Ini Ciri-Ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya
Ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya umumnya lunak dan tidak terasa sakit.

DAFTAR ISI
- Ciri-Ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya
- Tanda Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadai
- Studi Terkait Tumor Ganas pada Pengidap Obesitas
Benjolan di leher seringkali menimbulkan kekhawatiran, terutama jika muncul secara tiba-tiba. Meski begitu, tidak semua benjolan adalah pertanda kondisi serius.
Faktanya, banyak benjolan di leher yang bersifat jinak atau tidak berbahaya. Oleh sebab itu, kamu perlu mengetahui perbedaan antara benjolan jinak dan ganas supaya bisa mengambil tindakan yang tepat. ng tepat.
Ciri-Ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya
Benjolan yang tidak berbahaya biasanya memiliki karakteristik tertentu. Berikut ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya secara umum:
1. Konsistensi lunak atau kenyal
Benjolan yang tidak berbahaya cenderung memiliki konsistensi yang lunak atau kenyal saat disentuh, contohnya seperti lipoma atau jaringan lemak di bawah kulit.
Jenis benjolan ini biasanya lembut dan mudah digerakkan. Lipoma merupakan salah satu jenis benjolan jinak yang paling sering ditemukan di leher.
2. Dapat digerakkan
Benjolan jinak biasanya tidak melekat kuat pada jaringan di sekitarnya, sehingga mudah digerakkan dengan jari. Berbeda dengan benjolan ganas yang cenderung menempel erat dan sulit digerakkan.
3. Tidak nyeri
Ciri lain dari benjolan di leher yang jinak adalah tidak menyebabkan rasa sakit, kecuali jika tertekan atau teriritasi.
Sebagai contoh, kista sebaceous yang sering muncul di area leher biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri kecuali jika terjadi infeksi.
4. Ukuran stabil
Benjolan jinak biasanya memiliki ukuran yang stabil dan tidak bertambah besar secara signifikan dalam waktu singkat.
Jika benjolan tidak menunjukkan perubahan ukuran selama beberapa minggu atau bulan, kemungkinan besar tidak berbahaya.
5. Tidak disertai gejala sistemik
Benjolan yang tidak berbahaya seringkali tidak disertai gejala lain seperti demam, penurunan berat badan drastis, atau kesulitan menelan.
Misalnya, pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
6. Muncul setelah cedera atau infeksi ringan
Kadang-kadang, benjolan muncul setelah cedera kecil atau infeksi lokal seperti flu. Pembesaran kelenjar getah bening adalah respons terhadap infeksi.
Namun, umumnya kondisi ini akan kembali ke ukuran normal setelah infeksi sembuh. Pahami informasi lebih dalam soal Apa itu Kelenjar Getah Bening? Gejala & Penyebabnya.
Tanda Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadai
Meski banyak benjolan bersifat jinak, ada sejumlah kondisi yang memerlukan perhatian medis segera.
Berikut adalah tanda-tanda benjolan di leher yang perlu diwaspadai:
1. Pertumbuhan cepat
Benjolan yang tumbuh dengan cepat dalam waktu singkat dapat menjadi tanda bahaya.
Kondisi ini bisa mengindikasikan tumor ganas atau infeksi serius, sehingga memerlukan penanganan segera.
2. Konsistensi keras dan tidak dapat digerakkan
Benjolan keras yang tidak dapat digerakkan bisa menandakan kondisi serius seperti kanker.
Jenis benjolan yang mengerasi biasanya melekat pada jaringan di sekitarnya.
Mengalami gejala yang tidak biasa ini? Berikut Rekomendasi Dokter yang Paham Pengobatan Kanker untuk kamu hubungi.
3. Nyeri
Jika benjolan menyebabkan rasa sakit yang berlangsung terus-menerus atau semakin parah, hal ini bisa menjadi tanda infeksi atau kondisi serius lainnya seperti abses.
4. Disertai gejala sistemik
Gejala seperti demam tinggi, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, atau keringat malam yang berlebihan dapat mengindikasikan kondisi serius seperti limfoma atau infeksi sistemik.
5. Kesulitan menelan atau bernapas
Benjolan yang menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas dapat menandakan adanya tekanan pada saluran pernapasan atau saluran pencernaan.
Kondisi ini butuh ditangani segera. Agar makin waspada, simak informasi lengkap tentang Tumor – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya.
6. Perubahan warna kulit di atas benjolan
Benjolan yang disertai perubahan warna kulit, seperti kemerahan atau menghitam, bisa menjadi tanda infeksi atau kondisi serius seperti kanker kulit.
Oleh sebab itu, jangan abaikan dan segera lakukan pemeriksaan.
Penyebab Benjolan di Leher
1. Infeksi seperti radang tenggorokan, pilek, atau infeksi virus lainnya.
2. Kelenjar getah bening di leher membesar sementara.
3. Adanya kista atau benjolan berisi cairan yang bisa muncul akibat pembengkakan kelenjar sebaceous.
4. Trauma atau cedera pada leher.
5. Tumor atau kanker.
6. Pembesaran kelenjar tiroid (gondok).
7. Abses atau infeksi yang menyebabkan pembentukan nanah di bawah kulit.
Studi Terkait Tumor Ganas pada Pengidap Obesitas
Penelitian yang dipublikasikan dalam Cell Journal, menemukan bahwa obesitas dapat memperburuk perkembangan tumor ganas (kanker) dengan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Studi ini menunjukkan bahwa pada kondisi obesitas, sel kanker dan sel kekebalan tubuh (sel T) bersaing untuk mendapatkan lemak.
Sel kanker pada individu obesitas meningkatkan kemampuannya untuk menyerap lemak, sementara kemampuan sel T untuk melakukan hal yang sama terganggu.
Hal ini mengubah lingkungan di sekitar tumor, sehingga sel T tidak dapat berfungsi dengan baik untuk melawan kanker.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan membatasi kemampuan sel kanker untuk memanfaatkan lemak pada individu obesitas, sistem kekebalan tubuh dapat lebih efektif dalam melawan kanker.
Temuan ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana obesitas dapat mempengaruhi perkembangan kanker dan membuka kemungkinan untuk mengembangkan strategi pengobatan kanker yang lebih efektif pada pengidap obesitas.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Benjolan di Leher?
Jika kamu menemukan benjolan di leher, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah tidak panik, karena banyak benjolan di leher yang bersifat jinak dan tidak berbahaya.
Namun, sangat penting untuk memantau ciri-ciri benjolan tersebut.
Apabila benjolan lunak, bisa digerakkan, dan tidak menyebabkan rasa sakit, besar kemungkinannya itu bukan masalah serius dan akan mengecil dengan sendirinya, seperti pembesaran kelenjar getah bening akibat infeksi ringan.
Akan tetapi, jika benjolan berkembang menjadi keras, sulit digerakkan, tumbuh cepat, atau disertai rasa sakit dan gejala lain seperti demam, penurunan berat badan, atau kesulitan bernapas, maka itu bisa menjadi tanda masalah lebih serius, seperti infeksi atau tumor ganas.
Jika benjolan di leher tidak menunjukkan tanda-tanda yang menyenangkan atau terus tumbuh, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, atau pemeriksaan lanjutan seperti USG atau biopsi untuk mendiagnosis penyebabnya.
Melalui konsultasi medis yang tepat, kamu bisa mendapatkan diagnosa yang akurat dan penanganan yang sesuai.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Benjolan yang Abnormal
Apabila kamu atau anggota keluarga memiliki benjolan di leher yang abnromal, segera hubungi dokter di Halodoc.
Ingatlah bahwa pengobatan tepat sedari dini dapat membantu mengoptimalkan proses penyembuhan.
Berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
1. dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS

Saat mengalami gejala ambeien luar, kamu bisa menghubungi dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2005 dan 2018.
Ia kini berpraktik di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) dengan nomor STR CE00000518414325.
Berpengalaman sebagai dokter spesialis bedah selama 19 tahun, dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc yang berkaitan dengan prosedur bedah, termasuk untuk mengatasi ambeien luar.
Chat dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS dari Rp 59.000,- di Halodoc.
2. dr. Devid Ruru Sp.B

Dokter Devid Ruru Sp.B merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada 2010 dan 20189.
Saat ini, ia sedang menjalani praktik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) dengan nomor STR 3511101319114863.
Berpengalaman sebagai dokter spesialis bedah selama 14 tahun, dr. Devid Ruru Sp.B mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc yang berkaitan dengan prosedur bedah untuk mengatasi ambeien luar.
Chat dr. Devid Ruru Sp.B dari Rp 59.000,- di Halodoc.
tulah berbagai daftar dokter spesialis bedah yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan solusi penanganan ambeien yang tepat.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. Diakses pada 2025. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-7. Jakarta: Interna Publishing; 2024.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. What’s the Difference Between a Cyst and a Tumor?; Lipoma.
Healthline. Diakses pada 2025. What’s Causing This Lump on My Neck?.
Verywell Health. Diakses pada 2025. Causes of Lumps on the Neck.
Cell Journal. Diakses pada 2025. Obesity Shapes Metabolism in the Tumor Microenvironment to Suppress Anti-Tumor Immunity.
FAQ:
1. Bagaimana ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya?
Benjolan di leher yang tidak berbahaya umumnya kecil, terasa lunak, bergerak saat ditekan, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Biasanya, disebabkan oleh infeksi ringan atau pembesaran kelenjar getah bening sementara.
2. Benjolan yang tidak berbahaya itu seperti apa?
Benjolan yang tidak berbahaya cenderung kecil, tidak keras, tidak nyeri, dan bisa hilang atau mengecil dalam beberapa minggu. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau peradangan ringan.
3. Bagaimana cara membedakan benjolan berbahaya atau tidak?
Benjolan yang berbahaya cenderung keras, tumbuh dengan cepat, tidak bergerak, terasa nyeri, atau disertai dengan gejala lain seperti demam, penurunan berat badan, atau keringat malam.
4. Kenapa bisa tiba-tiba ada benjolan di leher?
Benjolan di leher bisa muncul tiba-tiba karena infeksi (seperti flu atau radang tenggorokan), peradangan kelenjar getah bening, atau bahkan cedera. Jika benjolan tidak hilang atau semakin besar, segera konsultasikan ke dokter.