Ini 8 Hal yang Harus Diketahui Pria Sebelum Bercerai

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Juni 2022

“Tidak hanya pada wanita, perceraian juga bisa membawa sejumlah dampak buruk bagi para pria, baik dari segi finansial, fisik, maupun emosional. Dengan mengetahui beberapa hal yang mungkin bisa terjadi akibat perceraian, pria bisa mempertimbangkan lagi sebelum mengambil keputusan tersebut.”

Ini 8 Hal yang Harus Diketahui Pria Sebelum BerceraiIni 8 Hal yang Harus Diketahui Pria Sebelum Bercerai

Halodoc, Jakarta – Setiap pasangan yang menikah tentunya berharap pernikahan mereka bisa berlangsung langgeng hingga maut memisahkan. Namun, seiring berjalannya waktu, perbedaan karakter dan berbagai masalah kerap membuat hubungan pasangan suami istri semakin menjauh, dingin, bahkan saling menyakiti.

Perceraian tentu saja bukan jalan keluar terbaik dari masalah pernikahan, tapi terkadang jalan tersebut sering dipilih karena berbagai alasan. Ada banyak pria yang mungkin berpikir bahwa bercerai tidak akan terlalu membawa dampak pada kehidupannya. 

Padahal kenyataannya, perceraian tetap bisa memberi kerugian baik secara finansial dan psikis bagi para pria. Nah, sebagai bahan pertimbangan, ada beberapa hal yang perlu para pria ketahui sebelum bercerai. Simak ulasannya lebih lanjut di sini.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Bercerai

Berikut hal-hal yang perlu pria ketahui sebelum bercerai:

1. Proses Perceraian Melelahkan

Dari penelitian yang dilakukan pada pria yang bercerai, mereka mengaku bahwa mereka berharap tahu seperti apa rumitnya berpisah. Hal itu karena ketika akhirnya bercerai, masih ada banyak hal yang perlu diurus. Misalnya hak asuh, pemisahan asset, dan lain-lain. Bila perceraian berjalan dengan baik, maka tidak ada masalah. Namun, bila perceraian ternyata melibatkan emosi antara dua belah pihak, prosesnya bahkan lebih rumit dan melelahkan dibanding merencanakan pernikahan.

2. Perasaan yang Masih Tertinggal Pada Pasangan

Pasangan yang bercerai tentu pernah mengalami manisnya cinta. Ketika akhirnya memutuskan bercerai, para pria menyadari bahwa mereka tidak yakin tentang perasaan yang mereka miliki. Apakah rasa cinta terhadap mantan istri sudah benar-benar pudar atau masih ada, hanya saja tak sebesar dulu.

Untuk sebagian pria mengetahui bahwa mereka dan mantan istri memang bukan pasangan yang tepat untuk satu sama lain. Kalau pun bersama, mereka tidak akan mudah merasa bahagia. Namun, mengetahui bahwa mantan istrinya menemui pria lain tetap terasa seperti pukulan kecil di hatinya. 

3. Tidak Yakin Apakah Bercerai Adalah Jalan Keluar

Seperti layaknya menikah, ada cukup banyak pertimbangan yang dibutuhkan ketika bercerai. Terkadang ada keraguan apakah bercerai itu adalah jalan keluar terbaik atau tidak. Itulah mengapa mengambil keputusan ini pun butuh waktu. Pria yang bercerai menyatakan bahwa keraguan atas hal ini terjawab ketika akhirnya ia merasa lebih bahagia setelah bercerai. Begitu juga dengan mantan istrinya dan kini hubungan mereka justru lebih baik.

4. Beban Finansial Jangka Panjang

Sebagian pria ragu bisa menikah lagi karena setelah bercerai, karena memiliki cukup banyak beban keuangan. Misalnya, saja tagihan kartu kredit atas nama pribadi yang digunakan pasangan. Lalu, ketika secara hukum mantan suami harus memberikan tunjangan atau membagi harta gono gini. Belum lagi biaya sewa pengacara yang jumlahnya tidak sedikit. Mungkin jika mengetahui konsekuensi tentang bercerai, akan cukup banyak orang yang berpikir dua kali untuk melakukannya.

5. Anak-Anak Ternyata Baik-Baik Saja

Terkadang pasangan “menunda” untuk bercerai atau memilih tetap bersama demi anak-anak. Kekhawatiran untuk membuat anak-anak kecewa menjadikan pasangan enggan bercerai. Padahal, anak-anak sebenarnya meski butuh perhatian, tapi juga mereka juga memiliki rasa pengertian yang besar. Tumbuh sambil melihat orangtuanya hidup tidak bahagia dan selalu bertengkar justru dapat membuat anak tidak bahagia. Tidak selalu anak dari broken home itu tumbuh menjadi anak yang pasif. Meski orangtua bercerai, sebenarnya keduanya tetap bisa memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya.

6. Tidak Yakin Bisa Berkencan Lagi

Pria yang memiliki pengalaman buruk dalam membangun hubungan asmara, khususnya pernikahan, bisa jadi memiliki trauma. Setelah memutuskan untuk bercerai dari pasangan dan menjadi lajang kembali, keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain bisa jadi butuh pertimbangan yang cukup sulit. Ini karena kebanyakan pria sebenarnya juga tidak tahu apakah ia bisa memiliki “keistimewaan” itu lagi.

7. Status Duda

Bahkan label ini akan terus terbawa hingga kapan pun. Tadinya, sebelum memutuskan untuk bercerai, pria tidak menganggap bahwa status tersebut “sulit” dibawa. Namun setelah menjalaninya, ternyata ada beban tak terlihat mengenai status “duda”.

8. Tidak Ada Lagi yang Mengurus

Setelah bercerai, banyak pria yang menyadari bahwa mereka menjalani hidup yang tidak teratur. Contohnya seperti bermalas-malasan seharian di sofa, tidak berolahraga, mengonsumsi makanan instan setiap hari. Kondisi tersebut tidak hanya bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik, tapi juga meningkatkan risiko depresi pada pria setelah perceraian. Jadi, meski sudah tidak ada istri yang mengurus, cobalah untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri.

Sebaiknya jangan berlarut-larut dalam kesedihan setelah perceraian. Berusahalah untuk tetap menerapkan pola hidup sehat dan jangan menjauhkan diri dari orang-orang terdekat. Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, kamu bisa buat janji medis melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Referensi:
Women’s Health. Diakses pada 2022. 7 Men Share What They Wish They Knew Before Getting Divorced
Marriage. Diakses pada 2022. 15-Step Advice on How to Prepare for a Divorce for Men

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan