Ini Berbagai Penyebab Keputihan Putih Susu yang Perlu Diketahui
Keputihan berwarna putih susu bisa menjadi tanda infeksi jamur atau vagina bakterialis.

DAFTAR ISI
- Berbagai Penyebab Keputihan Putih Susu
- Ini Cara Mengatasi Keputihan Putih Susu
- Apa Kata Studi tentang Penyebab Keputihan?
- Hubungi Dokter Ini Jika Muncul Keputihan Putih Susu
- Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Keputihan
- Frequently Ask Question
Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina yang bukan berupa darah. Secara normal, cairan ini berwarna bening, tetapi dalam beberapa kasus bisa berwarna putih susu.
Keputihan berwarna putih susu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi normal seperti kehamilan atau masalah medis seperti infeksi vagina. Secara umum, keputihan merupakan proses alami yang membantu menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim wanita.
Namun, jika terjadi perubahan warna pada cairan yang belum pernah dialami sebelumnya, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Yuk, ketahui penyebab keputihan putih susu di sini!
Berbagai Penyebab Keputihan Putih Susu
Keputihan berwarna putih susu umumnya merupakan bagian normal dari siklus menstruasi dan dapat memberikan petunjuk mengenai tahap siklus yang sedang berlangsung. Selain itu, kondisi ini juga bisa menjadi tanda awal kehamilan.
Namun, dalam beberapa kasus, keputihan berwarna putih susu dapat mengindikasikan masalah kesehatan, seperti infeksi jamur atau bacterial vaginosis (BV). Infeksi vagina biasanya ditandai dengan keluarnya cairan berwarna putih yang memiliki tekstur menyerupai keju cottage, disertai gejala lain seperti gatal, sensasi terbakar, dan bau yang tidak sedap.
Berikut adalah berbagai penyebab keputihan berwarna putih susu yang perlu diketahui wanita:
1. Ovulasi
Keputihan berwarna putih susu merupakan bagian alami dari siklus menstruasi dan dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang bersiap untuk ovulasi (proses melepaskan sel telur dari ovarium).
Beberapa hari sebelum atau saat ovulasi, tubuh akan mengeluarkan cairan yang lebih encer. Konsistensinya bisa menyerupai putih telur dan terkadang terasa lengket.
Selama keputihan ini tidak berbau menyengat atau berbau busuk, peningkatan jumlah cairan di sekitar waktu ovulasi adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Kamu juga bisa kunjungi halaman ini untuk mendapatkan informasi lanjutan mengenai kesehatan seksual.
2. Kehamilan
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan jumlah keputihan pada wanita.
Saat hamil, kamu mungkin mengalami keputihan berwarna bening atau putih susu yang tidak berbau dan bersifat ringan. Kondisi ini disebut leukorea dan merupakan hal yang normal selama kehamilan.
Namun, wanita hamil juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi vagina. Jika cairan yang keluar memiliki bau tajam atau berwarna hijau, cokelat, atau kuning, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, periksakan diri jika mengalami gejala seperti gatal, perih pada area intim, atau nyeri saat buang air kecil, karena bisa menjadi tanda adanya infeksi yang memerlukan penanganan medis.
Ini Tanda Keputihan yang Berbahaya yang perlu kamu ketahui.
3. Infeksi jamur
Keputihan berwarna putih susu juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur. Jika cairan yang keluar memiliki tekstur menggumpal, kemungkinan besar kamu mengalami infeksi ini.
Keputihan akibat infeksi jamur biasanya lebih kental dan menggumpal seperti keju cottage, disertai gejala lain seperti rasa gatal dan sensasi terbakar pada area intim.
Infeksi jamur vagina dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti mengenakan pakaian basah terlalu lama (misalnya baju renang), melakukan douching, atau mengonsumsi antibiotik dalam jangka waktu tertentu.
Masalah ini umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan bebas yang tersedia di apotek. Ini 7 Obat Keputihan yang Bisa Dipilih Berdasarkan Penyebabnya.
Namun, jika infeksi sering kambuh atau terjadi berulang kali, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Kondisi seperti diabetes dapat meningkatkan risiko infeksi jamur, sehingga pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.
4. Vaginosis bakterialis
Berbeda dengan infeksi jamur, vaginosis bakterialis terjadi akibat pertumbuhan berlebih bakteri yang secara alami ada di vagina. Kondisi ini dapat menyebabkan keputihan berwarna putih susu, abu-abu, atau hijau dengan bau yang menyengat.
Selain itu, vaginosis bakterialis juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti rasa terbakar saat buang air kecil atau gatal pada area intim.
Untuk mengobati kondisi ini, diperlukan antibiotik yang dapat dikonsumsi secara oral atau dalam bentuk obat vagina. Namun, obat ini hanya bisa dibeli dan digunakan berdasarkan resep dokter.
Selain berwarna putih susu, ini Jenis Keputihan Berdasarkan Warna Lainnya yang Wajib Diketahui
Fakta tentang Keputihan
1. Keputihan yang normal umumnya tidak memiliki bau, bening atau putih, dan teksturnya terasa lengket.
2. Jumlah cairan yang keluar bervariasi. Biasanya, cairan yang keluar lebih banyak selama kehamilan, saat kamu aktif secara seksual, atau jika kamu menggunakan alat kontrasepsi.
3. Supaya terhindar dari iritasi, bersihkan kulit di sekitar vagina menggunakan air hangat dan sabun lembut tanpa pewangi.
Ini Cara Mengatasi Keputihan Putih Susu
Jika kamu mengalami keputihan putih susu, lakukan cara berikut untuk mengatasinya:
- Jaga kebersihan area kewanitaan. Cuci area vagina dengan air bersih dan sabun yang lembut, hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi atau douching. Keringkan area vagina setelah mandi.
- Gunakan pakaian dalam yang nyaman. Pilihlah pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat. Ganti pakaian dalam secara teratur, terutama setelah berolahraga atau beraktivitas fisik.
- Konsumsi makanan sehat. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt, untuk menjaga keseimbangan bakteri baik di vagina.
- Hindari penggunaan produk yang berpotensi mengiritasi. Hindari penggunaan produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras, parfum, atau pewarna.
Jika keputihan tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain seperti gatal, nyeri, atau bau yang tidak sedap, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan.
Dokter akan memberikan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
Penting untuk diingat bahwa, pengobatan sendiri tanpa anjuran dokter dapat memperparah kondisi yang sudah ada.
Apa Kata Studi tentang Penyebab Keputihan?
Studi yang dipublikasikan Singapore Medical Journal tahun 2020 membahas bagaimana dokter dapat mengevaluasi dan menangani keputihan abnormal dalam perawatan medis dasar. Menurut studi tersebut:
- Keputihan yang tidak normal sering kali disebabkan oleh infeksi, di mana sekitar 70 persen kasus disebabkan oleh bacterial vaginosis (BV), infeksi jamur (vulvovaginal candidiasis/VVC), atau trikomoniasis (TV).
- Dari ketiga penyebab tersebut, BV adalah yang paling umum, terjadi pada hampir 50 persen kasus infeksi.
- Untuk mendiagnosis keputihan abnormal, dokter akan melakukan wawancaramedis, pemeriksaan fisik, dan pengukuran pH vagina untuk menentukan apakah penyebabnya infeksi atau bukan.
- Jika pasien memiliki risiko tinggi terkena infeksi menular seksual, pemeriksaan tambahan juga mungkin diperlukan.
Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pengobatan yang tepat sesuai penyebabnya serta kapan pasien perlu dirujuk ke dokter spesialis kandungan untuk penanganan lebih lanjut.
Hubungi Dokter Ini Jika Muncul Keputihan Putih Susu
Itulah berbagai penyebab keputihan putih susu. Bila kamu mengalami keputihan dengan gejala yang mencurigakan, coba hubungi saja dokter melalui aplikasi Halodoc.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis kandungan yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.
Mereka juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
1. dr. Marsell Phang Sp.OG

Ibu hamil bisa menghubungi dr. Marsell Phang Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018.
Ia saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Memiliki pengalaman selama 12 tahun, ia mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait keputihan.
Dokter Marsell Phang Sp.OG juga bisa memberikan saran terkait program hamil, keluarga berencana, dan penyakit kelamin.
Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
Selain itu, kini kamu juga bisa dapat diskon hingga 80 persen (maksimal Rp 40ribu) saat chat dokter spesialis obgyn pakai kode voucher CHATOBGYN. Yuk konsultasi sekarang!
Catat, Ini Berbagai Cara Mengatasi Keputihan Berlebih.
2. dr. Lucia Leonie Sp.OG

Ibu juga bisa menghubungi dr. Lucia Leonie Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha pada 2011 dan Universitas Hasanuddin pada 2017.
Dokter Lucia Leonie Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 13 tahun yang ia miliki, dr. Lucia Leonie Sp.OG. memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar tips mengatasi keputihan.
Chat dr. Lucia Leonie Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
3. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG

Pilihan lainnya adalah dr. Fitria Angela Umar Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2015 dan 2022.
Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 8 tahun yang ia miliki, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG. memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait keputihan.
Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait kesuburan, gangguan haid dan hormon, keluarga berencana dan program hamil.
Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis kandungan yang bisa ibu hubungi untuk mendaoatkan informasi seputar penanganan keputihan.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Keputihan
Berikut ini beberapa merek obat yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi keputihan, yaitu:
1. Metronidazole 500 mg

Rekomendasi obat keputihan pertama yaitu Metronidazole 500 mg. Obat ini bisa membantu mengobati infeksi trichomonas vaginalis, bakteri gardnerella vaginalis penyebab vaginosis, serta infeksi entamoeba histolytica.
Berikut ini dosis umum penggunaan Metronidazole 500 mg:
- Dewasa: 200 mg sebagai dosis tunggal atau 200 mg diberikan 3 kali sehari (selama 7 hari). Selain itu bisa juga diberikan 400 mg, 2 kali sehari selama 5-7 hari. Maksimal dosis 2.000 mg per dosis.
- Anak-anak: 40 mg/kg BB sebagai dosis tunggal atau 15-30 mg/kg BB setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Maksimal dosis 2.000 mg per dosis.
No registrasi BPOM: GKL9512510710A1 (No registrasi obat bisa berbeda, tergantung dari kesediaan stok di apotek)
Kisaran harga: Rp5.000 per strip.
Dapatkan Metronidazole 500 mg di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Betadine Feminine Hygiene 60 ml

Berikutnya ada Betadine Feminine Hygiene 60 ml, yang di dalamnya mengandung povidone iodine 10%. Ini merupakan produk untuk mengatasi masalah kewanitaan seperti gatal, bau tak sedap, hingga keputihan.
Cara menggunakan Betadine Feminine Hygiene 60 ml cukup mudah, yaitu:
- Pertama tuang produk ke tutup botolnya sesuai takaran.
- Kemudian larutkan 1 tutup botol Betadine Feminine Hygiene kurang lebih 8 ml, ke dalam 1 liter air.
- Basuhkan campuran air dan Betadine Feminine Hygiene ke area kewanitaan.
- Diamkan selama kurang lebih 1 menit, setelah itu bilas dengan air bersih.
Produk ini tidak direkomendasikan untuk Ibu hamil, perempuan yang sedang merencanakan kehamilan, atau Ibu menyusui. Kecuali, penggunaan produk Betadine Feminine Hygiene sudah mendapat izin dari dokter.
Hentikan penggunaan produk jika muncul tanda iritasi di sekitar area kewanitaan, kemudian lakukan konsultasi dengan dokter.
No registrasi BPOM: DTL1613711841B1
Kisaran harga: RP42.800 per botol
Dapatkan Betadine Feminine Hygiene 60 ml di Toko Kesehatan Halodoc.
3. Flagystatin 5 Ovula

Selanjutnya ada Flagystatin 5 Ovula yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi keputihan. Obat keputihan ini mengandung metronidazole yaitu antibiotik bersifat bakterisid, serta nystatin yang merupakan obat antifungal yang bersifat fungisida.
Obat ini akan bekerja secara efektif mengatasi infeksi pada area vagina, terutama yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis dan candida albicans.
Berikut ini cara menggunakan Flagystatin 5 Ovula:
- 1 Ovula per hari, penggunaan selama 7-10 hari. Caranya yakni dengan masukkan ke dalam vagina.
Flagystatin merupakan obat golongan keras (berlabel merah), sehingga untuk membeli dan menggunakannya, kamu membutuhkan resep dokter.
No registrasi BPOM: DKL0121201550A1
Kisaran harga: Rp138.000 per strip.
Dapatkan Flagystatin 5 Ovula di Toko Kesehatan Halodoc.
4. Zemyc Kapsul 150 mg

Berikutnya ada Zemyc Kapsul 150 mg, yang banyak diresepkan oleh dokter untuk mengatasi keputihan.
Obat ini mengandung fluconazole, yang akan bekerja dengan cara mengganggu sintesis membran sel jamur, sehingga infeksi candida yang terjadi pada tubuh bisa mereda.
Berikut ini dosis umum penggunaan Zemyc Kapsul 150 mg untuk mengatasi kandidiasi vulvovag:
- Dewasa untuk dosis hari pertama: 150 mg dosis tunggal, diminum sesudah makan.
No registrasi BPOM: DKL1940405201B1
Kisaran harga: Rp81.700 per kapsul
Dapatkan Zemyc Kapsul 150 mg di Toko Kesehatan Halodoc.
5. Fluconazole 150 mg Kapsul

Terakhir ada Fluconazole 150 mg Kapsul yang bisa digunakan untuk mengatasi infeksi akibat jamur pada vagina, mulut, tenggorokan, hingga aliran darah.
Obat ini masuk dalam golongan imidazol sintetik, yang akan bekerja menghambat enzim sitokrom P450 di dalam tubuh. Enzim sitokrom berperan pada jalur biosintesis sterol pada jamur, sehingga nantinya pertumbuhan jamur di tubuh akan mereda.
Berikut dosis umum dan cara menggunakan Fluconazole 150 mg Kapsul:
- Dewasa untuk pengobatan kandidiasis vagina: 150 mg sebagai dosis tunggal oral, diminum sebelum atau sesudah makan.
Obat ini tidak direkomendasikan untuk Ibu hamil, Ibu menyusui, serta pengidap gangguan ginjal dan hati.
No registrasi BPOM: GKL0612423301B1 (No registrasi obat bisa berbeda, tergantung dari kesediaan stok di apotek)
Kisaran harga: Rp15.000 – Rp34.200 per strip.
Dapatkan Fluconazole 150 mg Kapsul di Toko Kesehatan Halodoc.
Obat-obatan di atas bisa dibeli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli dan terpercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2025. What does milky white discharge indicate?
Very Well Health. Diakses pada 2025. What Does Milky White Vaginal Discharge Mean?
K Health. Diakses pada 2025. Milky White Discharge: What Does It Mean? Treatments & More.
NHS. Diakses pada 2025. Vaginal Discharge.
Singapore Medical Journal. Diakses pada 2025. Vaginal discharge: evaluation and management in primary care.
Frequently Ask Question
1. Keputihan berwarna putih susu apakah normal?
Keputihan berwarna putih susu bisa dikatakan normal, terutama jika tidak berbau dan tidak disertai gejala lain seperti gatal atau rasa terbakar. Ini bisa terjadi sebagai bagian dari siklus menstruasi atau kehamilan.
2. Kenapa keputihan berwarna putih susu?
Keputihan berwarna putih susu dapat terjadi akibat perubahan hormon dalam siklus menstruasi, kehamilan, atau sebagai respons alami tubuh untuk menjaga kebersihan vagina.
3. Keputihan berwarna putih susu apakah tanda hamil?
Keputihan berwarna putih susu bisa menjadi tanda awal kehamilan. Ini disebut leukorea, yang merupakan kondisi normal akibat peningkatan hormon estrogen selama kehamilan.
4. Bagaimana cara mengatasi keputihan berwarna putih susu disertai gatal?
Jika keputihan putih susu disertai gatal, kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri. Cara mengatasinya adalah dengan menjaga kebersihan area intim, mengenakan pakaian yang tidak ketat, dan menggunakan obat antijamur atau antibiotik sesuai anjuran dokter. Jika gejala berlanjut, sebaiknya periksakan diri ke dokter.