Ini Berbagai Pengobatan Sindrom Iritasi Usus yang Bisa Dilakukan
"Sindrom iritasi usus perlu segera kamu tangani supaya tidak semakin parah dan menghambat aktivitas sehari-hari. Pilihan pengobatannya yaitu mengubah pola makan, menerapkan gaya hidup sehat dan meminum obat dari dokter."
DAFTAR ISI
Halodoc, Jakarta – Sindrom iritasi usus atau yang lebih dikenal dengan irritable bowel syndrome (IBS) merupakan masalah pencernaan yang memengaruhi kinerja usus besar. Itu sebabnya, kamu perlu mencari pengobatan sindrom iritasi usus karena organ ini mempunyai peranan penting.
Selain menyerap air dari makanan, pada usus besar terjadi juga proses penyiapan limbah sisa makanan berupa feses yang akan keluar melalui anus.
Namun, seseorang yang mengidap IBS mengalami masalah dalam pengeluaran limbah sisa makanan ini. Akibatnya, mereka mengalami gejala yang bisa berupa diare atau sembelit. Lantas, bagaimana langkah pengobatannya? Simak penjelasan berikut!
Pengobatan Sindrom Iritasi Usus
Dokter umumnya akan merekomendasikan perawatan berikut untuk mengatasi IBS:
1. Perubahan pola makan
Hal pertama yang perlu pengidapnya lakukan yaitu mengubah pola makan.
Dokter umumnya mengimbau agar menghindari kafein atau makanan berlemak yang bisa merangsang kontraksi usus besar.
Pengidap juga dianjurkan untuk membatasi asupan karbohidrat karena sulit dicerna oleh usus kecil.
Lantas, Benarkah Makanan Pedas Picu Komplikasi Sindrom Iritasi Usus?
Jenis makanan lain yang perlu dihindari yaitu, makanan yang tinggi kandungan laktosa, fruktosa, dan sorbitol.
Makanan tersebut bisa memproduksi gas usus shingga memicu kembung, diare, dan ketidaknyamanan perut lainnya.
2. Obat-obatan
Ada beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengobati IBS, yaitu:
- Obat untuk meredakan atau mencegah kram usus.
- Antidiare untuk memperlambat pergerakan usus dan mengurangi frekuensi buang air besar sembari meningkatkan konsistensi tinja.
- Obat pencahar untuk pasien yang mengalami konstipasi.
- Antibiotik mengubah komposisi flora usus yang mungkin menjadi penyebab masalah pencernaan.
- Antidepresan dosis rendah untuk mengurangi stres akibat mengidap IBS. Obat ini juga bisa merangsangsistem saraf usus agar kurang reaktif terhadap makanan .
3. Psikoterapi
Ada hubungan kuat antara sistem saraf dan fungsi usus. Stres memainkan peran penting dalam frekuensi dan keparahan gejala IBS.
Orang dengan riwayat depresi mengatakan bahwa gejala IBS kian memburuk ketika depresinya kambuh.
Terkadang, kecemasan atau depresi juga muncul bersamaan dengan munculnya gejala IBS.
Jika stres emosional adalah pemicu gejala IBS, dokter dapat merekomendasikan psikoterapi untuk mengatasinya.
Terapi perilaku kognitif, yang telah terbukti efektif untuk mengatasi stres yang berkaitan dengan IBS.
4. Terapi alternatif
Selain perawatan di atas, ada beberapa terapi alternatif yang bisa membantu pengidap IBS mengatasi gejalanya.
Probiotik misalnya, beberapa jenis makanan ini telah terbukti membantu mengelola beberapa gejala IBS.
Tak hanya itu, akupunktur juga bisa mengelola kecemasan, fibromialgia, migrain, dan insomnia yang berkaitan dengan IBS.
Akupunktur juga dapat memiliki efek gastrointestinal langsung dengan mengubah motilitas usus dan nyeri.
Ada juga pijat terapeutik dapat membantu mengurangi kecemasan dan meredakan stres.
5. Terapkan gaya hidup sehat
Kamu juga perlu menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti olahraga teratur dan tidur cukup.
Olahraga bisa membantu mengatur gerakan usus sehingga gejala IBS bisa mereda.
Kamu juga wajib mendapatkan tidur yang berkualitas setiap malamnya. Sebab, gangguan tidur juga bisa memperburuk sindrom iritasi usus.
Terakhir, kamu perlu menghindari kebiasaan buruk seperti merokok.
Sebab, hal ini bisa memperparah gejala yang sudah ada dan bisa menimbulkan komplikasi di kemudian hari. Itulah pengobatan sindrom usus besar yang perlu kamu ketahui.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasinya sekarang juga!