Ini Bahaya Kandungan SLS dalam Produk Perawatan Tubuh
“Konsentrasi kandungan Sodium lauryl sulfate (SLS) tidak boleh melebihi satu persen. Jika kamu memiliki kulit yang sensitif dan rentan terhadap ruam, sebaiknya hindari produk perawatan tubuh yang mengandung SLS.”
Halodoc, Jakarta – Sodium lauryl sulfate merupakan kandungan yang biasa digunakan pada produk perawatan tubuh. Terutama sabun mandi, sampo, pasta gigi, dan deterjen. SLS merupakan zat yang dapat memunculkan busa pada cairan pembersih.
Senyawa SLS dibuat dari minyak bumi dan tanaman, seperti kelapa dan minyak sawit. Meskipun terbuat dari bahan alami, terdapat kekhawatiran munculnya bahaya kandungan SLS dari produk perawatan tubuh. Itulah yang menyebabkan sebagian orang menghindari kandungan SLS dalam produk perawatan tubuh.
Lantas, apa sebenarnya bahaya kandungan SLS dalam produk perawatan tubuh?
Kemungkinan Bahaya Kandungan SLS pada Kesehatan
Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat menganggap bahwa kandungan SLS aman, sebagai tambahan dalam produk kosmetik dan produk perawatan tubuh. Studi penilaian keamanan SLS di International Journal of Toxicology (penilaian terbaru), menemukan bahwa itu tidak berbahaya jika digunakan sebentar dan dibilas dari kulit. Seperti penggunaan sampo dan sabun.
Laporan tersebut mengatakan bahwa produk yang bertahan di kulit lebih lama, konsentrasi kandungan SLS-nya tidak boleh melebihi satu persen. Namun, dalam penilaian yang sama juga menunjukkan beberapa kemungkinan, bahwa meskipun kandungan dan penggunaannya minimal, risiko SLS pada tubuh masih ada.
Misalnya, beberapa tes menemukan bahwa paparan SLS pada kulit secara terus menerus, dapat menyebabkan iritasi ringan hingga sedang pada hewan.
Meskipun begitu, SLS masih aman dalam formulasi yang digunakan dalam produk perawatan tubuh. Karena banyak dari produk tersebut dirancang untuk dibilas setelah diaplikasikan sebentar, dan risikonya pun minimal.
Menurut sebagian besar penelitian, SLS adalah iritan tapi bukan karsinogen. Jadi tidak ada hubungan antara penggunaan SLS dan peningkatan risiko kanker. Namun, bagi sebagian orang yang memiliki alergi mungkin akan merasakan dampak sebagai iritan.
Kandungan SLS dapat Menyebabkan Reaksi Iritasi Bagi Sebagian Orang
The Cosmetic Ingredient Review melaporkan bahwa kandungan SLS, SLES, dan ALS bersifat iritan pada konsentrasi dua persen atau lebih. Jika kamu memiliki alergi tertentu, sebaiknya hindari produk yang mengandung SLS lebih dari satu persen.
SLS yang tidak diencerkan dapat menyebabkan beberapa risiko berikut:
- Dapat mengiritasi mata.
- Berpotensi mengiritasi kulit.
- Membahayakan kesehatan paru-paru.
- Menimbulkan reaksi alergi, seperti eksim.
- Mual, muntah, atau diare jika tertelan.
Jika kamu memiliki kulit yang sensitif dan rentan terhadap ruam, sebaiknya hindari produk perawatan tubuh yang mengandung SLS. Mereka yang memiliki kondisi kulit seperti rosacea atau psoriasis, juga perlu menghindari paparan SLS.
Hal yang perlu diketahui SLS dan efek negatifnya sangat tergantung pada formulasi yang ada di dalam produk. Sebuah produk yang mengandung SLS mungkin nyaman di kulit, tapi belum tentu produk lainnya juga begitu.
Perlu diketahui juga, reputasi buruk dari SLS selama bertahun-tahun disebabkan oleh proses produksi dan interaksi dengan zat kimia lain, sehingga SLS dianggap sebagai karsinogen. Tidak ada salahnya untuk mencoba produk perawatan tubuh yang tidak mengandung SLS selama seminggu, untuk melihat perbedaan reaksi di kulit.
Pada dasarnya kandungan sulfat tidak diperlukan pada produk perawatan tubuh ataupun produk pembersih. Jika kamu nyaman membersihkan tubuh tanpa busa, maka cobalah gunakan produk bebas SLS.
Jika kamu mengalami iritasi kulit setelah menggunakan produk perawatan tubuh tertentu, bicarakan dengan dokter di aplikasi Halodoc. Dokter mungkin akan menawarkan pilihan lain sebagai produk perawatan tubuh. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!