Ini 8 Cek Lab Kehamilan yang Wajib Ibu Lakukan

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Juni 2023

“Cek lab kehamilan penting dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan janin, serta mendeteksi dini masalah kesehatan yang berbahaya. Beberapa tes yang perlu ibu hamil lakukan, antara lain tes hitung darah lengkap, tes golongan darah, dan masih banyak lagi.”

Ini 8 Cek Lab Kehamilan yang Wajib Ibu LakukanIni 8 Cek Lab Kehamilan yang Wajib Ibu Lakukan

Halodoc, Jakarta – Selama masa kehamilan, ada sejumlah cek lab kehamilan yang perlu ibu lakukan. Hal itu penting untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan juga janin dalam kandungan.

Tes-tes laboratorium tersebut membantu mengidentifikasi potensi risiko atau komplikasi yang mungkin muncul selama kehamilan. Dengan melakukan deteksi dini, perawatan yang tepat pun bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kehamilan tersebut. Ibu hamil perlu menjalani setidaknya 4-5 tes laboratorium. Yuk, cari tahu apa saja tesnya di sini!

Daftar Cek Lab Kehamilan yang Penting Dilakukan

Berikut beberapa tes laboratorium yang perlu ibu lakukan saat hamil:

1. Tes hitung darah lengkap

Hitung darah lengkap, atau complete blood count (CBC), adalah tes laboratorium umum yang mengukur berbagai komponen darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Tes ini memberikan informasi penting mengenai kesehatan ibu secara keseluruhan dan membantu mendiagnosis kondisi seperti anemia atau infeksi. 

Anemia, suatu kondisi yang ditandai dengan rendahnya jumlah sel darah merah, bisa memengaruhi tingkat energi ibu dan pertumbuhan bayi. Dengan mendeteksi dan mengobati anemia sejak dini, potensi komplikasi dapat kamu minimalkan.

Agar lebih jelas, ibu bisa simak artikel Catat, Ini Alasan Penting Lakukan Tes Darah saat Hamil.

2. Tes golongan darah dan faktor Rh

Selain hitung darah lengkap, tes darah juga bisa kamu lakukan untuk mengetahui golongan darah dan faktor Rh ibu. Hal ini penting agar bila terjadi perdarahan yang hebat saat kehamilan atau persalinan, petugas medis bisa segera mencari darah yang tepat. 

Selain itu, tes golongan darah juga membantu mengidentifikasi potensi masalah kompatibilitas antara ibu dan bayi. Jika ibu memiliki rhesus yang berbeda dengan janin, maka ibu akan diberi suntikan imunoglobulin untuk mencegah pembentukan antibodi yang bisa menyerang darah janin.

Cek lab kehamilan ini biasanya perlu kamu lakukan pada trimester pertama kehamilan.

3. Cek kadar gula darah

Diabetes gestasional adalah bentuk diabetes yang terjadi selama kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi bagi ibu dan bayi jika tidak dikelola dengan baik. 

Itulah mengapa cek kadar gula darah penting dilakukan untuk mencegah kondisi berbahaya tersebut. Cek lab kehamilan ini biasanya bisa kamu lakukan antara 24 dan 28 minggu usia kehamilan. Namun, bagi ibu yang berisiko tinggi mengidap diabetes, cek kadar gula darah bisa mereka lakukan pada awal kehamilan.

Diabetes biasanya bisa disebabkan oleh pola makan atau faktor keturunan. Dengan mengetahui risiko diabetes, ibu pun bisa mulai menjaga pola hidup tetap sehat untuk mengendalikan kadar gula darah. Mendeteksi diabetes gestasional lebih dini juga memungkinkan pengobatan dilakukan lebih awal untuk mencegah komplikasi berbahaya pada janin. 

4. Tes urine

Tes urine adalah cek lab kehamilan sederhana, tapi penting untuk membantu menilai kesehatan saluran kemih dan mendeteksi kondisi yang mendasarinya. Selama kehamilan, analisis urine perlu kamu lakukan untuk memantau kadar protein, kadar glukosa, dan adanya infeksi.

Kadar protein yang tinggi dalam urin dapat mengindikasikan kondisi seperti preeklampsia, yang berpotensi membahayakan ibu dan bayinya. Ibu bisa Ketahui Risiko Preeklamsia Sejak Awal Kehamilan.

5. Skrining genetik

Banyak kelainan genetik yang bisa kamu diagnosis sebelum bayi lahir. Dokter kandungan bisa merekomendasikan skrining genetik pada ibu hamil bila ibu atau pasangan memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik. Cek lab kehamilan ini bisa kamu lakukan sebagai pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini. 

Contoh kelainan genetik yang bisa didiagnosis selama kehamilan, antara lain:

  • Penyakit sel sabit.
  • Talasemia.
  • Cystic fibrosis.
  • Hemofilia A.
  • Penyakit ginjal polikistik.

6. Tes serum sel darah

Tes ini untuk mengukur dua zat yang ditemukan dalam darah ibu hamil. Berikut sel darah yang diskrining:

  • Protein plasma terkait kehamilan A (PAPP-A). Ini adalah protein yang dibuat oleh plasenta pada awal kehamilan. Tingkat abnormal dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk masalah kromosom.
  • Human chorionic gonadotropin (hCG). Ini adalah hormon yang dibuat oleh plasenta pada awal kehamilan. 

Ketika digunakan bersamaan pada trimester pertama kehamilan, tes efektif untuk mengetahui apakah janin mungkin memiliki cacat lahir genetik, seperti sindrom Down (trisomi 21) dan trisomi 18.

7. Skrining alfa-fetoprotein (AFP)

Cek lab kehamilan lainnya yang tidak kalah penting adalah skrining AFP (Alfa-Fetoprotein) untuk mengukur tingkat protein tersebut dalam darah ibu selama kehamilan. AFP adalah protein yang biasanya dibuat oleh hati janin. Itu ada di dalam cairan di sekitar janin (cairan ketuban) dan melintasi plasenta ke dalam darah ibu. 

Tingkat AFP yang tidak normal mungkin merupakan tanda dari:

  • Cacat tabung saraf terbuka, seperti spina bifida.
  • Sindrom Down.
  • Masalah kromosom lainnya.
  • Masalah pada dinding perut janin.
  • Kehamilan kembar.
  • Tanggal jatuh tempo yang salah.

8. Tes TORCH

Tes TORCH adalah sekelompok tes darah untuk mendeteksi beberapa infeksi menular yang meliputi Toxoplasmosis, Other (HIV, hepatitis, varicella), Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simpleks. Biasanya dokter kandungan akan merekomendasikan pemeriksaan ini pada kunjungan pertama kehamilan.

Beberapa infeksi yang termasuk dalam TORCH bisa menular dan membahayakan keselamatan bayi dalam kandungan. Itulah mengapa cek lab kehamilan ini penting dilakukan.

Manfaat Melakukan Cek Lab Kehamilan

Selain mengonsumsi berbagai macam makanan sehat, cek lab kehamilan juga merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Dengan melakukan pemeriksaan tersebut, ibu bisa mencegah risiko berbagai masalah kehamilan yang bisa menimpa ibu dan janin. Misalnya, obesitas, preeklamsia, dan lain-lain. 

Selain itu, cek lab kehamilan juga bisa membantu ibu mempersiapkan kelahiran bayi yang sehat. Hal itu karena pemeriksaan tersebut bisa mendeteksi kelainan genetik yang umum, seperti sindrom down, cystic fibrosis, dan lain-lain.

Bila kelainan terdeteksi, hal itu memberi orang tua lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri dan menentukan tindakan terbaik bersama dokter dalam menangani anak dengan kelainan tersebut.

Hal yang terakhir, cek lab kehamilan juga bisa memperkecil potensi keguguran dan cacat janin sejak dalam kandungan.

Nah, bila ibu ingin bertanya lebih lanjut seputar cek lab kehamilan atau minta saran kesehatan, jangan ragu untuk menghubungi dokter kandungan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2023. Common Tests During Pregnancy.
Medline Plus. Diakses pada 2023. Prenatal Panel.
Bumrungrad International Hospital. Diakses pada 2023. Is Prenatal Testing Right For Me?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan