Ini Alasan Buah Salak Bisa Bantu Redakan Diare
Halodoc, Jakarta - Buah salak adalah salah satu buah yang mudah ditemukan di Indonesia. Buah ini identik dengan kulitnya yang unik dan berwarna cokelat. Kulit salak mengandung duri halus dengan bagian dalam buah berwarna putih dan bijinya berada ditengah dengan warna yang sama persis dengan kulitnya.
Bukan cuma enak dikonsumsi, salak mengandung banyak nutrisi di dalamnya, di antaranya lemak jenuh, karbohidrat, serat, protein, vitamin C, vitamin B, kalsium, zat besi, kalium, fosfor, magnesium, tembaga, mangan, dan masih banyak kandungan yang menyehatkan lainnya. Karena kandungan-kandungan tersebut, salak diyakini ampuh meredakan diare. Benarkah demikian?
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Makan Buah?
Benarkah Buah Salak Bisa Meredakan Diare?
Salak dianggap dapat menyebabkan sembelit atau BAB keras apabila dikonsumsi terlalu banyak. Karena alasan inilah, banyak orang menganggap salak bisa dijadikan obat untuk mengatasi diare. Lantas, apakah anggapan ini benar adanya atau jangan-jangan cuma mitos? Seperti yang disebutkan sebelumnya, salak mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Banyak dari zat-zat tersebut berfungsi untuk mengobati diare dan mencegah diare jika kamu mengonsumsinya. Namun, salah satu kandungan pada buah salak yang dapat membantu menyembuhkan diare sebenarnya adalah zat tanin. Tanin adalah senyawa kimia dari tanaman yang berfungsi sebagai astringent. Nah, astringent ini bekerja sebagai antidiare dengan cara mengecilkan pori sehingga menghambat sekresi cairan dan elektrolit.
Baca juga: Buah Salak Bikin Susah BAB? Ini Faktanya
Cara Cepat Mengatasi Diare
Walaupun banyak manfaat dari salak yang bisa kamu peroleh, diare tidak bisa diatasi hanya dengan makan salak saja. Ada beberapa upaya lain yang harus kamu lakukan supaya diare cepat berhenti. Saat mengalami diare, cairan di dalam tubuh kamu akan berkurang sehingga kamu pun rentan mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh supaya terhindar dari dehidrasi.
Selain memenuhi cairan tubuh, kamu juga perlu mengonsumsi makanan yang kaya probiotik. Probiotik berfungsi untuk menambahkan jumlah bakteri baik yang hidup di dalam usus. Bakteri baik yang hidup di saluran usus sangat diperlukan agar sistem pencernaan berfungsi normal. Probiotik dapat membantu mengatasi diare dengan mengembalikan keseimbangan bakteri di usus.
Makanan yang digoreng dan berminyak biasanya tidak dapat ditoleransi perut saat mengalami diare. Itu sebabnya, sebaiknya kamu hindari makanan-makanan tersebut saat mengalami diare. Selain makanan berminyak dan digoreng, makanan berserat tinggi juga tidak disarankan karena dapat meningkatkan kembung. Beberapa contoh makanan yang harus dihindari adalah makanan dengan pemanis buatan, brokoli, kubis, kembang kol, buncis, jagung, susus, kopi, alkohol dan teh.
Baca juga: Yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi saat Diare
Bila kamu mengidap diare dan tak kunjung membaik, hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc untuk mencari tahu cara penanganan yang lebih tepat. Kamu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.