Ini Beda Dermatitis Kontak Iritan dan Dermatitis Kontak Alergi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Juli 2023

"Ada perbedaan yang mencolok antara dermatitis kontak iritan dengan dermatitis kontak alergi. Perbedaan ini meliputi penyebab, respons sistem kekebalan tubuh sampai gejalanya."

Ini Beda Dermatitis Kontak Iritan dan Dermatitis Kontak AlergiIni Beda Dermatitis Kontak Iritan dan Dermatitis Kontak Alergi

Halodoc, Jakarta – Dermatitis iritan adalah kondisi peradangan akibat kulit terpapar langsung dengan bahan iritan. Sementara itu, dermatitis kontak alergi adalah jenis peradangan kulit akibat sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap alergen tertentu.

Kedua jenis peradangan kulit ini tentu saja memiliki perbedaan dalam penyebab dan mekanisme respons tubuh terhadap rangsangan tertentu. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini!

Dermatitis Kontak Iritan dan Dermatitis Kontak Alergi, Apa Bedanya?

Jika kamu kesulitan membedakan antara kedua kondisi ini, berikut perbedaannya:

1. Dermatitis Kontak Iritan

  • Penyebab: Peradangan terjadi ketika kulit terpapar langsung dengan iritan yang berasal dari bahan kimia atau fisik, seperti deterjen, sabun, asam, alkali, bahan pembersih, panas, dingin, friksi, atau tekanan. Reaksi terjadi karena iritan merusak atau mengiritasi lapisan luar kulit.
  • Mekanisme respons: Responsnya bersifat langsung dan tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh. Kerusakan kulit akibat iritan memicu peradangan lokal di area yang terpapar.
  • Gejala: Kemerahan, gatal, perasaan terbakar, kulit kering, bersisik, atau dapat membentuk lepuh pada area kulit yang terpapar. Kondisi ini umumnya muncul di area yang langsung terpapar iritan.

2. Dermatitis Kontak Alergi

  • Penyebab: Peradangan terjadi karena sistem kekebalan tubuh merespons secara berlebihan terhadap alergen, seperti logam (misalnya nikel atau kobalt), lateks, pewarna, parfum, atau bahan kimia lainnya.
  • Mekanisme respons: Responsnya tergantung dari sistem kekebalan tubuh. Pada paparan pertama, kulit mungkin tidak menunjukkan reaksi. Namun, setelah beberapa waktu, sistem kekebalan tubuh mengembangkan sensitivitas terhadap alergen tersebut. Pada paparan berikutnya, respons imun terjadi dan menghasilkan peradangan pada kulit.
  • Gejala: Kemerahan, gatal, bengkak, dan ruam pada area kulit yang terpapar. Gejala mungkin muncul setelah terpapar alergen dan dapat terjadi di area yang langsung terpapar maupun di area yang tidak langsung terpapar alergen.

Ketahui Cara untuk Mengobatinya

Tindakan untuk menangani kedua kondisi ini tentu saja berbeda. Nah, berikut cara mengobati dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi:

1. Dermatitis Iritan:

  • Menghindari paparan iritan yang menyebabkan reaksi. Kamu perlu mengidentifikasi bahan apa saja yang bisa mengiritasi kulit. 
  • Gunakan sabun ringan atau pembersih yang lembut saat mencuci area yang terkena. Hindari penggunaan produk yang mengandung pewarna atau parfum tambahan.
  • Oleskan krim atau losion pelembap yang cocok untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit menjadi kering. Nah, begini Cara Memilih Obat Dermatitis Kontak yang Tepat.
  • Penggunaan krim kortikosteroid topikal dapat membantu mengurangi peradangan dan gatal. Namun, gunakan sesuai petunjuk dokter dan jangan gunakan secara berlebihan.

Jika gejala berat atau tidak membaik, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapat perawatan yang tepat.

2. Dermatitis Alergi:

  • Identifikasi alergen yang menyebabkan reaksi dengan bantuan dokter kulit atau melakukan tes alergi. 
  • Hindari paparan alergen tersebut sebisa mungkin. Caranya mungkin bisa dengan menghindari produk tertentu, seperti perhiasan yang mengandung nikel atau produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia.
  • Penggunaan krim kortikosteroid topikal untuk mengurangi peradangan dan gatal pada kulit. Obat antihistamin oral juga dapat dokter resepkan untuk meredakan gejala gatal yang terkait dengan reaksi alergi.
  • Dalam beberapa kasus yang lebih parah, terapi imunosupresif atau fototerapi (terapi cahaya) mungkin perlu. Ini harus diresepkan dan diawasi oleh dokter.

Itulah perbedaan antara dermatitis kontak iritan dengan dermatitis kontak alergi. Jika punya pertanyaan lain seputar kondisi ini, jangan ragu untuk hubungi dokter kulit di Halodoc.✔️

Referensi:
Medscape. Diakses pada 2023. Irritant Contact Dermatitis.
DermNet. Diakses pada 2023. Irritant contact dermatitis.
National Library of Medicine. Diakses pada 2023. Allergic Contact Dermatitis.
Healthline. Diakses pada 2023. The Signs and Symptoms of Contact Dermatitis.