Ini Cara Efektif Mengatasi ADHD pada Orang Dewasa
“ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang dialami oleh 2,5 persen orang dewasa di dunia. Masalah ini bisa diatasi dengan obat-obatan dan psikoterapi.”
Halodoc, Jakarta – Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) termasuk ke dalam jenis gangguan mental. Meski umumnya dialami oleh anak-anak, orang dewasa juga rentan mengalaminya.
Ini dipicu oleh gangguan perkembangan saraf. Pengidap akan mengalami penurunan atensi, disorganisasi, impulsif dan hiperaktif. Sebanyak 2.5 persen populasi orang dewasa di dunia mengalaminya.
Ada dua langkah guna mengatasi ADHD dewasa, yaitu mengonsumsi obat dan psikoterapi. Keduanya bertujuan untuk menurunkan keparahan gejala sehingga pengidap bisa menjalankan aktivitasnya.
Mengatasi ADHD Dewasa
Langkah pengobatan tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami oleh pengidap. Terkadang mereka menjalani kombinasi keduanya guna memaksimalkan dan mempercepat proses penyembuhan.
1. Obat-obatan
Obat bekerja sebagai stimulan guna menurunkan tingkat keparahan gejala. Efek sampingnya cenderung ringan dan jarang dialami. Namun, risiko efek samping akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Dua kategori obat yang diresepkan adalah amfetamin dan methylphenidate. Kedua jenis obat ini bekerja dengan meningkatkan perhatian. Caranya dengan mengubah cara kerja dopamin dan norepinefrin.
Dopamin merupakan zat kimia dalam otak yang menimbulkan sensasi menyenangkan. Sementara norepinefrin adalah obat yang bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Efek samping penggunaan obat yang umum dialami, antara lain insomnia, gangguan kecemasan, dan sakit kepala. Karena itu, pemberian dosis umumnya dimulai dari tingkat rendah yang dinaikkan secara bertahap.
Tak hanya itu, obat juga bisa meningkatkan tekanan darah atau detak jantung. Pemeriksaan tekanan darah secara berkala sangat disarankan saat proses pengobatan berlangsung.
2. Psikoterapi
Psikoterapi ini dilakukan dengan mengombinasikan terapi perilaku dan terapi kognitif. Keduanya bertujuan mengubah pola pikir dan respons pengidap, sehingga pikiran negatif bisa berubah menjadi lebih positif.
Prosedurnya dapat dilakukan dalam sesi personal atau berkelompok bersama anggota keluarga. Ini juga bisa dilakukan bersamaan dengan orang yang memiliki masalah serupa.
Gejala ADHD dewasa
Adapun tanda ADHD dewasa yang perlu diwaspadai:
- Sulit fokus. Pengidap menjadi mudah terdistraksi, sulit memperhatikan omongan orang lain dan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang sedang dilakukan.
- Hiperfokus. Ini membuat pengidap lupa waktu dan mengabaikan orang-orang di sekitar. Dampaknya, memicu kesalahpahaman hubungan dengan orang lain.
- Hidup tidak teratur. Mereka kesulitan mengingat tempat penyimpanan barang. Pengidap juga tidak memiliki kemampuan dalam mengelola keterampilan mengorganisasikan barang pribadinya.
- Impulsif. Pengidap sering bertindak tanpa berpikir atau bereaksi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya setelahnya.
- Sulit mengelola emosi. Mereka tidak bisa mengelola emosi, kemarahan dan rasa frustasi. Emosi cenderung meledak-ledak dan tidak bisa menerima kritik atau saran dari orang lain.
Disarankan untuk segera membuat janji medis untuk melakukan pemeriksaan jika menemukan gejalanya. Penyakit yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan kualitas hidup pengidap dan mencegah perburukan gejala.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan mental, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.
Referensi:
Additude Inside the ADHD mind. Diakses pada 2022. ADHD Statistics: New ADD Facts and Research.
Help Guide. Diakses pada 2022. Tips for Managing Adult ADHD.
American Academy of Family Physicians. Diakses pada 2022. Managing Adult ADHD.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Strategies for adults with ADHD: 6 tips.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan