Ini Aturan Penggunaan Heparin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
"Penggunaan heparin untuk ibu hamil dan menyusui harus sangat hati-hati untuk meminimalisir risiko efek samping. Itu sebabnya, konsultasikan dengan dokter untuk mempertambangkan risiko dan manfaatnya"
Halodoc, Jakarta – Heparin adalah obat antikoagulan yang berfungsi mencegah pembekuan darah (trombosis). Obat ini biasanya dokter berikan melalui suntikan di bawah kulit atau infus intravena.
Heparin sering dokter resepkan sebelum operasi besar, setelah cedera parah, atau pada pasien dengan risiko tinggi untuk mengembangkan bekuan darah. Pada ibu hamil dan ibu menyusui, pemakaiannya perlu hati-hati dan dokter tangani untuk mencegah efek negatif.
Aturan Penggunaan Heparin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Ketahui aturan penggunaan heparin untuk ibu hamil dan menyusui:
1. Ibu hamil
Heparin relatif aman untuk ibu hamil, terutama mereka yang mengidap sindrom antifosfolipid atau berisiko tinggi mengalami tromboemboli vena. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa obat ini aman untuk ibu hamil tanpa menyebabkan efek samping yang signifikan.
Sebuah studi dari European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology menunjukkan, penggunaan pada ibu hamil yang berisiko mengalami tromboemboli vena tidak meningkatkan risiko perdarahan pasca persalinan atau perdarahan selama kehamilan atau persalinan.
Namun, studi ini juga menekankan bahwa penggunaan heparin pada ibu hamil harus didasarkan pada manfaat untuk kondisi medis tertentu dan harus mendapat pengawasan dari dokter yang berpengalaman.
Dosis dan jadwal pemberian harus sesuai dengan kondisi kesehatan ibu hamil dan janin. Sebelum memberikan heparin, dokter perlu melakukan evaluasi lengkap terhadap kondisi kesehatan ibu hamil dan memantau respons pengobatan secara berkala.
2. Ibu menyusui
Heparin terbukti bisa tersalurkan ke dalam ASI, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Selain itu, tidak ada laporan tentang efek buruk pada bayi yang menyusui dari ibu yang menggunakan heparin. Namun, sama seperti ibu hamil, penggunaan heparin pada ibu menyusui harus hati-hati dan di bawah pengawasan dokter.
Konsultasikan dengan dokter untuk membahas risiko dan manfaatnya. Dokter juga dapat membantu menentukan dosis dan jadwal pemberian heparin yang tepat untuk ibu menyusui.
Meskipun heparin relatif aman untuk digunakan saat menyusui, tetap perlu pemantauan terhadap bayinya terkait efek samping seperti perdarahan dan gangguan pembekuan darah.
Selain heparin, ada pun obat-obatan lain yang tergolong aman untuk ibu hamil dan menyusui. Ibu bisa membaca artikel berikut untuk informasi selengkapnya Sakit Saat Mengandung? Ini Daftar Obat yang Aman Untuk Ibu Hamil.
Cara Aman Menggunakan Heparin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Berikut tips aman menggunakan heparin untuk ibu hamil dan menyusui:
1. Berkonsultasi dengan dokter
Sebelum menggunakan obat ini, ibu wajib berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter dapat memberikan dosis dan jadwal pemberian yang tepat. Mereka juga akan mengevaluasi manfaat dan risiko penggunaannya untuk kondisi ibu.
Konsultasi dengan dokter kandungan atau dokter ahli lainnya hanya di Halodoc.✔️ Klik gambar di bawah ini untuk langsung tersambung dan sampaikan keluhan kondisi yang dirasakan.
2. Ikuti dosis yang direkomendasikan
Penting untuk mengikuti dosis sesuai dengan rekomendasi dokter dan tidak melebihi dosis yang seharusnya. Penggunaan heparin yang tidak sesuai dengan dosis dapat menyebabkan efek samping negatif.
3. Waspada terhadap tanda-tanda pendarahan
Saat menggunakan obat ini, ibu perlu memperhatikan tanda-tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, menstruasi yang berat atau perdarahan abnormal lainnya. Segera temui dokter apabila mengalami tanda-tanda tersebut.
4. Jangan menghentikan penggunaan heparin tanpa persetujuan dokter
Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa persetujuan dokter. Menghentikannya secara tiba-tiba dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi berbahaya.
5. Periksakan diri secara rutin
Ibu hamil juga harus melakukan pemantauan kesehatan secara teratur oleh dokter, termasuk tes darah untuk memastikan dosisnya sudah tepat dan aman.
Itulah informasi seputar aturan pemakaian heparin untuk ibu hamil dan menyusui. Jika punya pertanyaan lain seputar obat ini, jangan ragu menghubungi dokter kandungan untuk memastikan keamanannya.
Referensi:
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2023. Thromboembolism in Pregnancy.
Wolters Kluwer. Diakses pada 2023. Drugs in Pregnancy and Lactation.
Cochrane Database of Systematic Reviews. Diakses pada 2023. Heparin for the prevention of thrombosis and morbidity in pregnancy.
New England Journal of Medicine. Diakses pada 2023. Evaluation of D-Dimer in the Diagnosis of Suspected Deep-Vein Thrombosis.
European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. Diakses pada 2023. Low molecular weight heparin use in pregnancy: a single-center experience.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan