Ini Cara Kerja Steroid dalam Mengatasi Alergi Kulit
“Steroid dengan jenis kortikosteroid topikal dapat mengatasi alergi kulit dengan menyempitkan kapiler dan mengurangi pembekakan dan nyeri. Pilihan obatnya beragam, mulai dari minyak, krim, lotion hingga busa.”
Halodoc, Jakarta – Steroid adalah obat antiradang yang jenis umumnya adalah kortikosteroid. Obat ini memiliki senyawa dengan aktivitas anti peradangan dan juga dapat menekan sistem imunitas tubuh.
Terdapat dua jenis kortikosteroid, yaitu jenis alami dan sintesis. Kortikosteroid alami diproduksi oleh tubuh, terutama pada kelenjar anak ginjal (adrenal) dalam bentuk hormon-hormon.
Contohnya, yaitu glukokortikoid (kortisol) serta mineralokortikoid. Kortikosteroid sintesis adalah di mana obat-obatan yang mengandung steroid.
Cara Kerja Steroid dalam Mengatasi Alergi Kulit
Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh memperlakukan zat pemicu alergi (alergen) yang seharusnya tidak berbahaya.
Contohnya, alergi pada kulit akibat paparan tanaman tertentu (misalnya tumbuhan ivy), reaksi alergi terhadap obat, atau makanan.
Dalam kasus ini, sistem kekebalan bereaksi kuat terhadap alergen sehingga menyebabkan peradangan dan gejala lainnya.
Terdapat dua pilihan pengobatan dalam menangani alergi kulit
1. Suntik steroid
Apabila langkah yang diambil dalam mengatasi alergi kulit adalah suntik steroid, steroid bekerja dengan mengurangi peradangan dan melemahkan reaksi berlebihan sistem kekebalan terhadap alergen.
Suntikan steroid menargetkan efek gejala alergi langsung dan jangka panjang. Dosis yang disarankan adalah suntikan individu yang mengandung 40-100 miligram steroid.
Dokter dapat menyuntikkan steroid langsung ke hidung pasien, atau menyuntikkannya ke otot untuk meringankan gejala alergi sistemik.
Dokter cenderung menggunakan suntikan steroid untuk mengobati alergi musiman, atau rinitis alergi, ketika pengobatan lain tidak berhasil.
Selain sebagai obat, steroid juga digunakan dalam beberapa produk skincare.
Ketahui bahaya penggunaan steroid berlebih pada bahan dasar skincare di sini: “Ketahui Bahaya Steroid pada Bahan Dasar Skincare”
2. Obat kortikosteroid topikal
Selain suntik, terdapat cara lainnya, yaitu mengoles obat kortikosteroid topikal pada bagian tubuh tertentu.
Kortikosteroid local/topikal digunakan untuk menangani beberapa jenis penyakit terutama pada kelainan kulit.
Contohnya seperti alergi kulit/dermatitis atopik, eksim, lichen simpleks kronik, alergi zat kimia, hingga keloid. Obat ini juga efektif untuk kondisi yang melibatkan sifat hiperproliferasi, imunologi, dan inflamasi.
Cara kerja dari kortikosteroid topikal yaitu dengan menyempitkan kapiler (pembuluh darah terkecil), dan mengurangi pembengkakan dan nyeri. Kortikosteroid topikal biasanya digunakan sekali atau dua kali sehari (sesuai anjuran dokter).
Untuk lebih detailnya, berikut cara kerja dari steroid topikal :
- Memblokir reaksi kimia yang menyebabkan peradangan
Steroid adalah hormon alami yang dilepaskan ke aliran darah setiap kali tubuh mengalami stres, penyakit, atau trauma.
Ketika dilepaskan, molekul steroid berinteraksi dengan DNA dalam inti sel untuk menghasilkan protein lipokortin.
Protein ini menghalangi produksi bahan kimia yang menjadi pusat respon inflamasi yang bernama asam arakidonat. Dengan demikian, tubuh mengalami peradangan yang jauh lebih sedikit.
- Mengubah cara kerja sel sistem imun
Sistem imun melawan infeksi dengan serangkaian sel pertahanan untuk menetralisir zat asing, seperti virus atau bakteri. Ketika ini terjadi, sel-sel kekebalan melepaskan racun ke dalam tubuh, sehingga menambah peradangan.
Steroid bekerja dengan meredam tindakan ini dan mencegah kerusakan jaringan yang dapat disebabkan oleh peradangan berlebihan.
- Mereka menyempitkan pembuluh darah
Peradangan ditandai dengan pelebaran pembuluh darah di sekitar lokasi trauma atau infeksi. Inilah sebabnya, kulit yang terluka biasanya berwarna merah, hangat, dan bengkak.
Steroid topikal menyempitkan kapiler (pembuluh darah kecil) dan mengurangi pembengkakan dan nyeri lokal.
Efektivitas Steroid dalam Mengatasi Masalah Kulit
Keberhasilan pemberian obat tergantung pada diagnosis yang akurat, pemilihan obat yang tepat, pemilihan bahan/tekstur dan potensi yang sesuai, serta frekuensi penggunaan.
Tekstur dari obat bergantung pada daerah yang terinfeksi dan jenis lesi.
Berikut ini pilihannya:
- Salep. Diberikan untuk lesi hiperkeratosis yang tebal; obat yang paling ampuh karena paling oklusif, dan tidak boleh diberikan pada daerah yang ditumbuhi rambut karena dapat menyebabkan folikulitis.
- Krim. Kurang ampuh dibandingkan salep tetapi secara kosmetik lebih menarik karena tidak meninggalkan residu; sifatnya yang kering dan non-oklusif menyebabkan penggunaannya untuk peradangan eksudatif akut dan dermatitis di area intertriginosa.
- Losion. Kurang oklusif dan berminyak; bekerja dengan baik di daerah yang banyak berambut.
- Gel. Seperti losion, tidak terlalu oklusif dan berminyak; bekerja dengan baik di daerah yang banyak berambut; lebih bermanfaat bagi kulit kepala karena tidak menyebabkan rambut oklusif dan berminyak menjadi kusut.
- Busa. Efektif untuk pengiriman steroid ke kulit kepala.
Steroid tetap bisa menimbulkan berbagai keluhan kesehatan bila dikonsumsi dalam jangka panjang. Simak penjelasannya di artikel ini: “Catat, Ini 11 Efek Samping Penggunaan Steroid Jangka Panjang”
Itu tadi adalah cara kerja dari steroid, terutama kortikosteroid topikal yang pada umumnya untuk menangani masalah kondisi kulit.
Segera konsultasikan kondisi kulit anda apabila terjadi reaksi alergi atau semacamnya dengan hubungi dokter melalui Halodoc. Kamu juga dapat download aplikasi Halodoc untuk informasi kesehatan lainnya di sini!