Ini Akibatnya Jika Hormon Kortisol Terlalu Tinggi
Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang salah kaprah tentang hormon kortisol karena hormon ini dihasilkan tubuh saat mengalami stres. Kenyataannya, hormon kortisol memiliki peran yang banyak bagi tubuh, terutama dalam mengendalikan metabolisme. Produksi hormon ini diatur oleh tiga organ sekaligus, yaitu kelenjar pituitari, hipotalamus di otak, dan kelenjar hormonal. Apabila kadar hormon kortisol rendah, maka organ tersebut bekerja sama mencukupi kadarnya.
Fungsi Hormon Kortisol
Berikut ini adalah tugas yang dijalankan oleh hormon kortisol pada tubuh manusia:
- Mempengaruhi pembentukan ingatan.
- Melawan peradangan dalam tubuh.
- Mengendalikan keseimbangan garam dan air dalam tubuh.
- Mengatur kadar gula darah.
- Menyesuaikan tekanan darah dengan kondisi tubuh.
- Membantu perkembangan janin pada ibu hamil.
Peranan hormon kortisol begitu penting, untuk itu wajib untuk menjaga kadar hormon ini agar tidak kekurangan atau berlebihan. Hal-hal seperti stres dan aktivitas fisik seperti olahraga dapat mempengaruhi kadar hormon kortisol dalam tubuh. Saat olahraga misalnya, kortisol menjalankan fungsinya sebagai pengatur gula darah agar gula bisa diolah menjadi sumber energi. Dengan begitu, tubuh mampu beradaptasi terhadap kebutuhan energi yang meningkat dan kamu bisa lancar berolahraga.
Hormon kortisol yang tak terkendali meningkatkan tekanan darah serta kadar glukosa darah, yang kemudian memicu diabetes. Kondisi seseorang yang mengalami kelebihan hormon kortisol di tubuhnya dalam dunia medis disebut sebagai sindrom Cushing.
Apa itu Sindrom Cushing?
Sindrom Cushing adalah kondisi saat tubuh memiliki hormon kortisol yang tinggi. Kondisi ini juga dikenal sebagai hiperkortisolisme. Gejala yang ditunjukkan pada mereka yang terserang sindrom ini antara lain:
- Lengan dan kaki tampak ramping, tetapi bagian tengah tubuh mengalami timbunan lemak. Jaringan lemak yang meningkat di area pinggang, punggung atas, antara bahu dan wajah sehingga wajah tampak bulat.
- Pipi bengkak dan terdapat bercak merah.
- Stretch mark merah atau ungu yang umumnya ditemukan pada perut, dekat ketiak atau di sekitar payudara dan paha.
- Jerawat.
- Kulit tipis yang mudah memar.
Pada wanita siklus menstruasi menjadi tidak teratur serta mengalami rambut wajah dan tubuh yang lebih tebal dari biasanya. Sementara pria mengalami penurunan libido dan menurunnya kesuburan.
Pengobatan Sindrom Cushing
Pengobatan ditentukan oleh dokter sesuai gejala yang timbul. Apabila terdapat tumor yang muncul karena penyakit ini, maka tumor tersebut perlu diangkat karena dapat tumbuh menjadi tumor ganas. Beberapa hal ini dapat dilakukan di rumah untuk membantu mengatasi masalah ini antara lain:
- Meningkatkan aktivitas sehari-hari secara perlahan untuk melindungi otot.
- Menerapkan pola makan sehat untuk membantu meningkatkan tenaga dan memperkuat tulang.
- Menghindari stres dan depresi.
- Mencoba terapi untuk meringankan rasa sakit dan nyeri, seperti berendam air panas, pijat, dan olahraga.
Apabila kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit sindrom Cushing atau masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc. Mudah saja, kamu bisa diskusi dengan dokter spesialis melalui Chat atau Voice/Video Call. Tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
- Tindakan Medis untuk Mengatasi Sindrom Cushing
- Hati-hati, 5 Tanda Stres pada Fisik Berikut Bisa Ganggu Kesehatan Kamu
- 6 Gejala Sindrom Nefrotik yang Patut Diwaspadai
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan