Ini Alasan Gadget Bisa Rusak Mata Anak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 Agustus 2020
Ini Alasan Gadget Bisa Rusak Mata AnakIni Alasan Gadget Bisa Rusak Mata Anak

Halodoc, Jakarta – Terlalu lama bermain gadget bisa menjadi ancaman bagi anak. Pasalnya, hal ini ternyata bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada mata. Mengapa hal itu bisa terjadi? 

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada mata anak. Saat dipaksakan untuk fokus dan menatap layar gadget terlalu lama, mata bisa mengalami stres dan berujung pada masalah penglihatan. Kondisi ini dikenal dengan istilah stres mata. Nah, stres mata ini terjadi akibat ketegangan pada mata yang muncul karena kelelahan atau terlalu lama menatap sesuatu. 

Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak

Dampak Menatap Layar Gadget

Segala sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik, termasuk berlebihan dalam menatap layar gadget. Hal ini bisa meningkatkan risiko kerusakan pada mata, salah satunya memicu stres mata. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. 

Terlalu lama menatap sesuatu, terutama layar digital atau gadget bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada mata. Selain paparan cahaya dari layar, hal ini juga bisa terjadi karena berkurangnya aktivitas berkedip pada mata. Berkedip merupakan cara mata menjaga kelembapan, sehingga terhindar dari iritasi. 

Nah, terlalu lama menatap layar bisa menyebabkan mata kurang berkedip. Dalam kondisi normal, mata perlu berkedip sekitar 15 kali dalam satu menit. Namun, jumlah kedipan mata bisa berkurang saat mata terlalu lama menatap layar gadget. Jika terlalu fokus, mata mungkin hanya berkedip sebanyak 5-7 kali per menit. 

Baca juga: Sering Pakai Gadget, Waspadai 2 Penyakit Mata Ini

Padahal, berkedip adalah hal yang sangat penting bagi mata, terutama saat melakukan aktivitas atau menatap sesuatu. Sebab, hal ini berfungsi untuk membersihkan partikel debu yang masuk dan bisa merusak mata. Selain itu, berkedip juga berfungsi untuk menjaga kelembapan permukaan bola mata. 

Risiko kerusakan mata menjadi lebih tinggi jika aktivitas ini tidak dibarengi dengan penerangan yang baik, yaitu bermain gadget di tempat yang memiliki pencahayaan kurang baik. Stres atau tegang pada mata bisa menyebabkan muncul gejala mata kering, nyeri, berair, perih, panas, dan gatal. Kondisi ini juga bisa menyebabkan mata menjadi lebih sensitif dan penglihatan buram.

Risiko Mata Minus 

Selain menyebabkan stres mata, terlalu lama bermain gadget juga bisa meningkatkan risiko mata minus pada anak. Mata minus alias rabun jauh adalah kondisi yang menyebabkan penglihatan terganggu dalam melihat objek yang berjarak jauh. Objek yang jauh akan terlihat buram, sementara benda yang dekat bisa dilihat dengan jelas. 

Pada anak, kondisi ini biasanya akan mulai menunjukkan gejala pada usia 9-10 tahun. Ayah dan ibu bisa mengamati gejala rabun jauh pada anak melalui aktivitas sehari-hari. Salah satu gejala khas dari kondisi ini adalah Si Kecil sering menyipitkan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Kalau itu yang terjadi, sebaiknya segera bawa anak ke dokter mata. 

Baca juga: Durasi Tepat Main Gadget Supaya Mata Tetap Sehat

Jika ragu, ibu bisa menanyakan seputar gejala rabun jauh dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Cari tahu juga apa saja gangguan mata yang mungkin muncul akibat anak bermain gadget terlalu lama. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

 

Referensi 
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2020. Computers, Digital Devices and Eye Strain. 
Medicine Net. Diakses pada 2020. Eye Strain. 
Very Well Health. Diakses pada 2020. Why We Blink Our Eyes. 
Web MD. Diakses pada 2020. Prevent Eyestrain from Digital Devices
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Nearsightedness in Children.