Ini Cara Mengatasi dan Penyebab BAB Keluar Tetesan Darah Tapi Tidak Terasa Sakit
Buang air besar (BAB) yang disertai dengan tetesan darah bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti ambeien hingga infeksi saluran pencernaan.

DAFTAR ISI
BAB yang disertai dengan tetesan darah memang bisa mengkhawatirkan. Meski sering kali BAB berdarah tidak disertai nyeri atau gejala lain, tetapi kondisi ini bisa menjadi pertanda beberapa hal.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan darah keluar saat buang air besar meski tidak disertai rasa sakit. Namun, tidak semua penyebabnya berbahaya. Mau tahu apa saja kemungkinan penyebab tetesan darah pada BAB tanpa rasa sakit, serta cara yang tepat untuk mengatasi dan mencegahnya? Berikut ulasannya!
Penyebab BAB Keluar Tetesan Darah
Darah yang keluar saat buang air besar (BAB) meskipun tidak disertai rasa sakit, bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis. Berikut beberapa penyebab umum dari kondisi tersebut:
1. Ambeien (hemoroid)
Hemoroid atau wasir adalah pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus atau rektum yang bisa berdarah. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang dan sering muncul setelah atau saat BAB.
Alami ambeien? Ini 7 Rekomendasi Obat Ambeien yang Ampuh dan Mudah Ditemukan.
2. Retak anus (Fissura analis)
Retakan kecil atau luka pada kulit sekitar anus dapat menyebabkan perdarahan saat BAB, meskipun rasa sakitnya mungkin tidak selalu terasa, tergantung pada tingkat keparahan luka. Darah biasanya berwarna merah terang pada tinja atau, dan kadang-kadang bisa disertai rasa tidak nyaman setelah BAB.
Fakta Penting Terkait BAB Berdarah
1. Darah pada tinja bisa berwarna berbeda tergantung pada penyebabnya.
2. Perdarahan saat BAB bisa menjadi tanda penyakit serius.
3. Untuk menentukan penyebab pasti dari tinja berdarah, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan prosedur diagnostik seperti kolonoskopi, sigmoidoskopi, atau tes darah.
3. Divertikulosis
Divertikulosis terjadi ketika ada kantung kecil (divertikula) yang terbentuk di dinding usus besar. Jika kantung tersebut pecah atau terinfeksi, maka bisa menyebabkan perdarahan tanpa rasa sakit.
Ini Perawatan dan Pengobatan yang Ampuh Mengatasi Divertikulitis.
4. Penyakit radang usus (IBD)
IBD yang mencangkup kondisi seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, dan mengarah pada perdarahan dari usus besar.
5. Polip usus
Polip adalah pertumbuhan jaringan jinak di dalam usus besar yang bisa menyebabkan perdarahan ringan. Polip besar atau yang berubah menjadi kanker dapat menyebabkan perdarahan lebih signifikan.
6. Infeksi pada saluran pencernaan
Beberapa infeksi bakteri, virus, atau parasit pada saluran pencernaan bisa menyebabkan peradangan dan pendarahan ringan. Infeksi ini biasanya disertai dengan diare atau rasa sakit di perut.
7. Angiodysplasia
Angiodisplasia adalah kelainan pembuluh darah di usus besar yang dapat menyebabkan perdarahan ringan hingga sedang. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang tua dan bisa muncul tanpa rasa sakit.
Cara Mengatasi BAB Keluar Tetesan Darah
Penanganan untuk mengatasi kondisi ini akan disesuaikan dengan gejala dan penyebabnya. Berikut langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya:
1. Mengatasi ambeien (hemoroid)
- Perawatan di rumah: Jika darah yang keluar disebabkan oleh ambeien atau wasir, kamu bisa melakukan beberapa langkah pengobatan di rumah, seperti:
- Kompres hangat: Merendam area anus dalam air hangat selama 10-15 menit untuk meredakan gejala dan mengurangi pembengkakan (mandi sitz).
- Konsumsi serat yang cukup: Mengonsumsi makanan kaya serat (sayuran, buah, biji-bijian) dan banyak minum air untuk mencegah sembelit, karena dapat memperburuk hemoroid.
- Obat topikal: Penggunaan salep atau krim topikal yang mengandung hidrokortison untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal.
- Obat pereda nyeri: Obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol atau ibuprofen, untuk rasa tidak nyaman
Jika gejala terus berlanjut atau jika ada benjolan yang muncul di sekitar anus, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan kemungkinan perawatan lebih intensif seperti prosedur ligasi atau pengangkatan hemoroid.
2. Mengatasi retakan anus (Fissura analis)
- Perawatan di rumah: Untuk retakan kecil pada anus yang menyebabkan perdarahan ringan:
- Kompres dingin atau mandi sitz: Membantu meredakan peradangan dan mencegah iritasi lebih lanjut.
- Cairan dan serat yang cukup: Perbanyak konsumsi serat dan cairan untuk menghindari sembelit, sehingga BAB menjadi lebih lunak dan tidak memperburuk kondisi fissura.
- Salep pelunak tinja: Krim atau salep yang mengandung nitrogliserin atau salep hidrokortison, dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi rasa sakit.
3. Mengatasi divertikulosis
- Konsumsi makanan tinggi serat: Meningkatkan konsumsi serat membantu mencegah terjadinya divertikulitis atau infeksi pada kantung divertikula yang bisa menyebabkan perdarahan.
- Obat anti-inflamasi atau antibiotik: Jika perdarahan disebabkan oleh peradangan pada divertikula (divertikulitis), dokter mungkin meresepkan antibiotik atau obat antiinflamasi.
- Pembedahan: Pada kasus yang parah atau jika perdarahan terus berulang, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian usus yang terinfeksi atau teriritasi.
4. Mengatasi penyakit radang usus (IBD)
- Obat anti-inflamasi: Jika kamu menderita penyakit Crohn atau kolitis ulseratif yang menyebabkan perdarahan, pengobatan dengan obat antiinflamasi seperti aminosalisilat atau kortikosteroid mungkin diperlukan.
- Obat imunosupresan: Untuk mengontrol gejala lebih lanjut, dokter mungkin meresepkan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.
- Diet dan gaya hidup sehat: Mengatur pola makan dengan menghindari makanan yang dapat memperburuk peradangan, serta beristirahat cukup dan mengelola stres dengan baik.
5. Mengatasi polip usus
- Prosedur pembedahan: Polip usus biasanya memerlukan pembedahan untuk diangkat. Prosedur ini dilakukan melalui kolonoskopi, di mana dokter dapat mengangkat polip yang ada.
- Kolonoskopi rutin: Setelah polip diangkat, kamu perlu melakukan pemeriksaan rutin (kolonoskopi) untuk memastikan tidak ada polip baru yang tumbuh atau menjadi kanker.
Jika kamu mengalami polip usus, kamu juga bisa pilih 3 Pengobatan Ini untuk Atasi Polip Usus.
6. Mengatasi infeksi saluran pencernaan
- Antibiotik atau antiparasit: Jika infeksi disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit, pengobatan antibiotik atau antiparasit mungkin diperlukan.
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh: Penting untuk tetap terhidrasi dengan baik, terutama jika infeksi menyebabkan diare atau muntah.
- Diet yang ringan: Mengonsumsi makanan ringan seperti nasi, pisang, dan roti tawar sementara waktu dapat membantu meredakan gejala.
7. Pencegahan umum
- Pola makan sehat: Diet yang kaya serat, buah, sayuran, dan cairan sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah konstipasi atau gangguan usus lainnya.
- Olahraga teratur: Aktivitas fisik dapat membantu memperlancar pergerakan usus dan mengurangi risiko sembelit.
- Rutin memeriksakan kesehatan pencernaan: Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter jika kamu memiliki riwayat gangguan pencernaan atau kanker usus besar di keluarga.
Apa Kata Studi Terkait BAB Berdarah?
Sebuah penelitian terkait BAB berdarah berjudul Causes of Bloody Stools in Neonates: A Case Series Report (2022) membahas terkait BAB berdarah pada bayi. Banyak bayi yang dirawat di ICU mengalami BAB berdarah dan menjadi pertanda mengkhawatirkan.
Umumnya BAB berdarah pada anak bayi disebabkan oleh hal umum seperti darah ibu yang tertelan melalui ASI atau retakan anus. Namun, hal serius lain yang bisa menyebabkan bayi mengalami BAB berdarah adalah gangguan saluran pencernaan dan komorbiditas dari beberapa penyakit kritis seperti enterokolitis nekrotikan (NEC).
Jika BAB berdarah disebabkan oleh NEC, bayi harus segera mendapatkan pertolongan medis karena termasuk dalam kondisi bedah darurat. Sebab, penyakit berisiko menyebabkan kematian bila terlambat terdiagnosis.
Salah satu cara mencegah untuk mencegah kondisi ini adalah adalah dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi ibu maupun bayi, dan metode pemberian ASI yang tepat.
Itulah informasi mengenai BAB yang disertai dengan darah. Jika kamu mengalaminya, ada baiknya untuk segera konsultasikan kondisimu dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Dapatkan juga berbagai obat-obatan dan suplemen kesehatan hanya di Toko Kesehatan Halodoc. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!