Ini Bahayanya Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin C
Halodoc, Jakarta - Sejak terjadinya pandemi virus corona, banyak orang yang lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Mulai dari rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, menggunakan masker saat harus keluar rumah, rajin berolahraga, hingga mengonsumsi vitamin C yang dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Memang selama masa pandemi COVID-19 ini, suplemen yang mengandung vitamin C dosis tinggi ramai dicari. Ini karena orang-orang sangat ingin melindungi tubuh dari virus yang tidak diinginkan. Namun, perlu kamu ketahui bahwa mengonsumsi vitamin C dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan efek samping, seperti gangguan pencernaan dan batu ginjal.
Baca juga: 8 Manfaat Jeruk, Buah Kaya Vitamin C
Dampak Kesehatan Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin C
Terlalu banyak asupan suplemen vitamin C hanya akan membebani tubuh, akibatnya dosis mulai menumpuk dan berpotensi menyebabkan gejala overdosis. Penting untuk diingat bahwa kebanyakan orang sebenarnya tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin C, karena asupan vitamin C dapat dengan mudah didapatkan melalui konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Meskipun dampak kesehatan terlalu banyak asupan vitamin C jarang terjadi, asupan suplemen vitamin C (selain yang disarankan dokter) dalam jangka panjang dapat meningkatkan efek negatif. Risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat mengonsumsi terlalu banyak vitamin C meliputi:
1. Gangguan Pencernaan
Efek samping yang umum terjadi dari terlalu tingginya asupan vitamin C adalah gangguan pencernaan. Biasanya, efek samping ini tidak akan terjadi dari makanan yang mengandung vitamin C. Namun, jika mengonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen, efek samping ini umum terjadi.
Setelah mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi, kemungkinan besar kamu akan mengalami gejala gangguan pencernaan. Ini jika kamu mengonsumsi lebih dari 2.000 miligram sekaligus. Pasalnya, batas yang dapat ditoleransi oleh tubuh hanyalah 2.000 miligram per hari.
Gejala gangguan pencernaan yang umum akibat asupan vitamin C berlebihan adalah diare dan mual. Asupan berlebihan juga dapat menyebabkan refluks asam. Jika kamu mengalami masalah pencernaan akibat mengonsumsi terlalu banyak vitamin C, cukup kurangi dosis suplemen atau hindari suplemen vitamin C sekaligus. Kamu juga dapat bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc tentang berapa dosis yang terbaik untuk tubuh kamu.
Baca juga: Ingin Suntik Vitamin C? Kenali Dulu Manfaat dan Bahayanya
2. Gangguan Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan konsekuensi yang mungkin terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin C. Terlalu banyak suplemen vitamin C dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan senyawa oksalat dan asam urat dalam urine. Senyawa inilah yang memicu pembentukan batu ginjal.
3. Nutrisi Tidak Seimbang
Bahaya lain yang dikhawatirkan adalah vitamin C yang berlebihan dapat merusak kemampuan tubuh untuk memproses nutrisi lain. Contohnya, vitamin C dapat mengurangi kadar vitamin B12. Kehadiran vitamin C juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
4. Menyebabkan Taji Tulang
Terlalu tingginya kadar vitamin C dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami taji tulang yang sangat menyakitkan.
Batas Konsumsi Vitamin C
Vitamin C larut dalam air. Sementara tubuh mengeluarkan air dalam jumlah lebih dalam beberapa jam setelah mengonsumsi vitamin C. Nyatanya, hampir tidak mungkin orang mengalami terlalu banyak vitamin C jika didapatkan dari makanan yang sehat.
Pada orang sehat, sebenarnya perlu mengonsumsi 29 buah jeruk atau 13 butir paprika sebelum asupan vitamin C mencapai batas yang dapat ditoleransi. Namun, risiko overdosis vitamin C lebih tinggi ketika kamu mengonsumsinya dalam bentuk suplemen atau jika kamu mengonsumsi terlalu banyak jenis vitamin dalam keadaan tertentu.
Baca juga: Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin C Bisa Bahayakan Ginjal
Dampak negatif kelebihan vitamin C tampaknya terjadi ketika kamu meminumnya dalam dosis lebih dari 2.000 miligram. Jika kamu memilih untuk mengonsumsi vitamin C, pilihlah yang kandungannya tidak lebih dari 100 persen kebutuhan harian. Itu sekitar 90 miligram per hari untuk pria dan 75 miligram per hari untuk wanita.