Ini 9 Manfaat Brokoli untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui
“Sayuran ini dikenal sebagai menu terbaik untuk diet. Bukan hanya baik dalam hal menurunkan berat badan, beberapa manfaat super lainnya adalah melancarkan pencernaan, mencegah kanker, dan menjaga kesehatan mata.”
Halodoc, Jakarta – Brokoli atau kubis bunga hijau adalah sayuran yang berasal dari keluarga kubis-kubisan (Brassicaceae). Sampai saat ini, brokoli kerap menjadi bahan aneka hidangan yang lezat.
Namun tak hanya lezat dan pengolahannya mudah, brokoli juga memiliki kandungan nilai gizi yang tinggi.
Berkat kandungan gizinya, brokoli juga sudah terkenal luas memiliki banyak manfaat kesehatan.
Kandungan Nutrisi Brokoli
Sebelum mengetahui apa saja manfaat brokoli bagi kesehatan, ketahui dulu kandungan nutrisinya. Kira-kira apa saja nutrisi yang terkandung dalam sayuran hijau ini?
Dalam 90 gramnya, brokoli dapat menyediakan nutrisi berupa:
- Kalori: 35.
- Protein: 2,3 gram.
- Karbohidrat: 5,6 gram.
- Serat: 2,2 gram.
- Vitamin C: 91 persen dari kebutuhan harian.
- Lemak: 0,3 gram.
- Vitamin K: 77 persen dari kebutuhan harian.
- Folat: 15 persen dari kebutuhan harian.
Brokoli mentah mengandung hampir 90 persen air, 7 persen karbohidrat, 3 persen protein, dan hampir tidak mengandung lemak.
Setiap porsi juga mengandung sedikit potasium, magnesium, zat besi, dan kalsium.
Apa Manfaat Brokoli bagi Kesehatan?
Dengan kandungan nutrisi yang tinggi, berikut adalah beberapa manfaat brokoli untuk kesehatan:
1. Mencegah kanker
Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang cepat dan sering berkaitan dengan stres oksidatif. Brokoli sarat dengan senyawa yang kabarnya dapat melindungi tubuh dari kanker.
Konsumsi jenis sayuran ini dapat menurunkan risiko banyak kanker. Termasuk kanker paru-paru, kolorektal, payudara, prostat, pankreas, dan perut.
Senyawa sulforaphane pada brokoli bertindak melawan pembentukan kanker pada tingkat molekuler dengan mengurangi stres oksidatif.
Selain itu, ada beberapa jenis makanan lain yang dapat mencegah kanker. Baca selengkapnya di 8 Makanan Sehat yang Dapat Membantu Mencegah Kanker.
2. Menurunkan kadar kolesterol
Kolesterol memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh.
Misalnya berperan dalam pembentukan asam empedu, yang membantu mencerna lemak. Namun, kadar yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk kesehatan.
Mengonsumsi tanaman yang berasal dari Italia ini, berpotensi menurunkan kadar kolesterol dan menyehatkan sirkulasi pembuluh darah. Pada akhirnya, ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Menjaga kesehatan mata
Dua dari karotenoid utama dalam brokoli, yaitu lutein dan zeaxanthin, berkaitan dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia.
Selain itu, brokoli mengandung beta karoten, yang akan tubuh konversi menjadi vitamin A.
Berkat nutrisi tersebut, mengonsumsi brokoli secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan mata.
4. Baik untuk jantung
Menurut jurnal ilmiah berjudul Steam cooking significantly improves in vitro bile acid binding of collard greens, kale, mustard greens, broccoli, green bell pepper, and cabbage yang terbit di Nutrition Research, menyebutkan konsumsi brokoli kukus secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Proses mengukus dapat membantu nutrisi pada sayuran hijau ini tetap terjaga. Sehingga, senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan dapat lebih maksimal bekerja untuk tubuh.
5. Mendukung keseimbangan hormonal
Sayur ini juga, mengandung senyawa tanaman indole-3-carbinol (I3C). Senyawa ini dapat membantu menyeimbangkan hormon dengan mengatur kadar estrogen.
I3C juga dapat mengurangi risiko kanker payudara dan reproduksi yang diinduksi estrogen pada pria dan wanita.
Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
6. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Senyawa glutathione pada sayuran yang masuk jenis kubis-kubisan ini dapat mendukung kesehatan usus.
Pada akhirnya, secara signifikan meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sebagai antioksidan kuat, glutathione bekerja di seluruh tubuh untuk melindungi sel dari kerusakan inflamasi.
7. Mencegah sembelit
Brokoli kaya akan serat dan antioksidan. Keduanya dapat mendukung fungsi usus yang sehat dan kesehatan pencernaan. Sistem kerja usus yang baik dapat membantu mencegah sembelit.
Mengonsumsi makanan kaya serat dan antioksidan seperti brokoli dapat berperan dalam menjaga fungsi usus yang sehat.
Hal ini terangkum dalam penelitian di Wageningen Academic Publisher yang menyebutkan kalau makanan berserat dapat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek.
Adanya mekanisme kimiawi dalam tubuh tersebut dapat secara signifikan mencegah sembelit.
Nah, brokoli mengandung serat dalam kadar yang cukup baik, dan ini dapat mendukung pencernaan sehat.
Selain sayuran, beberapa buah juga efektif dalam mencegah sembelit. Simak informasi lengkapnya dalam artikel: Tidak Selalu Pepaya, Ini 4 Buah yang Ringankan Sembelit.
8. Mendukung fungsi otak yang sehat
Sulforaphane sebagai senyawa fitokimia yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan dalam brokoli juga bermanfaat bagi otak.
Menurut salah satu penelitian yang terbit dalam British Medical Journals, senyawa ini memiliki sejumlah manfaat bagi otak.
Mulai dari meningkatkan fungsi mitokondria, meningkatkan sintesis glutathione (GSH) dan dapat melintasi pembatas antara darah-otak untuk mengurangi peradangan saraf.
9. Memperlambat proses penuaan
Proses penuaan sebagian besar terjadi akibat stres oksidatif dan penurunan fungsi metabolisme.
Meskipun penuaan adalah proses alami yang tidak dapat kamu hindari, kualitas makanan dapat menentukan ekspresi genetik dan perkembangan penyakit terkait pertambahan usia.
Sulforaphane, sebagai senyawa bioaktif utama dalam brokoli, dapat memperlambat proses biokimia penuaan.
Data kesehatan yang terbit di National Cancer Institute, menyebutkan kalau antioksidan tubuh perlukan untuk menetralkan radikal bebas.
Konsentrasi radikal bebas yang sangat tinggi dalam tubuh dapat membunuh sel-sel sehat. Mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti halnya brokoli, dapat mencegah terjadinya situasi demikian.
Itulah beberapa manfaat sayur brokoli untuk kesehatan tubuh. Bagaimana, tertarik untuk memasukkan sayuran ini ke menu harianmu? Pastikan juga untuk selalu menjaga kesehatanmu dan keluargamu, ya.
Jika masih memiliki pertanyaan seputar makanan sehat atau pertanyaan lainnya seputar kesehatan, tanyakan saja langsung pada dokter di Halodoc. Dengan aplikasi ini kamu bisa berbicara dengan dokter kapan dan di mana saja. Praktis, kan? Yuk, klik gambar berikut untuk chat dengan dokter sekarang:
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Broccoli 101: Nutrition Facts and Health Benefits.
Nutrition Research. Diakses pada 2023. Steam cooking significantly improves in vitro bile acid binding of collard greens, kale, mustard greens, broccoli, green bell pepper, and cabbage.
Bbc Goodfood.com. Diakses pada 2023. Top 5 health benefits of broccoli.
Healthline. Diakses pada 2023. Top 14 Health Benefits of Broccoli.
Cancer Chemoprevention Research Center. Diakses pada 2023. Brokoli (Brassica oleracea Var italica).
Healthline. Diakses pada 2023. Can You Eat Raw Broccoli? Benefits and Downsides.
Health Shots.com. Diakses pada 2023. Eating too much broccoli can be bad for your health. Here’s why.
Eatthis.com. Diakses pada 2023. 8 Secret Side Effects of Eating Broccoli, Says Science.
Springer. Diakses pada 2023. Effects of different cooking methods on health-promoting compounds of broccoli.
British Medical Journals. Diakses pada 2023. Effects of sulforaphane on cognitive function in patients with frontal brain damage: study protocol for a randomised controlled trial.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan