Ini Bedanya Benign Prostatic Hyperplasia dan Kanker Prostat
Halodoc, Jakarta - Kelenjar prostat adalah bagian dari sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih serta memiliki fungsi untuk mengeluarkan, menyimpan, dan menyuburkan sperma. Saat usia memasuki angka 50 tahun, maka risiko terjadinya gangguan di area tersebut pun semakin besar. Pada umumnya, kelenjar prostat hanya berukuran sebesar biji kenari dan akan semakin besar seiring bertambahnya usia. Akan tetapi jika ukurannya semakin membesar dan menyebabkan terjadinya kanker prostat, maka ini akan mengganggu aktivitas seksual pria.
Mengenal Jenis Gangguan Kelenjar Prostat
Selain faktor penuaan, gaya hidup sehat juga dapat menyebabkan gangguan pada kelenjar prostat. Nah, berikut ini terdapat dua jenis gangguan pada kelenjar prostat dan perbedaan diantaranya:
1. Benign Prostatic Hyperplasia
Penyakit ini terjadi karena adanya pembesaran kelenjar prostat namun masih bersifat jinak. Penyakit ini tidak bersifat kanker, akan tetapi gejala yang terjadi dapat sangat mengganggu aktivitas. Nah, gejalanya antara lain:
- Selalu ingin buang air kecil, terutama pada malam hari.
- Terasa nyeri saat buang air kecil.
- Sering tidak mampu menahan buang air kecil.
- Kadang juga sulit mengeluarkan urine.
- Mengejan pada waktu buang air kecil.
- Urine yang keluar tidak lancar dan kadang disertai darah.
- Merasa tidak tuntas meski telah buang air kecil.
Penyebab Benign Prostatic Hyperplasia
Penyakit ini sebetulnya masih belum diketahui apa penyebab pastinya, tetapi banyak peneliti yang mengaitkan antara perubahan hormon akibat penuaan dengan penyakit ini. Selain itu, kelenjar prostat pun akan terus tumbuh sehingga ukurannya akan semakin besar dan berpotensi menghambat urine untuk dapat keluar dengan lancar.
Pengobatan Benign Prostatic Hyperplasia
Karena tergolong masih jinak, penyakit ini dapat ditangani dengan bantuan konsumsi obat-obatan, terapi menahan buang air kecil, dan mengubah gaya hidup seiring bertambahnya usia.
2. Kanker Prostat
Berbeda dengan Benign Prostatic Hyperplasia yang tergolong masih ringan, kanker prostat adalah penyakit yang cukup parah karena terjadi pertumbuhan sel-sel perusak secara tidak terkendali dalam kelenjar prostat. Menurut data dari WHO pun, kanker prostat adalah kasus kanker paling umum dan menempati urutan kedua di kalangan pria. Pada tahun 2012 sendiri, diperkirakan terdapat sekitar 1,1 juta pria di seluruh dunia yang didiagnosis menderita kanker prostat dan jumlah jiwa yang melayang akibat penyakit ini mencapai 307 ribu kasus kematian.
Gejala kanker prostat pun tidak jauh berbeda dengan Benign Prostatic Hyperplasia, namun saat kanker ini semakin parah maka penyakit ini akan semakin mengganggu aktivitas buang air kecil bahkan seksual.
Pengobatan Kanker Prostat
Jika sudah masuk tahap yang cukup parah, kanker prostat sudah tidak dapat diobati dengan bantuan obat, terapi, atau perubahan gaya hidup selayaknya pengidap Benign Prostatic Hyperplasia. Kanker prostat harus diobati dengan cara pengangkatan kelenjar prostat atau dengan radioterapi.
Kanker prostat yang telah terdeteksi sedari awal, tingkat keberhasilannya untuk bisa sembuh akan semakin besar. Karena itu, penting melakukan pemeriksaan sesuai anjuran dokter, jika terdapat faktor risiko atau gejala yang mulai terasa. Selain itu, kamu juga dapat menjaga kesehatan prostat agar terhindar dari kanker prostat atau Benign Prostatic Hyperplasia dengan jalan memperbanyak konsumsi buah dan sayur, rutin berolahraga, dan mempertahankan berat badan ideal.
Nah, jika suatu hari kamu merasakan gejala gangguan saat buang air kecil yang terindikasi kanker prostat atau Benign Prostatic Hyperplasia, maka segeralah untuk menanyakan hal tersebut kepada dokter menggunakan aplikasi Halodoc. Gunakan fitur Chat, atau Video/Voice Call untuk berdiskusi dan minta saran kesehatan dari dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: