Ini Beda Usia Janin dan Usia Kehamilan
Halodoc, Jakarta – Usia janin dan usia kehamilan itu berbeda. Sebab bisa jadi, usia janin lebih kecil atau lebih besar dibanding usia kehamilan. Perbedaan ini adalah wajar, asalkan perbedaan keduanya tidak terlalu jauh. Agar ibu enggak panik, simak penjelasan tentang perbedaan usia janin dan usia kehamilan di sini, yuk!
Baca juga: Agar Tak Panik, Ketahui 5 Mitos Kehamilan Ini
Kenapa Usia Janin dan Usia Kehamilan Berbeda?
Yang perlu ibu tahu adalah, usia kehamilan dihitung dari waktu menstruasi terakhir, meskipun pembuahan belum terjadi. Sebab, umumnya pembuahan baru terjadi dua minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir. Dokter biasanya akan menggunakan usia kehamilan untuk memperkirakan kapan bayi akan lahir. Ini dihitung selama 40 minggu, dari waktu menstruasi terakhir sampai waktu melahirkan tiba.
Sedangkan, usia janin adalah usia sebenarnya janin yang tumbuh dalam rahim. Usia janin dihitung berdasarkan pertumbuhan janin dalam rahim, setelah proses pembuahan terjadi. Melalui pemeriksaan USG (ultrasonography), ibu bisa mengetahui usia janin dalam rahim. Termasuk ukuran tubuh janin, seperti ukuran kepala, lengan, dan bagian tubuh lainnya.
Apakah Perbedaan Ini Perlu Dikhawatirkan?
Selama perbedaannya tidak lebih dari 2 minggu atau kurang, ibu tidak perlu khawatir. Sebab, perbedaan ini masih dianggap normal. Namun, jika perbedaannya lebih dari dua minggu, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Alasan perbedaan bisa berbeda-beda, tergantung pada trimester kehamilan. Baca juga: 6 Hal yang Perlu Dilakukan saat Hamil
1. Trimester Pertama
Perbedaan usia kehamilan ini bisa menandakan dua hal, yaitu usia kehamilan yang tidak akurat dan tanda blighted ovum (BO) atau keguguran. Ketidakakuratan bisa terjadi pada wanita hamil yang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. Sedangkan BO perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik, untuk menentukan ada atau tidaknya detak jantung janin dalam rahim.
2. Trimester Kedua
Pada trimester ini, usia janin yang lebih kecil bisa menjadi tanda kurangnya asupan nutrisi dan oksigen pada janin. Kondisi ini bisa memengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan, sehingga menyebabkan perbedaan yang signifikan antara usia kehamilan dan usia janin.
Sedangkan, usia janin yang lebih besar bisa disebabkan dua hal. Antara lain karena faktor genetik (keturunan), atau dikaitkan dengan penyakit diabetes gestasional yang diidap selama kehamilan. Alasannya karena penyakit diabetes ini bisa menyebabkan jumlah gula darah yang dialirkan ke janin meningkat, sehingga tubuh janin akan membuat lebih banyak insulin. Dampaknya, aliran gula dan produksi insulin yang meningkat bisa membuat janin tumbuh lebih besar karena menyimpan lemak.
3. Trimester Ketiga
Usia janin cenderung lebih sulit dihitung pada trimester ini. Alasannya karena ukuran janin akan semakin membesar, sehingga dokter perlu mengukur panjang paha dan lingkar perut untuk mengukur berat janin. Jika janin terlalu besar atau kecil, dokter mungkin menyarankan persalinan lebih awal.
Baca juga: 5 Kondisi yang Membahayakan Janin
Itulah fakta tentang perbedaan usia janin dan usia kehamilan. Kalau masih ada pertanyaan lain seputar usia janin dan kehamilan, gunakan Halodoc saja. Sebab melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa bertanya pada dokter yang tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan