mengindikasikan masalah kesehatan tertentu sekaligus menimbulkan dampak pada kesehatan.
Dampak Hormon Kortisol yang Berlebih
Hormon kortisol yang berlebihan berisiko meningkatkan tekanan darah serta kadar glukosa darah, yang kemudian memicu diabetes. Kondisi ini disebut sebagai sindrom Cushing. Penyebab tingkat kortisol yang lebih tinggi atau sindrom Cushing meliputi:
1. Konsumsi Obat Tertentu
Konsumsi obat kortikosteroid dalam jumlah besar, seperti prednison, prednisolon atau deksametason, untuk pengobatan kondisi lain. Selain itu, penggunaan kontrasepsi oral dan dampaknya pada kadar kortisol dalam darah juga memiliki keterkaitan erat.
2. Adanya Tumor
Sejumlah tumor dapat menghasilkan hormon adrenokortikotropik (ACTH). Kondisi ini biasanya ditemukan di kelenjar pituitari. Lebih jarang, tumor neuroendokrin di bagian lain tubuh seperti paru-paru dapat menyebabkan kadar kortisol tinggi. Selain itu, tumor kelenjar adrenal atau pertumbuhan berlebihan jaringan adrenal (hyperplasia), juga menyebabkan produksi kortisol berlebih.
3. Stres Berkepanjangan
Stres dapat memicu kombinasi sinyal di dalam tubuh dari hormon dan saraf. Sinyal-sinyal ini menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan hormon, termasuk adrenalin dan kortisol. Hasilnya adalah peningkatan detak jantung dan energi sebagai bagian dari respons mekanisme perlindungan tubuh (lawan atau kabur). Begitu ancaman berlalu, hormon akan kembali ke tingkat biasanya, dan fungsi tubuh kembali ke tingkat normal. Tetapi ketika seseorang berada di bawah stres terus-menerus, respons ini tidak selalu padam, sehingga meningkatkan hormon kortisol.
Adapun gejala sebagai dampak dari kondisi ini dapat bervariasi tergantung pada apa yang menyebabkan peningkatan kadar kortisol. Berikut adalah gejala umum dari terlalu banyak hormon kortisol meliputi:
- Penambahan berat badan, kebanyakan di sekitar bagian tengah tubuh dan punggung atas.
- Timbulnya jerawat.
- Kulit menipis.
- Mudah memar.
- Wajah memerah.
- Penyembuhan luka yang melambat.
- Kelemahan otot.
- Kelelahan yang parah.
- Sifat lekas marah.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Tekanan darah tinggi.
- Sakit kepala.
Cara untuk Mengatasi Kondisi Ini
Perawatan untuk sindrom Cushing bertujuan untuk menurunkan tingkat kortisol yang tinggi dalam tubuh. Perawatan terbaik akan tergantung pada penyebab sindrom tersebut. Pilihan meliputi perubahan gaya hidup dan prosedur medis:
1. Pastikan Tidur Berkualitas
Masalah tidur kronis, seperti apnea tidur obstruktif, insomnia atau bekerja shift malam, berhubungan dengan kadar kortisol yang lebih tinggi. Karena itu, penting bagi mereka yang memiliki kadar kortisol tinggi untuk mendapatkan tidur berkualitas dengan durasi yang cukup setiap malamnya.
2. Berolahraga Secara Teratur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi stres. Keduanya terbukti dapat membantu menurunkan kadar kortisol seiring waktu.
3. Mengurangi Penggunaan Kortikosteroid
Salah satu cara untuk mengelola gejala sindrom cushing adalah dengan mengurangi dosis obat selama periode waktu tertentu, sambil tetap mengelola kondisinya.
4. Operasi
Jika penyebab sindrom Cushing adalah tumor, dokter mungkin merekomendasikan operasi pengangkatan total. Tumor hipofisis biasanya diangkat oleh ahli bedah saraf, yang mungkin melakukan prosedur ini melalui hidung. Untuk tumor di kelenjar adrenal, paru-paru atau pankreas, ahli bedah dapat mengangkatnya melalui teknik bedah invasif minimal, dengan sayatan yang lebih kecil.
Itulah penjelasan mengenai dampak hormon kortisol yang berlebihan dan cara mengatasinya. Jika memiliki pertanyaan seputar kondisi ini atau mengalami gejalanya, segeralah hubungi dokter.
Melalui aplikasi Halodoc kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. What Are the Symptoms and Causes of High Cortisol Levels?
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Cushing syndrome.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Cortisol.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan