Halodoc, Jakarta – Ada berbagai masalah mata yang bisa memengaruhi penglihatan, salah satunya adalah nistagmus. Ini adalah suatu kondisi di mana mata melakukan gerakan yang cepat, berulang, dan tidak terkendali. Misalnya seperti naik turun (nistagmus vertikal), sisi ke sisi (nistagmus horizontal) atau dalam lingkaran (nistagmus putar).

Gerakannya bisa bervariasi antara lambat dan cepat dan biasanya terjadi pada kedua mata. Mata mungkin lebih bergetar saat melihat ke arah tertentu. Salah satu ciri orang yang mengidap nistagmus adalah mereka mungkin harus memiringkan kepala atau menoleh untuk melihat lebih jelas. Pasalnya, hal itu bisa membantu memperlambat gerakan mata. Yuk, ketahui tanda atau gejala nistagmus lebih lengkap di sini.

Gejala Nistagmus

Berikut adalah beberapa gejala nistagmus yang bisa terjadi:

1. Gerakan mata yang cepat dan tidak bisa dikendalikan

Ini adalah gejala utama nistagmus. Pengidapnya mungkin merasa matanya bergerak dengan sendirinya. Gerakan yang paling sering adalah dari satu sisi ke sisi, tapi bisa juga naik turun dan melingkar. 

Itulah mengapa nistagmus disebut juga “mata menari”. Gerakan mata nistagmus juga bisa bervariasi, bisa cepat, lalu melambat, lalu cepat lagi. Gejala ini memengaruhi kedua bola mata.

2. Sensitif terhadap cahaya

Selain gerakan mata yang cepat, nistagmus juga bisa membuat mata menjadi sensitif terhadap cahaya.

3. Masalah penglihatan

Nistagmus bisa membuat penglihatan menjadi goyang atau buram.

4. Kesulitan melihat dalam gelap

Kondisi mata ini juga bisa memengaruhi kemampuan penglihatan, yaitu membuat pengidapnya kesulitan melihat dalam gelap.

5. Sering memiringkan kepala atau menoleh

Orang dengan penyakit ini juga mungkin akan menganggukan kepala atau membuat posisi yang aneh. Hal itu dilakukan untuk membantu mereka fokus ketika penglihatan mereka goyang atau tidak stabil. Gejala nistagmus terlihat lebih jelas ketika seseorang memiringkan atau memutar kepala mereka.

6. Pusing

Akibat bola mata yang bergerak-gerak sendiri tanpa bisa dikendalikan ini, pengidapnya bisa merasa pusing, bahkan kehilangan keseimbangan.

7. Perasaan bahwa lingkungan di sekeliling bergerak

Bagi anak yang mengalami nistagmus, objek mungkin terlihat buram, tapi lingkungan di sekeliling mereka tidak bergerak. Namun, gejala tersebut bisa berbeda pada orang dewasa. Mereka bisa melihat lingkungan di sekelilingnya seperti sedikit bergerak ketika mereka melihat sekeliling.

Apa Penyebabnya?

Gerakan mata dikontrol oleh otak. Saat kamu menggerakan kepala, mata bergerak secara otomatis untuk menyesuaikan. Hal itu menstabilkan pandangan dan membantu kamu melihat dengan jelas.

Namun, pada orang dengan nistagmus, area otak yang mengontrol gerakan mata tidak berfungsi dengan baik.

Nistagmus bisa mengindikasikan masalah mata lainnya, atau bisa dikaitkan dengan kondisi medis lainnya. Penyebab dan faktor risikonya meliputi:

• Memiliki riwayat keluarga nistagmus.
• Gangguan retina atau saraf optik.
• Kontrol yang kurang berkembang atas gerakan mata.
• Kondisi telinga bagian dalam, seperti penyakit Meniere.
• Stroke, penyebab umum nistagmus pada orang tua. 
• Trauma kepala, penyebab umum nistagmus pada orang muda.
• Penyakit pada sistem saraf pusat.
• Albinisme (kurangnya pigmentasi pada kulit).
• Multiple sclerosis (MS).
• Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti lithium atau obat anti kejang.
• Berbagai macam gangguan mata pada bayi atau anak, seperti strabismus (mata juling), katarak dan masalah fokus.
• Penggunaan alkohol atau narkoba.

Bila kamu mengalami gejala seperti di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter spesialis mata. Dokter akan menguji penglihatanmu, memeriksa bagian dalam mata, dan menanyakan gejala yang kamu rasakan. Dokter juga akan memeriksa masalah mata lain yang mungkin terkait dengan nistagmus.

Untuk menjaga kesehatan mata, jangan lupa untuk penuhi kebutuhan nutrisi untuk mata dengan mengonsumsi makanan sehat dan suplemen, bila perlu. Kamu bisa cek kebutuhan obat dan vitamin untuk mata melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play 

Referensi:

American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2022. What Is Nystagmus?

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Nystagmus.

WebMD. Diakses pada 2022. Nystagmus.