Ini Cara Mencegah Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat
Halodoc, Jakarta - Sering merasa lemas dan lesu sepanjang hari? Hmm, bagi kamu yang mengalaminya, rasanya perlu harap-harap cemas. Sebab kondisi ini bisa saja menandai anemia, alias kurangnya sel darah merah sehat yang mengandung hemoglobin.
Kali ini, permasalahannya akan lebih kompleks. Kita akan menelisik lebih dalam mengenai salah satu jenis anemia. Salah satu? Jangan salah, anemia ini terdiri dari berbagai jenis lho. Nah, salah satunya anemia defisiensi vitamin B12 dan folat (vitamin B9).
Yuk, kenalan lebih jauh dengan anemia defisiensi vitamin B12 dan folat
Tak Cuma Letik, Ada Sederet Gejalanya
Sesuai namanya, anemia jenis ini terjadi ketika tubuh kekurangan vitamin B12 atau folat yang dipenuhi melalui asupan makanan. Kedua vitamin ini punya peran penting, memproduksi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Dalam kondisi anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, sumsum tulang memproduksi sedikit jumlah sel darah merah. Nah, tanpa pasokan sel darah merah yang sarat oksigen ini, maka fungsi beberapa anggota tubuh tidak bisa bekerja dengan baik. Lalu, bagaimana dengan gejalanya?
Pengidap anemia defisiensi vitamin B12 dan folat tak hanya merasakan gejala berupa lelah dan lesu saja. Nah, berikut ini beberapa gejala yang bisa muncul:
-
Sesak napas;
-
Pusing;
-
Kulit pucat atau kekuningan;
-
Detak jantung tidak teratur;
-
Penurunan berat badan;
-
Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki;
-
Kelemahan otot;
-
Perubahan kepribadian;
-
Pergerakan yang goyah; dan
-
Linglung atau mudah lupa.
Gejalanya sudah, bagaimana dengan faktor pemicunya?
Baca Juga: Ini 5 Tanda Anemia pada Anak
Gegara Pembedahan hingga Gangguan Pencernaan
Kurangnya penyerapan B12 dan folat ini bukan hanya karena kurangnya asupan makanan yang mengandung kedua nutrisi tersebut. Sebab, ada beberapa kondisi yang memicu penyakit ini muncul. Contohnya:
-
Pernah melakukan tindakan bedah pada organ pencernaan, seperti operasi pengangkatan bagian lambung atau bagian dari usus kecil, yaitu ileum. Tindakan bedah yang juga termasuk di dalamnya adalah operasi penurunan berat badan yang dilakukan oleh mereka yang mengalami kelebihan berat badan.
-
Memiliki pernicious anemia yakni kondisi saat sel yang berperan dalam menyerap vitamin B12 pada lambung diserang oleh sistem kekebalan tubuhmu sendiri.
-
Memiliki gangguan pada saluran pencernaan, seperti sariawan (dikenal sebagai penyakit celiac), penyakit Crohn, tumbuhnya bakteri pada usus kecil, atau parasit.
Baca Juga: 3 Fakta Tentang Anemia Defisiensi Zat Besi dan Folat
Untungnya, ada beberapa tips yang bisa kita coba untuk mencegah anemia jenis ini.
Kenali Tips Mencegah dan Mengatasinya
Pada dasarnya pengobatan pada anemia defisiensi vitamin B12 atau folat bergantung pada penyebabnya. Langkah penanganan yang dapat dilakukan meliputi:
-
Meningkatkan asupan makanan atau minuman yang kaya folat dan vitamin B12. Makanan menjadi sumber vitamin B12, antara lain telur, daging ayam, kerang, daging, serta susu. Sedangkan makanan yang kaya dengan kandungan folat, yaitu buah jeruk, sayuran berdaun hijau, asparagus, kacang, toge, serta brokoli.
-
Pemberian suplemen vitamin B12. Untuk tindakan pertama, dokter memberi suplemen vitamin B12 dalam bentuk suntik. Kemudian, pengidapnya diberikan suplemen berbentuk tablet. Jika kondisi kekurangan vitamin B12 ini cukup parah, maka pengidapnya melakukan penyuntikan suplemen vitamin B12 secara teratur tiap bulan, yang mungkin juga bisa berlanjut hingga seumur hidup.
-
Pemberian suplemen folat atau dikenal dengan asam folat. Suplemen ini dikonsumsi sampai kadar folat dalam darah berangsur normal. Pemberian asam folat biasanya berlangsung selama 4 bulan. Jika penyebabnya tidak bisa tertangani, maka pengidap perlu mengonsumsinya seumur hidup.
Sementara itu, untuk mencegahnya, kita hanya perlu lebih rajin lagi konsumsi makanan yang kaya kandungan vitamin B12 dan folat.
Baca Juga: Ibu Hamil Alami Anemia, Ini Cara Mengatasinya
Itulah beberapa cara mencegah dan mengobati kekurangan vitamin B12 yang perlu kamu tahu. Namun jika gejala reaksi alergi tidak kunjung hilang atau malah semakin parah, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu di sini. Mudah, kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play! Mudah, kan?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan