Ini Beda Pleuritis dan Emboli Paru, Sama-Sama Sebabkan Rasa Sakit di Paru-Paru Kiri
Halodoc, Jakarta - Pleura adalah dua lapisan tipis jaringan halus yang melapisi rongga dada dan mengelilingi paru-paru. Ketika hanya sedikit cairan yang melumasi kedua lapisan tersebut, maka seseorang dapat mengidap pleuritis. Pleurisy atau pleuritis adalah terjadinya peradangan pada pleura.
Kedua lapisan pleura umumnya dilumasi oleh lapisan tipis cairan yang membantu untuk mempermudah ketika seseorang bernapas atau mengeluarkan udara. Ketika seseorang mengidap radang selaput dada, membran pleura dapat menjadi kasar dan cairan yang ada menjadi lengket, serta mengakibatkan rasa sakit di paru-paru ketika membran saling bergesekan.
Walaupun sama-sama menyebabkan rasa sakit di paru-paru, efusi pleura terjadi ketika terdapat penumpukan cairan antara kedua lapisan. Hal tersebut umumnya dapat menyebabkan rasa sakit yang cukup besar saat kamu menarik dan menghembuskan napas. Rasa sakit pada dada atau punggung tersebut dapat menyebar hingga ke bahu. Salah satu jenis efusi pleura yang dapat terjadi adalah emboli paru.
Emboli paru adalah ketika arteri di dalam paru-paru mengalami sumbatan oleh gumpalan darah. Seseorang yang mengalami gangguan ini dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda, yang kemungkinan tergantung pada ukuran gumpalan dan seberapa besar hal tersebut memengaruhi paru-paru kamu.
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Penyakit Pleuritis
Gejala Pleuritis dan Emboli Paru
Radang selaput dada dan emboli paru dapat memiliki gejala yang sama dan meliputi rasa sakit di paru-paru bersamaan dengan nyeri dada yang parah. Kondisi ini dapat memburuk ketika orang tersebut batuk atau mengambil napas dalam. Gejala lain yang dapat timbul termasuk:
-
Batuk.
-
Sesak napas.
-
Napas cepat.
-
Cegukan.
-
Pneumotoraks atau paru-paru yang kolaps.
-
Demam dan kedinginan.
Penyebab Pleuritis dan Emboli Paru
Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi penyebab radang selaput dada atau pleuritis , yaitu:
-
Infeksi virus.
-
Infeksi bakteri.
-
Infeksi jamur.
-
Obat-obatan tertentu.
-
Tulang rusuk patah.
-
Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus.
-
Penyakit sel sabit.
-
Kanker paru-paru.
-
Kondisi jantung, termasuk serangan jantung atau perikarditis.
Selain itu, emboli paru adalah komplikasi yang disebabkan oleh gangguan pada trombosis vena dalam (DVT) atau terjadinya bekuan darah pada bagian tubuh. Umumnya, DVT dimulai dari kaki, tetapi juga dapat terjadi pada pembuluh darah di dalam rongga perut atau lengan.
Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya emboli paru sama dengan hal yang menyebabkan DVT. Hal-hal yang menyebabkan gangguan tersebut adalah:
-
Imobilisasi berkepanjangan atau perubahan aliran darah normal.
-
Peningkatan potensi pembekuan darah atau hiperkoagulabilitas.
-
Kerusakan pada dinding vena.
Baca Juga: Ketahui 7 Penyebab Pleuritis dan Cara Menanganinya
Diagnosis Pleuritis dan Emboli Paru
Diagnosis dari pleuritis dan emboli paru mempunyai cara yang sama, yaitu melihat gejala yang terjadi dan dilakukannya pemeriksaan fisik. Tes yang umumnya dilakukan meliputi:
-
X-ray: Penyinaran sinar-X ke dada dapat mengidentifikasi adanya penyumbatan atau cairan yang menciptakan tekanan.
-
Pemindaian computed tomography (CT Scan): Tes ini menggabungkan sinar-X dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar penampang rinci rongga dada kamu.
-
Ultrasonografi: Jenis pencitraan ini menangkap gerakan untuk mendeteksi lokasi cairan atau peradangan dan dampaknya pada pergerakan paru-paru.
-
Elektrokardiogram (EKG): Tes pemantauan jantung ini dapat digunakan untuk menentukan apakah kondisi jantung menyebabkan efusi atau radang selaput dada.
-
Thoracentesis: Ini adalah proses pengambilan sampel cairan di pleura untuk dianalisis di laboratorium. Cairan akan diperiksa untuk mengetahui tingkat infeksi, kanker, dan protein.
-
Thoracoscopy: Dalam prosedur bedah ini, endoskop atau tabung tipis dan fleksibel dengan kamera di ujungnya yang dimasukkan ke dalam sayatan kecil di dada kamu. Tujuannya adalah untuk melihat lebih dekat apa yang mungkin menyebabkan efusi atau untuk mengambil biopsi atau sampel jaringan.
Baca Juga: Waspadai Komplikasi Pleuritis Bila Tak Segera Ditangani
Itulah perbedaan pleuritis dan emboli paru-paru yang sama-sama menyebabkan rasa sakit di paru-paru. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan