Ini Alasan Kista Ovarium Disebut Silent Killer

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 Mei 2024

“Ukuran awal kista ovarium yang kecil dan tidak menimbulkan gejala apa pun membuat kista tersebut sulit untuk disadari keberadaannya sehingga disebut sebagai silent killer. Sebab, apabila ukuran kista tersebut membesar dapat memicu berbagai komplikasi yang sangat berbahaya.”

Ini Alasan Kista Ovarium Disebut Silent KillerIni Alasan Kista Ovarium Disebut Silent Killer

DAFTAR ISI

  1. Mengapa Kista Ovarium Bisa Sangat Berbahaya?
  2. Kenali Gejala Kista Ovarium
  3. Hubungi Dokter Ini Jika Curiga Mengidap Gejala Kista Ovarium
    1. dr. Marsell Phang Sp.OG
    2. dr. Effendy Gunawan Sp.OG
    3. dr. Lucia Leonie Sp.OG
    4. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
    5. dr. Gracia Merryane Sp.OG

Halodoc, Jakarta – Kista ovarium merupakan kondisi ketika adanya kantung berisi cairan yang muncul pada ovarium. Kondisi ini biasanya muncul ketika wanita dalam masa subur atau menstruasi.

Munculnya kantung tersebut berpotensi menjadi sangat berbahaya apabila dibiarkan. Terlebih, apabila ukurannya masih kecil akan tidak menunjukkan gejala atau pengaruh apa pun yang dirasakan oleh pengidapnya.

Karena itu, bisa saja tiba-tiba pengidapnya baru mengetahui adanya kista tersebut setelah ukurannya membesar sehingga wajar jika kista ovarium disebut sebagai silent killer.

Mengapa Kista Ovarium Bisa Sangat Berbahaya?

Kista ovarium sebenarnya tidak berbahaya. Namun, perlu diingat bahwa apabila dibiarkan dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang sangat berbahaya.

Saat kista ovarium masih berukuran kecil, biasanya tidak akan terasa oleh pengidapnya. 

Namun, ketika kista tersebut membesar lebih dari 5 cm, maka membutuhkan tindakan secara medis karena berpotensi menimbulkan komplikasi.

Beberapa komplikasi kista ovarium yang berbahaya, yaitu:

  • Torsi ovarium. Kista yang semakin lama membesar dapat menyebabkan ovarium menjadi bergerak dan memutar sehingga menimbulkan rasa sakit.
  • Kista pecah. Pecahnya kista dapat menyebabkan nyeri yang parah dan perdarahan internal.
  • Kanker kista. Kista ovarium yang berkembang setelah fase menopause berisiko memicu kanker dibanding kista yang muncul sebelum menopause. 
  • Infeksi kista ovarium. Kista ovarium dapat berkembang dari infeksi panggul sehingga membentuk abses. Apabila abses tersebut pecah, bakteri yang berbahaya akan menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan sepsis yang sangat berbahaya.

Kenali Gejala Kista Ovarium

Kista ovarium yang masih berukuran kecil, biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. 

Namun, saat kista ini membesar, beberapa gejala bisa muncul dan dirasakan oleh pengidapnya.

Beberapa gejala tersebut, yaitu:

  • Munculnya rasa nyeri dan sakit. Rasa sakit ini biasanya muncul pada bagian bawah perut. Kondisi ini juga bisa hilang dan terasa kembali sewaktu-waktu. Tak hanya itu, rasa nyeri dan sakit ini juga bisa terasa ketika melakukan hubungan intim.
  • Perubahan siklus menstruasi. Pengidap kista ovarium dapat mengalami menstruasi dengan perdarahan yang lebih sedikit atau lebih banyak dari kondisi normal. Hal ini juga dapat berpengaruh pada siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur.
  • Terjadi masalah pencernaan. Berbagai masalah pencernaan seperti sulit buang air besar dan sering buang air kecil bisa terjadi pada pengidap kista ovarium. Pengidapnya juga sering merasa sangat kenyang dan kembung meski baru makan dalam jumlah yang sedikit.

Berbagai gejala kista ovarium tersebut akan sangat mengganggu dan semakin berbahaya apabila dibiarkan.

Karena itu, jika mengalami salah satu gejala tersebut atau merasakan adanya ketidaknyamanan di sekitar ovarium, segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Hubungi Dokter Ini Jika Curiga Mengidap Gejala Kista Ovarium

Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala kista ovarium seperti di atas, segera hubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Halodoc untuk mendapat penanganan yang tepat agar mencegah dampak yang lebih berbahaya.

Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Marsell Phang Sp.OG

Dokter Marsell Phang Sp.OG merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018. 

Ia saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Memiliki pengalaman selama 12 tahun, ia mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar kista ovarium, terlebih jika kamu curiga mengalami gejala kista tersebut.

Dokter Marsell Phang Sp.OG juga bisa memberikan saran terkait program hamil, keluarga berencana, kesehatan kandungan, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin. 

Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

2. dr. Effendy Gunawan Sp.OG

Selanjutnya, kamu juga bisa menghubungi dr. Effendy Gunawan Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada 2008 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018. 

Dokter Effendy Gunawan Sp.OG saat ini berpraktik di Tangerang, Banten, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Dengan pengalaman selama 16 tahun yang ia miliki, dr. Effendy Gunawan Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar kista ovarium.

Ia juga bisa memberikan saran terkait program hamil, gangguan haid dan hormon, kesuburan, kesehatan kandungan dan kehamilan berisiko tinggi. 

Chat dr. Effendy Gunawan Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

3. dr. Lucia Leonie Sp.OG

Kamu juga bisa menghubungi dr. Lucia Leonie Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha pada 2011 dan Universitas Hasanuddin pada 2017. 

Dokter Lucia Leonie Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Dengan pengalaman selama 13 tahun yang ia miliki, dr. Lucia Leonie Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc jika kamu mengalami nyeri dan curiga sebagai gejala kista ovarium.

Ia juga bisa memberikan saran terkait masalah reproduksi lainnya dan berbagai informasi mengenai kesehatan kandungan.

Chat dr. Lucia Leonie Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

4. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG

Kemudian, kamu juga bisa menghubungi dr. Fitria Angela Umar Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2015 dan 2022. 

Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG  saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Dengan pengalaman selama 8 tahun yang ia miliki, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang cara menangani kista ovarium.

Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait kesehatan kandungan, kesuburan, gangguan haid dan hormon, keluarga berencana dan program hamil.  

Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

5. dr. Gracia Merryane Sp.OG

Pilihan lainnya adalah dr. Gracia Merryane Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2009 dan 2016. 

Dokter Gracia Merryane Sp.OG  saat ini berpraktik di Tangerang, Banten, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Dengan pengalaman selama 15 tahun yang ia miliki, dr. Gracia Merryane Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc jika kamu merasa khawatir mengalami gejala kista ovarium.

Chat dr. Gracia Merryane Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi jika kamu merasa mengalami gejala kista ovarium.

Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar kondisi tersebut dapat segera ditangani dan tidak semakin memburuk. 

Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Ovarian cysts – Symptoms and causes. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Ovarian Cysts. 
Healthline. Diakses pada 2024. Ovarian Cysts: Types, Symptoms, Treatment, Prevention & More.
WebMD. Diakses pada 2024. What Is an Ovarian Cyst?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan