Ini Beda Buah Duku dan Langsat yang Perlu Diketahui

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   31 Oktober 2024

Meski mirip, duku dan langsat punya perbedaan dari segi tekstur, rasa, dan nutrisi.

Ini Beda Buah Duku dan Langsat yang Perlu DiketahuiIni Beda Buah Duku dan Langsat yang Perlu Diketahui

DAFTAR ISI


Duku dan langsat adalah dua jenis buah yang sering kali dianggap mirip, baik dari segi bentuk maupun rasa.

Keduanya berasal dari genus Lansium, sehingga memiliki beberapa kesamaan fisik yang dapat membingungkan banyak orang. 

Meskipun terlihat serupa, duku dan langsat memiliki perbedaan signifikan, baik dari segi penampilan, tekstur, rasa, maupun kandungan gizi.

Yuk, ketahui perbedaan antara kedua buah ini!.

Perbedaan Buah Duku dan Buah Langsat

Supaya bisa membedakan buah duku dan langsat, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. 

Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara buah duku dan langsat:

1. Asal-usul

Duku dikenal berasal dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, duku banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. 

Duku sering kali dianggap sebagai buah asli Indonesia karena banyak varietasnya yang ditemukan di berbagai daerah.

Yuk, kenali lebih dalam tentang 3 Manfaat Buah Duku untuk Tubuh dan Nutrisinya berikut ini. 

Langsat juga berasal dari Asia Tenggara, tetapi memiliki persebaran yang lebih luas dibandingkan duku.

Selain di Indonesia dan Malaysia, langsat juga ditemukan di Thailand, Filipina, dan India. 

Meskipun masih satu genus dengan duku, langsat tumbuh lebih baik di daerah yang memiliki musim kemarau panjang. 

2. Bentuk dan ukuran

Dari segi bentuk dan ukuran, duku dan langsat juga punya perbedaan.

Duku memiliki bentuk yang lebih bulat dengan ukuran bervariasi, mulai dari kecil hingga besar, tergantung varietasnya. 

Kulit duku juga cenderung lebih tebal dan agak kasar dengan warna kuning kecokelatan.

Selain itu, permukaan kulit duku biasanya lebih halus tanpa banyak bintik hitam.

Sedangkan langsat memiliki bentuk yang sedikit lonjong dan ukurannya lebih kecil dibandingkan duku. Kulit langsat lebih tipis dan cenderung lebih bergetah. 

Warna kulit langsat biasanya kuning pucat dengan banyak bintik hitam kecil yang membuatnya terlihat lebih berbintik-bintik dibandingkan duku.

3. Tekstur dan rasa

Daging buah duku tebal dan cenderung lebih kering dibandingkan langsat. Rasanya manis dengan sedikit keasaman yang sangat lembut.

Biji buah duku biasanya kecil dan terkadang tidak terasa pahit jika tergigit.

Daging buah langsat lebih tipis dan berair. Rasanya manis dengan keasaman yang lebih dominan dibandingkan duku.

Namun, biji langsat cenderung pahit, sehingga tidak disarankan untuk tergigit.

4. Kandungan gizi

Duku kaya akan vitamin C, yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, duku juga mengandung serat yang tinggi, sehingga baik untuk pencernaan.

Buah ini juga mengandung antioksidan dan mineral seperti kalium, yang penting untuk kesehatan jantung.

Langsat juga mengandung vitamin C, namun kandungannya sedikit lebih rendah dibandingkan duku.

Selain itu, langsat memiliki kandungan serat yang lebih sedikit, namun tetap dapat membantu dalam proses pencernaan. 

Langsat juga dikenal mengandung folat, yang penting untuk kesehatan sel dan pencegahan anemia.

5. Cara konsumsi

Duku biasanya dikonsumsi langsung sebagai buah segar. Kulit duku yang tebal memudahkan untuk dibuka tanpa menodai tangan dengan getah.

Selain itu, duku juga sering digunakan dalam campuran rujak atau sebagai pelengkap dalam minuman segar.

Langsat juga sering dimakan langsung, namun karena kulitnya yang tipis dan bergetah, perlu hati-hati saat membukanya. 

Getah langsat bisa meninggalkan noda lengket di tangan. Beberapa orang juga membuat langsat menjadi manisan atau selai untuk dinikmati dalam jangka waktu lebih lama.

Manfaat Buah Duku

Bukan hanya tekstur dan rasanya yang menyegarkan, buah duku juga menunjukkan potensi tinggi untuk dimanfaatkan dalam pengobatan herbal modern berkat beragam manfaat bioaktifnya.

Selain itu, buah duku juga membawa manfaat lainnya untuk kesehatan tubuh, seperti:

1. Meredakan Gangguan Pencernaan

Buah duku digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan, seperti diare, disentri (infeksi usus yang menyebabkan diare parah), kembung, dan cacingan.

Jadi, selain sebagai makanan, duku secara tradisional juga dipakai untuk membantu menjaga kesehatan usus.

2. Kaya Akan Senyawa Aktif

Buah duku mengandung senyawa alami seperti terpenoid dan fenolik.  Senyawa ini adalah zat yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan.

Terpenoid misalnya, sering ditemukan pada tanaman obat dan berfungsi untuk melawan bakteri atau infeksi. 

Sementara itu, fenolik adalah antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari kerusakan sel.

3. Mengobati Mata Bengkak

Dalam pengobatan tradisional, duku digunakan untuk meredakan peradangan, misalnya pada mata yang bengkak. 

Ini menunjukkan bahwa buah duku bisa mengurangi gejala peradangan atau pembengkakan, baik yang disebabkan oleh infeksi atau masalah lainnya.

4. Menurunkan Risiko Malaria

Duku memiliki khasiat antimalaria, antibakteri, dan insektisida.

Artinya, duku bisa membantu melawan parasit yang menyebabkan malaria dan bakteri penyebab infeksi. 

Kandungan ini juga membuat duku efektif untuk mengusir serangga, sehingga biasa dipakai sebagai obat alami pengusir nyamuk.

5. Membantu Penyembuhan Luka

Duku juga bermanfaat sebagai pereda nyeri atau analgesik alami. 

Kandungannya dapat membantu mengurangi rasa sakit serta mempercepat penyembuhan luka, baik untuk luka luar maupun kondisi lain yang menimbulkan rasa nyeri.

6. Mencegah Penuaan

Antioksidan dalam duku membantu melawan radikal bebas, yaitu molekul yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan penuaan dini. 

Dengan mengonsumsi duku, kita bisa membantu tubuh melawan efek buruk radikal bebas, menjaga kulit tetap sehat, dan menunda tanda-tanda penuaan.

Itulah perbedaan buah duku dan langsat serta manfaatnya yang perlu kamu ketahui.

Jika kamu punya pertanyaan seputar pola makan sehat atau diet, hubungi ahli gizi di Halodoc saja.

Mereka bisa menyarankan pola makan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuhmu.

Tunggu apalagi, pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Abdallah HM, Mohamed GA, Ibrahim SRM. Diakses pada 2024. Lansium domesticum-A Fruit with Multi-Benefits: Traditional Uses, Phytochemicals, Nutritional Value, and Bioactivities. 
National Library of Medicine. Diakses pada 2024. Lansium domesticum—A Fruit with Multi-Benefits: Traditional Uses, Phytochemicals, Nutritional Value, and Bioactivities.
Useful Tropical Plants. Diakses pada 2024. Lansium domesticum.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan