Ini Berbagai Penyebab Edema yang Perlu Diketahui
“Ada berbagai penyebab edema yang perlu diketahui. Di antaranya, gagal jantung, kehamilan, mengidap diabetes, penyakit hati, dan faktor makanan.”
Halodoc, Jakarta – Edema mengacu pada kondisi pembengkakan akibat penumpukan cairan di jaringan tubuh. Penyakit ini umum terjadi pada kulit, tapi dapat memengaruhi otak, paru-paru, dan organ lainnya.
Ada berbagai penyebab edema dan jenisnya. Misalnya saja, edema paru yang menyerang paru-paru, sedangkan edema pedal menyebabkan pembengkakan pada kaki.
Perkembangan edema biasanya secara perlahan, tapi timbulnya bisa tiba-tiba. Meski kondisi ini umum, tapi bisa juga merupakan tanda kondisi yang lebih serius.
Penyebab Edema
Penyakit edema penyebabnya bisa karena adanya masalah peredarah darah, infeksi, kematian jaringan, malnutrisi, kelebihan cairan tubuh, dan masalah elektrolit.
Namun sebenarnya masih banyak lagi kemungkinan penyebab edema, di antaranya:
1. Gagal jantung
Jika salah satu atau kedua bilik jantung bagian bawah tidak dapat memompa darah dengan baik, darah dapat menumpuk di anggota badan. Hal itulah yang menyebabkan edema.
2. Penyakit ginjal atau kerusakan ginjal
Tubuh pengidap gangguan ginjal mungkin tidak mampu mengeluarkan cukup cairan dan natrium dari darah.
Hal tersebut memberi tekanan pada pembuluh darah, yang menyebabkan sebagian cairan bocor.
Pembengkakan bisa terjadi di sekitar kaki dan mata. Selain itu, kerusakan pada glomeruli, yaitu kapiler di ginjal yang menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah, dapat menyebabkan sindrom nefrotik.
Salah satu gejalanya adalah rendahnya kadar protein albumin dalam darah. Hal tersebut dapat menyebabkan edema.
3. Penyakit hati
Sirosis merupakan kondisi yang mempengaruhi fungsi hati. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan sekresi hormon dan bahan kimia pengatur cairan serta berkurangnya produksi protein.
Kondisi tersebut menyebabkan cairan bocor keluar dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya.
Sirosis juga meningkatkan tekanan di dalam vena portal, yaitu vena besar yang membawa darah dari usus, limpa, dan pankreas ke hati. Edema dapat terjadi pada tungkai dan rongga perut.
4. Penggunaan obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko edema. Misalnya:
Vasodilator, yaitu obat yang membuka pembuluh darah.
- Penghambat saluran kalsium.
- Obat antiinflamasi nonsteroid.
- Estrogen.
- Beberapa obat kemoterapi.
- Beberapa obat diabetes.
5. Kehamilan
Selama kehamilan, tubuh melepaskan hormon yang mendorong retensi cairan dan tubuh menahan lebih banyak natrium dan air dari biasanya.
Wajah, tangan, anggota tubuh bagian bawah, dan kaki mungkin membengkak.
Saat wanita hamil beristirahat dalam posisi berbaring, rahim yang membesar dapat menekan vena yang bernama vena cava inferior.
Hal tersebut dapat menyumbat vena femoralis sehingga menyebabkan edema.
6. Faktor makanan
Sejumlah faktor makanan juga dapat mempengaruhi risiko terjadinya edema, seperti:
- Mengonsumsi terlalu banyak garam (pada orang yang rentan mengalami edema).
- Malnutrisi, ketika penyebab edema oleh rendahnya kadar protein dalam darah.
- Rendahnya asupan vitamin B1, B6, dan B5.
Penting juga untuk mengetahui Makanan yang Tidak Dianjurkan Dikonsumsi Pengidap Edema.
7. Diabetes
Komplikasi dari diabetes dan konsumsi obat-obatan diabetes, dapat menyebabkan edema.
Beberapa komplikasi diabetes antara lain:
- Penyakit kardiovaskular.
- Gagal ginjal akut.
- Gagal hati akut.
- Enteropati kehilangan protein, yaitu suatu kondisi usus yang menyebabkan hilangnya protein.
Itulah yang perlu kamu ketahui tentang penyebab edema. Selain itu, ada juga Jenis-jenis Edema dan Perbedaannya yang Perlu Diketahui.
Jika kamu atau anggota keluarga mengalami edema, sebaiknya segera hubungi dokter agar mendapatkan rujukan perawatan yang tepat.