Ini Alasan Malaria Jadi Penyakit yang Berbahaya
Halodoc, Jakarta – Menjaga kebersihan lingkungan menjadi cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah nyamuk di rumah. Dengan begitu, beragam penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dapat dihindari, salah satunya adalah malaria. Penyakit malaria adalah salah satu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk sebagai perantara.
Baca juga: 12 Gejala Malaria yang Harus Diwaspadai
Penyakit malaria menjadi salah satu penyakit yang sebaiknya dihindari karena membahayakan. Malaria menjadi salah satu penyakit yang bisa mengakibatkan komplikasi pada pengidapnya jika tidak diatasi dengan tepat. Sebaiknya ketahui beragam komplikasi yang dapat dialami pengidap malaria.
Alasan Malaria Berbahaya
Umumnya, gigitan nyamuk yang dialami seseorang hanya menyebabkan bentol-bentol pada kulit. Namun, kondisi ini berbeda jika seseorang tergigit oleh nyamuk anopheles betina. Nyamuk anopheles betina menjadi perantara penyebab penyakit malaria. Gigitan nyamuk anopheles berbahaya jika sebelumnya nyamuk anopheles menggigit pengidap malaria dan kemudian menggigit orang lain yang sehat.
Gigitan ini dapat menjadi cara penyebaran parasit plasmodium yang dianggap menjadi penyebab penyakit malaria dari pengidap malaria ke orang lain yang sehat. Gejala malaria umumnya muncul 10-15 hari setelah digigit oleh nyamuk anopheles. Ada beberapa kondisi yang dialami oleh pengidap malaria sebagai gejala awal, seperti demam, sakit kepala, mengeluarkan banyak keringat, lemas, mengalami nyeri sendi, anemia, mual, nyeri perut, muntah, hingga munculnya darah pada feses.
Baca juga: Hobi Traveling? Waspada Penyakit Malaria
Lalu, apa yang menyebabkan penyakit malaria berbahaya? Penyakit malaria yang tidak diatasi dengan tepat dapat mengakibatkan komplikasi pada kesehatan, seperti:
1. Anemia
Melansir National Health Service UK, malaria yang tidak diatasi dengan baik dapat sebabkan anemia yang cukup parah. Hal ini disebabkan parasit penyebab anemia menyebabkan banyaknya sel darah merah yang hancur dan juga rusak.
2. Malaria pada Otak
Penyakit malaria juga dapat menyebabkan gangguan pada otak. Melansir Our Health Service, meskipun kondisi ini jarang terjadi, sel darah yang dipenuhi parasite dapat menghambat pembuluh darah kecil pada otak. Hal ini menyebabkan pembengkakan pada bagian otak yang meningkatkan risiko kejang hingga koma.
3. Gangguan Organ Tubuh
Gangguan organ tubuh juga dapat terjadi akibat penyakit malaria. Umumnya, organ ginjal, hati, dan juga limpa mengalami gangguan fungsi yang disebabkan oleh parasit penyebab malaria. Kondisi ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.
Itulah komplikasi yang terjadi akibat penyakit malaria yang tidak diatasi dengan tepat. Segera lakukan pemeriksaan jika kamu mengalami gangguan kesehatan yang serupa dengan gejala awal penyakit malaria. Penanganan tepat oleh dokter maupun tim medis tentunya dapat mengatasi penyakit malaria tanpa menimbulkan beragam komplikasi.
Malaria dan Ibu Hamil
Faktor risiko terbesar yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit malaria adalah mengunjungi atau tinggal dalam lingkungan yang menjadi lokasi penyebaran penyakit malaria. Selain itu, ada beberapa orang yang lebih berisiko mengalami penyakit malaria, seperti anak-anak, seseorang yang memasuki usia lanjut, hingga wanita hamil dan bayi dalam kandungannya.
Melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebaiknya ibu hamil menghindari lokasi-lokasi yang menjadi penyebaran penyakit malaria. Hal ini disebabkan komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi maupun ibu, seperti kelahiran prematur, berat badan yang rendah saat bayi dilahirkan, gangguan tumbuh kembang bayi dalam kandungan, keguguran, hingga kematian yang dialami oleh ibu.
Baca juga: Disebabkan Nyamuk, Ini Perbedaan Malaria dan DBD
Lakukan pencegahan terhadap penyakit malaria dengan menggunakan pakaian yang tertutup ketika mengunjungi daerah yang menjadi lokasi penyebaran malaria, gunakan krim anti nyamuk dan serangga, dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari sarang nyamuk. Jangan lupa untuk tetap penuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh agar sistem imun tubuh tetap optimal.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Malaria
Healhtline. Diakses pada 2020. Malaria
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Malaria
Our Health Service. Diakses pada 2020. Malaria