Ini 7 Fakta Mengenai Sistoskopi yang Penting Diketahui

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 September 2023

“Sistoskopi adalah prosedur medis yang tidak tergolong tindakan invasif. Prosedur ini digunakan untuk mendeteksi penyebab infeksi saluran kemih berulang, hingga mendeteksi ada tidaknya sel-sel kanker dalam tubuh.”

Ini 7 Fakta Mengenai Sistoskopi yang Penting DiketahuiIni 7 Fakta Mengenai Sistoskopi yang Penting Diketahui

Halodoc, Jakarta – Sistoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa bagian dalam kandung kemih dan saluran kemih. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan alat khusus yang disebut sistoskop melalui uretra. 

Sistoskop dilengkapi dengan lensa dan lampu yang memungkinkan dokter untuk melihat kondisi kandung kemih dan saluran kemih dengan jelas. Apa saja fakta lain mengenai prosedur ini yang penting diketahui? Baca penjelasannya di sini!

Fakta Seputar Sistoskopi

Sistoskopi merupakan prosedur yang umum dilakukan dalam bidang urologi. Prosedur ini dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, salah satunya adalah mendiagnosis penyebab keluhan saluran kemih. Contohnya seperti nyeri saat berkemih, darah dalam urine, dan infeksi saluran kemih.

Informasi mengenai fakta seputar sistoskopi bisa dibaca di sini:

1. Deteksi kanker dan pengangkatan batu kandung kemih

Sistoskopi juga bisa dilakukan untuk memeriksa adanya sel kanker atau tumor serta tindakan pengobatan. Misalnya, jika diketahui ada batu kandung kemih, maka sistoskopi dilakukan untuk pengangkatan. 

Apa beda batu kandung kemih dan batu ginjal? Baca penjelasannya di artikel Batu Kandung Kemih Vs Batu Ginjal, Lebih Bahaya Mana?

2. Prosedur yang aman dan efektif

Sistoskopi merupakan prosedur yang aman dan efektif untuk memeriksa kondisi kandung kemih dan saluran kemih. Prosedur ini dilakukan di bawah anestesi lokal atau umum, sehingga pasien tidak akan merasakan sakit.

3. Sistoskopi dapat dilakukan sebagai bagian rawat jalan

Sistoskopi dapat dilakukan dengan rawat jalan karena prosedur ini relatif singkat dan tidak terlalu invasif. Prosedur ini biasanya hanya berlangsung selama 15-20 menit. Selain itu, sistoskopi biasanya dilakukan di bawah anestesi lokal atau sedasi, sehingga pasien tidak akan merasakan sakit.

4. Terdiri dari beberapa jenis prosedur 

Sistoskop memiliki berbagai jenis, tergantung pada tujuan prosedur yang dilakukan. Jenis yang paling umum digunakan adalah sistoskop kaku, yang terbuat dari logam. 

Jenis sistoskop fleksibel terbuat dari serat optik, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa bagian yang sulit dijangkau.

5. Dapat menyebabkan beberapa efek samping

Efek samping yang paling umum setelah tindakan sistoskopi adalah nyeri saat berkemih, darah dalam urine, dan infeksi saluran kemih. Efek samping ini biasanya ringan dan akan hilang dalam beberapa hari.

6. Berisiko meningkatkan infeksi

Seperti prosedur medis lainnya, sistoskopi dapat meningkatkan risiko infeksi. Mulai dari infeksi saluran kemih, perdarahan, sampai cedera uretra. Sistoskopi dapat menyebabkan perdarahan ringan. 

Hal ini biasanya tidak berbahaya dan akan berhenti dengan sendirinya. Namun, jika perdarahan berlebihan, maka pasien mungkin perlu menjalani perawatan lebih lanjut. Dokter akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi setelah prosedur.

7. Perlu menyiapkan persiapan khusus sebelum melakukan prosedur

Pasien harus mempersiapkan diri sebelum sistoskopi, antara lain dengan:

  • Menghindari makan dan minum selama 6-8 jam sebelum prosedur.
  • Melakukan enema atau minum obat pencahar untuk membersihkan usus.
  • Membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi.

Siapa Saja yang Membutuhkan Prosedur Sistoskopi?

Sistoskopi sangat diperlukan oleh individu yang mengalami masalah saluran kemih. Ini termasuk orang yang mungkin mengalami gejala seperti nyeri saat buang air kecil, darah dalam urine, atau masalah lainnya yang melibatkan saluran kemih. Berikut adalah kelompok orang yang membutuhkan pemeriksaan sistoskopi:

1. Perokok berat

Perokok berat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kandung kemih. Sistoskopi dapat membantu dalam pemeriksaan dini dan pengobatan jika diperlukan.

2. Mengidap infeksi saluran kemih berulang

Orang yang sering mengalami infeksi saluran kemih dapat memerlukan sistoskopi untuk mengecualikan masalah struktural yang mungkin menyebabkan infeksi berulang. Dapatkan informasi mengenai penanganan infeksi saluran kemih berulang di artikel Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Infeksi Saluran Kemih.

3. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker kandung kemih

Jika ada riwayat kanker kandung kemih dalam keluarga, orang tersebut mungkin direkomendasikan menjalani sistoskopi sebagai langkah pencegahan.

4. Pengidap gangguan saluran kemih bawaan

Orang yang lahir dengan kelainan saluran kemih mungkin memerlukan sistoskopi sebagai bagian dari perawatan dan pemantauan.

Itulah informasi mengenai sistoskopi yang perlu diketahui. Baca detail prosedurnya di artikel Begini Tahapan Pemeriksaan Sistoskopi yang Perlu Diketahui.

Informasi selengkapnya mengenai prosedur medis sistoskopi bisa ditanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang ya! 

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Cystoscopy.
Urology Care Foundation. Diakses pada 2023. Cystoscopy.
American Cancer Society. Diakses pada 2023. Cystoscopy.