Ini Dampak Blue Light untuk Kesehatan Mata dan Kulit

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Oktober 2022

“Dampak dari paparan cahaya biru (blue light) pada kesehatan mata dan kulit dapat berujung pada kondisi serius. Sebagai contoh, paparan blue light pada kulit berisiko menyebabkan penuaan dini.”

Ini Dampak Blue Light untuk Kesehatan Mata dan KulitIni Dampak Blue Light untuk Kesehatan Mata dan Kulit

Halodoc, Jakarta – Banyak orang beranggapan bahwa radiasi ultraviolet dari sinar matahari merupakan satu-satunya paparan yang dapat berdampak negatif pada kulit. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena pancaran sinar lain, seperti blue light juga dapat menimbulkan efek negatif. 

Perlu diketahui bahwa blue light merupakan gelombang cahaya yang terpancar dari layar beberapa perangkat elektronik.

Misalnya seperti tablet, smartphone, layar laptop, hingga layar televisi. Lantas, apa dampak blue light untuk kesehatan, khususnya mata dan kulit? Simak informasinya di sini!

Dampak Blue Light untuk Kesehatan Mata dan Kulit

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak dari cahaya biru pada kesehatan mata dan kulit: 

1. Kesehatan mata

Dalam jumlah besar, cahaya berenergi tinggi dari matahari seperti sinar ultraviolet atau cahaya biru dari layar perangkat elektronik dapat meningkatkan risiko penyakit mata. Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran tentang apakah cahaya biru dari layar digital berbahaya. 

Meski begitu, penelitian lebih banyak masih diperlukan, terkait dampak layar digital terhadap mata. Para ahli berpikir kelelahan mata digital, atau sindrom penglihatan komputer, mempengaruhi sekitar 50 persen pengguna komputer. Gejalanya meliputi mata kering, iritasi, dan penglihatan kabur.

Selain itu, blue light secara garis besar dapat merusak retina seseorang dan memicu fototoksisitas. Jumlah kerusakan dari kondisi ini akan tergantung pada gelombang cahaya dan waktu paparan. 

2. Kesehatan kulit

Cahaya biru, khususnya dari perangkat elektronik dapat menyebabkan perubahan pada sel kulit, termasuk penyusutan sel dan kematian. Nah, menurut penelitian berjudul “Can Light Emitted from Smartphone Screens and Taking Selfies Cause Premature Aging and Wrinkles?”, kondisi ini diketahui dapat mempercepat proses penuaan. Bahkan, eksposur sesingkat 60 menit dapat memicu perubahan ini. 

Parahnya lagi, terlalu banyak cahaya biru juga dapat menyebabkan pigmentasi. Satu studi mengaitkan paparan cahaya biru dengan lebih banyak pembengkakan, kemerahan, dan perubahan pigmen pada seseorang dengan kulit lebih gelap.

Meskipun dapat berdampak negatif pada kulit bila digunakan dengan cara tertentu, cahaya biru juga memiliki sifat penyembuhan.

Sebab, perangkat cahaya biru juga dapat digunakan untuk mengobati psoriasis yang memiliki plak ringan hingga sedang.

Perawatan tersebut dilakukan selama 4 minggu dan membantu mengurangi kemerahan dan mengecilkan ukuran kulit yang menebal. Berita baiknya, tidak ada efek samping yang serius.

Bisakah Dampak Negatifnya Dicegah? 

Para ahli berpendapat bahwa cara terbaik untuk mencegah kerusakan akibat paparan blue light adalah dengan mengurangi screen time. Namun, secara spesifik, dampak negatif blue light pada mata dapat dicegah dengan menggunakan pelindung layar elektronik, yang diproduksi khusus untuk meredupkan cahaya tersebut. Selain itu, jika sedang menelpon menggunakan smartphone, pastikan untuk menggunakan headset, agar ponsel tidak langsung menempel pada pipi atau wajah. 

Sementara itu, pencegahan kerusakan blue light pada kulit, dapat dilakukan melalui menerapkan perawatan kulit yang sesuai.

Salah satunya adalah menggunakan tabir surya pada wajah dan kulit tubuh yang tidak tertutup pakaian. Pastikan untuk menggunakan tabir surya dengan spektrum luas dan memiliki SPF minimal 30, yang memiliki kandungan zinc oksida atau titanium dioksida.

Itulah dampak blue light untuk kesehatan kulit dan mata yang perlu diketahui. Dampak negatif dari paparan cahaya tersebut dapat dicegah dengan berbagai cara.

Namun, jika kamu terlanjur merasakan tanda penuaan seperti kulit keriput akibat penggunaan gadget yang berlebihan, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis perawatan apa yang cocok untuk mengatasi gangguan pada kulit. 

Nah, melalui aplikasi Halodoc kamu menghubungi dokter spesialis kulit kapan saja dan di mana saja. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2022. Exposing Effects of Blue Light On Skin. 
WebMD. Diakses pada 2022. Seeing Blue: How Blue Light Can Affect Your Health. 
Everyday Health. Diakses pada 2022. Is Blue Light Harming Your Skin Health?
NIH. Diakses pada 2022. Can Light Emitted from Smartphone Screens and Taking Selfies Cause Premature Aging and Wrinkles. 
Journal of Investigative Dermatology. Diakses pada 2022. Impact of Long-Wavelength UVA and Visible Light on Melano Competent Skin.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan