Ini Berbagai Hal yang Jadi Penyebab Paru Paru Basah
“Ada berbagai penyebab paru-paru basah yang perlu kamu ketahui. Di antaranya konsumsi alkohol secara berlebihan, faktor lingkungan, dan pernah menjalani operasi paru-paru.”
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu atau keluarga pernah mengalami paru-paru basah? Di dunia medis, kondisi ini bernama acute respiratory distress syndrome (ARDS) dan bisa terjadi ketika kantung udara kecil yang menukar oksigen dan karbondioksida (alveoli) rusak karena penyakit atau cedera.
Saat kamu menghirup udara ke paru-paru, udara memasuki saluran yang mengantarkannya ke alveoli.
Oksigen melewati pembuluh darah kecil di alveoli dan masuk ke aliran darah, untuk kemudian dibawa ke jantung, hati ginjal, otak, dan organ lainnya.
Ketika alveoli terganggu, cairan seperti nanah atau darah dapat menumpuk di kantung, membuat paru-paru sulit terisi udara.
Hal tersebut mengganggu transfer oksigen dan karbondioksida di paru-paru.
Penyebab Terjadinya Paru-paru Basah
Mengutip The American Lung Association, jika peradangan dan cairan tetap berada di paru-paru selama beberapa waktu, penyakit ini dapat mencapai tahap fibrotik.
Paru-paru bisa “meletus” dan mengempis, atau kolaps. Kondisi tersebut juga dikenal sebagai pneumotoraks.
Berikut Ini beberapa penyebab terjadinya paru-paru basah yang perlu kamu waspadai:
1. Konsumsi alkohol
Penggunaan atau penyalahgunaan alkohol secara berlebihan berkaitan dengan peningkatan risiko sepsis, dan ini menjadi salah satu pemicu utamanya.
Selain itu, minum alkohol secara berlebihan juga berkaitan dengan kondisi lain yang dapat menurunkan respons kekebalan tubuh.
Alhasil, ini meningkatkan risiko infeksi yang dapat membuat kondisi ini lebih mungkin terjadi.
2. Memiliki masalah paru-paru atau penggunaan tembakau
Ada sejumlah penyakit dan kondisi yang dapat merusak fungsi paru-paru dan menciptakan lingkungan yang mendorong perkembangan kondisi ini, salah satunya pneumonia.
Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan kerusakan pada alveoli yang menyulitkan paru-paru untuk membersihkan cairan.
3. Peradangan pembuluh darah
Kondisi yang juga dikenal sebagai vaskulitis, peradangan pada arteri, vena, atau kapiler, dapat terjadi di mana saja di tubuh, termasuk paru-paru.
Penyakit ini dapat menyebabkan paru-paru basah jika menyempitkan kapiler di paru-paru dan membuat transfer oksigen menjadi lebih sulit.
4. Faktor lingkungan
Paparan bahan kimia beracun atau polusi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang menumpuk seiring waktu.
Paru-paru basah juga dapat terjadi akibat paparan mendadak terhadap asap kimia berbahaya (atau kombinasi beracun, seperti bahan pemutih dan amonia) yang merusak paru-paru dengan cepat.
5. Pernah menjalani operasi paru-paru
Paru-paru basah bisa menjadi komplikasi dari jenis operasi paru-paru tertentu. Salah satunya prosedur operasi reseksi paru-paru (bila sebagian paru-paru diangkat).
Kamu mungkin perlu ketahui Ini Dokter Paru yang Bisa Mengobati Bronkopneumonia.
6. Usia
Penyebab paru-paru basah selanjutnya yaitu usia. Paru-paru basah lebih mungkin terjadi seiring pertambahan usia.
Sebab, seiring bertambahnya usia, fungsi paru-paru dan respons imun bisa melemah. Hal ini dapat mempersulit untuk melawan infeksi yang dapat menyebabkan paru-paru basah.
7. Pernah menjalani kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan yang menggunakan obat-obatan yang membunuh sel kanker yang membelah dengan cepat, untuk mencegahnya tumbuh dan membuat lebih banyak sel.
Banyak obat kemoterapi yang memiliki efek samping yang bisa parah, salah satunya paru-paru basah.
Cara Diagnosis Adanya Paru-paru Basah
Berikut ini beberapa tes diagnostik yang mungkin dokter rekomendasikan:
- Pemeriksaan darah, untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah dan melihat apakah ada infeksi, dan jika ada, apa jenisnya.
- Tes oksimetri nadi, di mana sensor akan dokter tempatkan di ujung jari atau daun telinga, untuk mendeteksi berapa banyak oksigen yang masuk ke dalam darah.
- X-ray, untuk mengetahui bagian mana dari paru-paru yang memiliki akumulasi cairan, dan mungkin untuk menunjukkan apakah jantung membesar.
- CT-scan, untuk memberikan informasi terperinci tentang struktur di jantung dan paru-paru.
- Ekokardiogram, menggunakan ultrasonografi untuk menguji kerja jantung.
- Tes pada jantung, karena tanda dan gejala yang berkaitan dengan paru-paru basah bisa serupa dengan yang dokter temukan pada beberapa penyakit jantung.
Selain itu, cairan dari paru-paru dapat dokter ekstraksi dan mereka uji untuk mengidentifikasi infeksi.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada tes khusus untuk mendiagnosa kondisi ini, jadi penilaian lengkap sangat pengidap perlukan.
Mengenai pencegahan paru-paru basah, baca artikel ini lebih lanjut: Cara Mencegah Paru-Paru Basah, Mulai dari Gaya Hidup sampai Jenis Infeksinya
Apabila kamu atau keluarga mengalami kondisi terkait masalah pada paru-paru, sebaiknya segera hubungi dokter tepercaya lewat aplikasi Halodoc.