Ini Berbagai Fakta tentang Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)
“Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) adalah tindakan yang digunakan untuk memndeteksi benjolan yang dirasakan pada tubuh. Metode ini dapat memastikan benjolan yang tumbuh merupakan kanker atau bukan.”
Halodoc, Jakarta – Benjolan yang tumbuh pada tubuh bisa jadi disebabkan oleh masalah yang ringan atau bahkan berbahaya. Melakukan diagnosis untuk memastikan jika benjolan yang tumbuh termasuk tumor atau bukan tentu adalah langkah bijak. Sebab kondisi ini dapat menyebar ke area tubuh di sekitarnya.
Nah, salah satu tindakan diagnosis yang bisa dilakukan adalah fine needle aspiration biopsy (FNAB). Tindakan ini dilakukan dengan cara mengisap cairan dari benjolan tersebut menggunakan jarum.
Ada beberapa fakta dari FNAB yang sebaiknya dipahami dulu oleh mereka yang akan mendapatkan tindakan ini. Agar perasaan ragu yang sebelumnya dirasakan menjadi hilang setelah memahaminya.
Berbagai Fakta dari Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) yang Perlu Dipahami
1. Momen FNAB Perlu Dilakukan
Tindakan biopsi menggunakan suntikan ini paling sering dilakukan pada pembengkakan atau benjolan yang terletak tepat di bawah kulit. Benjolan mungkin ditemukan selama pemeriksaan atau saat dilakukan tes pencitraan, seperti CT scan dan USG.
Dokter dapat merekomendasikan aspirasi jarum halus untuk beberapa area tubuh, seperti:
- Kista, sebuah benjolan berisi cairan.
- Nodul atau massa yang berupa benjolan padat.
- Pembesaran pada kelenjar getah bening.
Tanpa dilakukannya biopsi, biasanya sulit bagi dokter untuk memastikan jika ada masalah yang tidak wajar pada area tersebut. Termasuk jika benjolan yang terbentuk bisa membahayakan diri atau tidak.
Alasan paling sering dilakukannya tindakan pemeriksaan ini adalah untuk menguji benjolan tersebut termasuk kanker atau bukan. Beberapa bagian tubuh yang kerap menjadi pengambilan sampel dari FNAB, yaitu:
- Dada
- Kelenjar tiroid
- Kelenjar getah bening di leher, selangkangan, atau ketiak.
Pada beberapa tindakan endoskopi, tindakan pengambilan sampel menggunakan jarum kecil dilakukan di beberapa area tertentu pada tubuh.
2. Prosedur Dilakukannya FNAB
Sebagian besar dari tindakan aspirasi jarum halus adalah prosedur rawat jalan. Nah, berikut prosedur dilakukannya tindakan biopsi ini:
- Kulit yang benjol akan dibersihkan dengan larutan antiseptik, lalu ditutup dengan kain steril.
- Area kulit ini mungkin disuntik dengan obat mati rasa di bawah kulit.
- USG bisa digunakan untuk membantu prosedur FNAB, agar menemukan area yang tepat.
- Jarum tipis yang menempel pada spuit dimasukkan melalui kulit ke area benjolan.
- Cairan atau jaringan disedot ke dalam jarum dan spuit.
Tindakan dari aspirasi jarum halus itu sendiri biasanya merupakan prosedur yang singkat, biasanya kurang dari 10 menit. Setelah itu, sampel diperiksa di bawah mikroskop untuk memastikan benjolan tersebut termasuk kanker atau tidak.
3. Efek Samping dari FNAB
Lazimnya tindakan ini menggunakan obat penenang. Oleh karenanya, merasa pusing dan tidak dapat beraktivitas setelahnya adalah dampaknya. Selain itu, ada beberapa efek samping yang bisa dirasakan setelah tindakan, seperti pembengkakan dan rasa sakit. Untuk mengatasi rasa sakit, obat nyeri yang dijual bebas bisa mengatasinya.
Lalu, hasil akhir dari pemeriksaan ini bisa diterima dalam waktu satu minggu atau lebih. Untuk hasil awal bisa jadi diterima lebih cepat. Setelah itu, dokter akan menentukan tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan.
Itulah beberapa fakta dari tindakan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) yang sebaiknya diketahui. Jika memiliki benjolan tertentu pada tubuh, sebaiknya segera melakukan pemesanan untuk tindakan ini.
Nah, kamu bisa melakukan pemesanan terhadap tindakan pemeriksaan ini melalui fitur janji medis pada aplikasi Halodoc. Namun sebelum itu, download aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahan dalam pemesanan tindakan kesehatan kapan dan dimana saja. Makanya, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!