Ini Berbagai Penyebab Sesak Napas yang Tak Boleh Disepelekan
“Sesak napas bisa terjadi karena hal-hal yang tidak serius, seperti olahraga, berlari, dan lain-lain. Namun, ada juga penyebab sesak napas yang tidak boleh kamu sepelekan, seperti serangan jantung, pneumonia, dan masih banyak lagi.”
Halodoc, Jakarta – Sesak napas adalah sensasi tidak nyaman karena kamu tidak bisa mendapatkan cukup udara untuk bernapas. Penyebab sesak napas bisa berbagai macam, mulai dari yang tidak terlalu serius hingga butuh perhatian medis.
Hampir semua orang mungkin pernah mengalami hal ini. Misalnya, ketika kamu berlari, menaiki tangga atau berjalan jauh. Namun, sesak napas juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu yang tidak boleh kamu sepelekan. Ketahui penyebab sesak napas di sini!
Berbagai Penyebab Sesak Napas
Kebanyakan kasus sesak napas terjadi akibat kondisi jantung dan paru-paru. Hal itu karena kedua organ tersebut terlibat dalam pengangkutan oksigen ke jaringan dan menghilangkan karbon dioksida.
Bila ada masalah pada salah satu proses ini, maka pernapasan kamu akan terganggu.
Namun selain masalah pada fisik, sesak napas juga bisa terjadi akibat gangguan psikis.
Hal itu merupakan respons tubuh ketika menghadapi bahaya atau saat mengalami tekanan mental.
Berikut beberapa penyebab sesak napas yang umum:
1. Asma
Sesak napas yang tiba-tiba bisa jadi merupakan serangan asma. Ini berarti saluran udara kamu menyempit dan tubuh akan menghasilkan lebih banyak dahak (lendir lengket), yang menyebabkan kamu mengalami mengi dan batuk.
Kamu akan merasa sesak, karena sulit untuk mengeluarkan udara dari saluran udara.
Untuk mengatasi kondisi ini, dokter mungkin akan menyarankan kamu untuk menggunakan inhaler asma.
Ini memberikan lebih banyak obat ke paru-paru dan membantu meringankan sesak napas kamu.
Ketahui juga 4 Cara Pertolongan Pertama saat Alami Sesak Napas di artikel tersebut.
2. Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru juga bisa menjadi penyebab sesak napas dan batuk.
Biasanya penyakit ini terjadi akibat infeksi bakteri, jadi antibiotik bisa menjadi pengobatan yang efektif.
Infeksi ini dapat mengganggu kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen, sehingga membuat kamu mengalami sesak napas.
3. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Ini adalah istilah umum untuk sekelompok penyakit yang menghalangi aliran udara dari paru-paru, termasuk emfisema.
PPOK seringkali merupakan kondisi yang bersifat progresif dan memerlukan pengelolaan jangka panjang.
Bila kamu mengidap PPOK, kemungkinan sesak napas yang kamu alami merupakan tanda bahwa kondisi ini tiba-tiba bertambah parah.
4. Serangan jantung
Masalah jantung ini bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa gejala yang nyata, seperti nyeri dada dan kecemasan yang berlebihan.
Namun, sesak napas mungkin bisa menjadi satu-satunya tanda kamu mengalami serangan jantung.
Bila dokter mencurigai kamu mengalami serangan jantung, ia akan memberi kamu aspirin dan segera melakukan perawatan di rumah sakit.
5. Gagal jantung
Gagal jantung juga bisa menjadi penyebab sesak napas. Kondisi yang mengancam jiwa ini berarti jantung kamu kesulitan memompa cukup darah ke seluruh tubuh, biasanya karena otot jantung menjadi terlalu lemah atau kaku untuk bekerja dengan baik.
Hal ini menyebabkan penumpukan cairan di dalam paru-paru, yang membuat pernapasan menjadi lebih sulit.
6. Masalah detak jantung
Sesak napas juga bisa berhubungan dengan masalah pada detak atau ritme jantung kamu, seperti fibrilasi atrium (denyut jantung tidak teratur dan cepat) atau takikardia supraventrikular (denyut jantung teratur dan cepat).
7. Serangan panik atau kecemasan
Serangan panik atau kecemasan bisa membuat kamu menarik napas cepat atau dalam, yang disebut hiperventilasi.
Berkonsentrasi pada pernapasan lambat atau bernapas melalui kantong kertas bisa membuat pernapasan kamu kembali normal.
Namun, sebaiknya lakukan hal itu hanya bila kamu yakin kecemasan adalah penyebab sesak napas kamu.
Itulah beberapa penyebab sesak napas yang tidak boleh kamu sepelekan.
Bila kamu beberapa kali mengalami kondisi tersebut, sebaiknya periksakan diri ke dokter atau hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk minta saran kesehatan.
Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.