Ini Contoh dan Jenis Narkotika Berbahaya yang Harus Dihindari
“Jenis-jenis dan contoh narkotika diklasifikasikan dalam Undang-Undang (UU) Narkotika. Misalnya, jenis narkotika golongan 1 memiliki beberapa contoh, yaitu ganja dan opium.”
Halodoc, Jakarta – Peredaran narkotika merupakan salah satu masalah serius yang dapat mengancam masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Bahaya narkotika yaitu dapat merusak kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.
Bahaya fatal dari kecanduan narkotika yaitu kematian. Sayangnya masih banyak orang yang belum memahami jenis dan contoh obat-obatan terlarang yang termasuk ke dalam golongan narkotika.
Apalagi jika penggunaan suatu obat tidak didasarkan pada resep dokter. Untuk lebih memahami dan dapat menghindari bahaya narkotika, simak apa saja jenis dan contoh narkotika berikut ini!
Jenis dan Contoh Narkotika Menurut Undang-Undang Narkotika
Narkotika merupakan zat atau obat yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis. Obat “terlarang” ini dapat menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, dan daya rangsang. Hal yang membahayakan dari penggunaan narkotika di luar prosedur medis yaitu terjadinya kecanduan.
Jenis dan contoh narkotika diklasifikasikan di dalam undang-undang (UU) tentang Narkotika. Menurut UU tentang Narkotika, jenis narkotika dibagi menjadi tiga golongan, berdasarkan pada risiko ketergantungan.
1. Narkotika golongan 1
Contoh narkotika golongan 1 yaitu:
- Ganja, atau bernama Cannabis sativa syn. Cannabis Indica. Tanaman ini menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika pada bijinya. Narkotika jenis ini membuat penggunanya mengalami euforia, yaitu rasa senang berkepanjangan tanpa sebab.
- Opium. Merupakan jenis narkotika yang berbentuk bubuk. Kandungan morfin dalam bubuk opium ini dapat menghilangkan rasa sakit. Namun, jika kamu menyalahgunakan pemakaiannya, dapat menimbulkan efek hiperaktif, mabuk, dan sering sibuk sendiri.
- Kokain. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan jika digunakan dengan cara dikunyah. Namun jika disalahgunakan, efek buruk pada tubuh bisa berupa muncul rasa gelisah, penurunan berat badan, sering kejang-kejang, dan gangguan pernapasan.
2. Narkotika golongan 2
Narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan, asalkan digunakan sesuai resep dokter.
Meskipun bisa bermanfaat untuk pengobatan, golongan 2 ini juga berpotensi tinggi menimbulkan efek ketergantungan. Jenis narkotika ini kurang lebih ada 85 jenis.
Beberapa contoh narkotika jenis ini adalah:
- Morfin. Merupakan alkaloid analgesik kuat yang terdapat pada tanaman opium. Narkotika ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat, sebagai penghilang rasa sakit. Namun, ada beberapa efek buruk dari pemakaian morfin jika disalahgunakan. Misalnya, penurunan kesadaran, menimbulkan euforia, kebingungan, gelisah, hingga pingsan.
- Alfaprodina. Jenis obat ini mirip dengan morfin. Alfaprodina dapat bermanfaat untuk menangani nyeri saat persalinan dan prosedur pembedahan lainnya. Sebagai obat berbasis opioid, obat ini bisa membuat penggunanya sangat ketagihan dan mengakibatkan efek samping dan komplikasi medis.
3. Narkotika golongan 3
Jenis narkotika berikutnya menurut UU Narkotika yaitu golongan 3. Narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan dan banyak bermanfaat untuk pengobatan dan terapi.
Beberapa jenis narkotika bisa kamu dapatkan secara alami, tapi ada juga yang prosesnya secara kimiawi.
Berdasarkan proses pembuatannya, contoh narkotika dibedakan menjadi beberapa jenis. yaitu:
- Sintetis. Narkotika sintetis terbuat melalui proses pengolahan yang rumit. Hasil pengolahannya narkotika sintetis biasanya untuk keperluan pengobatan dan penelitian. Contoh narkotika sintetis yaitu amfetamin, metadon, dan deksamfetamin.
- Semi sintetis. Narkotika semi sintetis pengolahannya menggunakan bahan utama berupa narkotika alami. Kemudian, bahan-bahan tersebut diisolasi dengan cara diekstraksi. Contoh narkotika semi sintetis yaitu morfin, heroin, dan kodein.
- Alami. Penggunaan narkotika alami bisa melalui proses sederhana. Hanya saja, zat yang terkandung masih sangat kuat, sehingga tidak boleh untuk kamu gunakan sebagai obat. Contoh narkotika alami yaitu ganja dan koka. Penggunaan narkotika alami bisa menyebabkan dampak buruk apabila penggunaannya salah. Salah satu bahaya yang sangat fatal adalah kematian.
Apa saja narkotika jenis baru? Melansir dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu, terdapat contoh narkotika jenis baru yang terkenal sebagai yaba.
Narkotika ini merupakan campuran kafein dan methapethamine. Yaba termasuk ke dalam narkotika golongan I yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Lalu, contoh narkotika golongan 4 apa saja? Nyatanya, narkotika hanya sampai golongan 3. Sedangkan, psikotropika memiliki hingga empat golongan yang perlu kamu hindari.
Kamu bisa cari tahu lebih banyak mengenai narkoba melalui artikel ini Pengertian Narkoba dan Dampaknya bagi Kesehatan.
Jenis dan Golongan Psikotropika
Psikotropika adalah zat yang bekerja dengan menurunkan fungsi otak serta merangsang susunan saraf pusat.
Jenis obat-obatan psikotropika ini dapat kamu temukan di apotek, tetapi penggunaannya harus menggunakan resep dan anjuran dari dokter.
Jika penggunaannya tidak sesuai aturan, psikotropika juga dapat menyebabkan efek pada kesehatan. Mulai dari gangguan kesehatan hingga kecanduan.
Berikut jenis dan golongan psikotropika, yaitu:
1. Golongan I
Obat-obatan ini berpotensi memicu kecanduan. Golongan I psikotropika ini tidak boleh kamu gunakan. Penggunaannya hanya bertujuan untuk ilmu pengetahuan saja. Penyalahgunaan obat-obatan ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan dan sanksi hukum.
Ada beberapa jenis dari golongan I psikotropika. Contohnya seperti ekstasi, brolamfetamina, mekatinona, dan tenamfetamine.
2. Golongan II
Psikotropika golongan II hanya terbatas untuk tujuan medis sebagai terapi. Namun, golongan II juga bisa berguna sebagai ilmu pengetahuan. Contoh psikotropika golongan II seperti amfetamin, metamfetamin atau sabu, dan fenetilin.
3. Golongan III
Golongan III memberikan sensasi candu dalam tingkat yang sedang. Meskipun begitu, penggunaannya harus menggunakan resep dokter agar tidak membahayakan kesehatan.
Selain sanksi hukum, penyalahgunaan jenis ini juga bisa menyebabkan kematian pada penggunanya. Adapun beberapa jenisnya, antara lain mogadon, brupronorfina, dan amorbarbital.
4. Golongan IV
Golongan IV memang memiliki risiko kecanduan yang paling kecil, tetapi penyalahgunaan psikotropika golongan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada penggunanya.
Contoh psikotropika golongan IV, yaitu obat tidur, obat penenang, diazepam, nitrazepam, dan lexotan.
Jenis dan Contoh Bahan Adiktif
Bahan adiktif adalah bahan yang bukan narkoba atau psikotropika akan tetapi dapat memengaruhi kerja otak dan menyebabkan ketergantungan. Beberapa contohnya, seperti:
1. Minuman alkohol
Jenis minuman ini mengandung etanol etil alkohol yang dapat menekan susunan saraf pusat. Hal yang perlu ditegaskan, konsumsi alkohol yang dibarengi dengan penggunaan narkotika, berisiko memperkuat pengaruh obat/zat itu dalam tubuh manusia.
Melansir dari laman Badan Narkotika Nasional (BNN), minuman alkohol diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
- Golongan A dengan kadar etanol 1 – 5 %. Contohnya seperti bir.
- Golongan B dengan kadar etanol 5 – 20 %, seperti anggur atau wine.
- Golongan C dengan kadar etanol 20 – 45 %. Contohnya seperti vodca atau whisky.
2. Rokok atau pemakaian tembakau
Rokok masuk ke dalam bahan adiktif karena dapat menimbulkan kecanduan pada penggunanya. Bahkan, kebiasaan merokok sering menjadi pintu masuk dari penyalahgunaan narkoba.
3. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut)
Kedua bahan yang mudah menguap ini merupakan senyawa organik yang bisa ditemukan di sekitar kita, seperti barang keperluan rumah tangga hingga kantor. Nah, contoh produk yang sering disalahgunakan seperti tiner, bensin, penghapus cat kuku, hingga lem.
Mau tahu cara pencegahan penyalahgunaan napza pada remaja? Baca melalui artikel: “Ini 13 Cara Mencegah Gangguan Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja“.
Itulah yang perlu kamu ketahui tentang jenis dan contoh narkotika yang harus dihindari. Untuk mengatasi kecanduan narkoba, cari tahu berbagai terapi yang tepat melalui artikel ini Catat, Ini 6 Jenis Terapi untuk Mengatasi Kecanduan Narkoba.
Atau kamu juga bisa berdiskusi dengan psikiater atau psikolog untuk tahu cara terbaik mengatasi masalah ini. Klik gambar berikut untuk berbicara dengan psikiater atau psikolog sekarang:
Referensi:
BNN. Diakses pada 2023. Pengertian Narkoba Dan Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan
The Recovery Village. Diakses pada 2023. The 7 Types of Drugs
Australian Government Department of Health. Diakses pada 2023. Types of Drugs
National Institute on Drug Abuse (NIH). Diakses pada 2023. What are the other health consequences of drug addiction?
BNN Kabupaten Temanggung. Diakses pada 2023. Narkotika Dan Psikotropika Zat Adiktif – Pengertian, Contoh.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu. Diakses pada 2023. Kenali Narkoba Jenis Baru, Yaba!
Better Health. Diakses pada 2023. How Drugs Affect Your Body.
Mental Health Foundation. Diakses pada 2023. Drugs and Mental Health.
Badan Narkotika Nasional (BNN) RI – Kabupaten Kuningan. Diakses pada 2023. GOLONGAN NARKOBA
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan