Ini Berbagai Pemeriksaan Rutin untuk Bayi Baru Lahir

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Agustus 2021
Ini Berbagai Pemeriksaan Rutin untuk Bayi Baru LahirIni Berbagai Pemeriksaan Rutin untuk Bayi Baru Lahir

“Bayi baru lahir perlu menjalankan beberapa pemeriksaan untuk memastikan mereka tidak memiliki masalah kesehatan yang serius. Pemeriksaannya pun beraneka ragam, mulai dari pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan kondisi mental. Dengan memastikan kondisi kesehatan bayi, mereka bisa tumbuh dengan optimal.”

Halodoc, Jakarta – Bayi yang terlahir dengan sangat sehat sebenarnya tetap perlu mengunjungi dokter anak secara berkala. Hal itu karena dua tahun pertama adalah waktu yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan dokter akan ingin terus mengawasi perkembangan bayi.

Jadwal beberapa dokter anak akan sedikit berbeda, tetapi American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi mendapatkan pemeriksaan saat lahir, 3 hingga 5 hari setelah lahir dan kemudian pada 1, 2, 4, 6, 9, 12, 15, 18, dan 24 bulan. Lantas, apa saja pemeriksaan yang akan dilakukan tersebut? Berikut ulasannya!

Baca juga: 7 Fakta tentang Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan Rutin untuk Bayi Baru Lahir

Seorang dokter anak harus memeriksa bayi di rumah sakit dalam waktu 24 jam setelah lahir. Mereka akan melakukan pemeriksaan lengkap dan mencari fungsi tubuh normal. Mereka juga mencari refleks dasar bayi baru lahir, warna kulit, kewaspadaan, dan stabilitas pinggul. Ini dilakukan untuk memastikan bayi terlihat sehat dan merespons dengan baik. 

Beberapa pemeriksaan lain yang akan dilakukan seiring pertumbuhan bayi, antara lain: 

Pengukuran Fisik

Mulai dari bayi baru lahir dan seterusnya, dokter akan selalu mengukur panjang atau tinggi bayi, berat badan, dan lingkar kepala. Pengukuran ini akan dicatat pada grafik pertumbuhan, sehingga orangtua dapat melihat bagaimana kondisi bayi jika dibandingkan dengan bayi lain seusianya untuk memastikan tidak ada tanda-tanda masalah.

Pengawasan Perkembangan

Pada sebagian besar pemeriksaan, dokter juga akan mengukur apakah perkembangan bayi berada di jalur yang benar. Mereka akan mengamati perilaku anak, bertanya tentang tonggak pencapaian bayi (seperti duduk dan berguling) yang sesuai dengan usianya saat itu dan menanyakan apakah orangtua memiliki kekhawatiran.

Baca juga: Tips Perawatan untuk Bayi Baru Lahir 

Penilaian Psikososial/Perilaku

Selain itu, selama pemeriksaan akan ada beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan dokter tentang perilaku bayi, dan mereka juga akan mengamati tindakan dan reaksi anak. Ini membantu menyingkirkan masalah psikologis atau perilaku sejak dini.

Pemeriksaan Fisik

Bayi baru lahir juga akan mendapatkan pemeriksaan dari kepala hingga ujung kaki dari dokter pada setiap kunjungan. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan telinga, mata, mulut, kulit, jantung, paru-paru, perut, pinggul dan kaki, dan alat kelamin. Semuanya akan diperiksa untuk memastikan mereka terlihat sehat.

Pada awalnya, dokter akan memeriksa bintik-bintik lunak di kepala bayi (fontanel), yang biasanya hilang dalam 12 hingga 18 bulan ketika tulang tengkorak menyatu. Mereka juga akan memeriksa bentuk kepala bayi untuk memastikannya membulat dengan baik.

Pemeriksaan Pendengaran

Saat bayi baru lahir, dokter anak akan memastikan pendengaran bayi baik-baik saja. Ada dua tes berbeda untuk ini: emisi otoakustik (OAE) dan respons batang otak auditori (ABR). Tes OAE melibatkan penempatan earphone mini dan mikrofon di telinga bayi untuk mengukur pantulan suara di saluran telinga. Untuk tes ABR, elektroda ditempatkan di kepala bayi untuk mengukur bagaimana saraf pendengaran merespons suara. Kedua tes dapat mendeteksi gangguan pendengaran.

Skrining Metabolisme/Hemoglobin

Saat bayi baru lahir, mereka juga perlu menjalani tes darah yang diambil dari tumitnya dan antara kelahiran dan ulang tahunnya yang dua bulan. Skrining metabolik akan memeriksa penyakit sel sabit, hipotiroidisme, atau kelainan bawaan lainnya. 

Baca juga: Ini Barang Wajib untuk Bayi Baru Lahir 

Selagi masih berusia di bawah dua tahun, ibu juga harus berusaha dengan sebaik mungkin memberikan mereka nutrisi terbaik lewat ASI. Ibu harus rutin makan-makanan bergizi demi tercukupinya kebutuhan bayi. Jika diperlukan, ibu juga perlu konsumsi suplemen khusus ibu menyusui. Kini beli suplemen untuk ibu menyusui juga bisa pakai Halodoc, jadi kamu tak perlu lagi repot keluar rumah. Bahkan pesanan kamu bisa tiba kurang dari satu jam. Praktis bukan? Yuk gunakan aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2021. Your Child’s Checkup: Newborn.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Well-baby exam: What to Expect During Routine Checkups.
The Bump. Diakses pada 2021. Baby’s Checkup Schedule.