Ini 7 Efek Samping yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Histerektomi
“Setelah menjalani histerektomi, wanita harus tetap menjalani pemeriksaan rutin dan pengawasan kesehatan secara teratur. Ini penting untuk memantau kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan mendeteksi dini perubahan atau komplikasi yang mungkin timbul.”
Halodoc, Jakarta – Histerektomi adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengangkat rahim secara keseluruhan atau sebagian. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai metode. Contohnya melalui sayatan pada perut (histerektomi abdominal), atau dengan menggunakan alat laparoskopi yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut (histerektomi laparoskopi).
Meskipun histerektomi dapat menjadi solusi untuk beberapa kondisi medis, tetapi ada beberapa efek samping yang perlu diketahui setelah menjalani prosedur ini. Baca selengkapnya di sini!
Efek Samping yang Perlu Diketahui dari Prosedur Histerektomi
Ada banyak alasan mengapa prosedur ini perlu dilakukan. Mau tahu apa saja alasannya? Simak di laman ini: “Ini 7 Alasan Medis Wanita Harus Lakukan Histerektomi”.
Setelah menjalani histerektomi, wanita tidak akan lagi mengalami menstruasi dan tidak akan dapat hamil. Jika hanya sebagian rahim yang diangkat (histerektomi subtotal), masih ada kemungkinan kehamilan, tetapi risikonya akan lebih tinggi.
Nah, berikut efek samping dari prosedur histerektomi:
1. Menopause dini
Jika histerektomi dilakukan bersamaan dengan pengangkatan ovarium (salpingo-ooforektomi), ini dapat menyebabkan menopause dini. Kehilangan ovarium mengakibatkan penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron, yang dapat menyebabkan gejala menopause seperti hot flashes, perubahan mood, dan gangguan tidur.
2. Perubahan siklus hormon
Histerektomi yang melibatkan pengangkatan rahim saja (histerektomi subtotal) juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon. Beberapa wanita melaporkan perubahan hormon yang menyebabkan perubahan suasana hati, peningkatan berat badan, atau masalah kulit.
3. Gangguan seksual
Beberapa wanita mungkin mengalami gangguan seksual setelah histerektomi. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan anatomis atau perubahan hormon yang memengaruhi gairah seksual dan kenikmatan seksual.
4. Masalah kandung kemih
Pengangkatan rahim dapat menyebabkan penurunan tonus otot panggul, yang dapat menyebabkan masalah kandung kemih. Contohnya seperti inkontinensia urine (tidak dapat menahan buang air kecil) atau sering buang air kecil.
5. Konstipasi
Sebagian wanita mungkin mengalami konstipasi setelah histerektomi, terutama jika adanya manipulasi usus selama prosedur bedah. Konstipasi juga bisa menjadi tanda kondisi penyakit tertentu. Baca penjelasannya di artikel ini: “Konstipasi Bisa Jadi Tanda 10 Penyakit Ini”.
6. Risiko infeksi dan komplikasi
Seperti pada setiap prosedur bedah, histerektomi juga memiliki risiko infeksi dan komplikasi yang dapat terjadi selama pemulihan.
7. Dampak emosional
Beberapa wanita dapat mengalami dampak emosional setelah histerektomi, terutama jika prosedur tersebut terkait dengan kondisi medis yang serius atau mengubah kemampuan untuk memiliki anak.
Segera hubungi tenaga medis di Halodoc✔️ apabila merasakan efek samping yang begitu mengganggu aktivitas harianmu, klik banner di bawah ini untuk konsultasi dengan dokter.
Cara Mengatasi Efek Samping Histerektomi
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping akibat prosedur ini. Contohnya:
1. Pemulihan fisik
Ini termasuk menghindari aktivitas fisik berat selama beberapa minggu, mengikuti petunjuk dokter terkait perawatan luka operasi, dan memberi tubuh waktu untuk pulih sepenuhnya. Pemulihan yang cermat membantu mencegah komplikasi dan mempercepat proses pemulihan.
2. Perawatan emosional dan psikologis
Histerektomi dapat memiliki dampak emosional dan psikologis pada seorang wanita, terutama jika prosedur ini terkait dengan kehilangan kemampuan untuk memiliki anak.
Penting untuk mencari dukungan emosional dan psikologis dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan yang dapat membantu mengatasi perasaan dan perubahan emosional yang mungkin muncul.
3. Penggantian hormon
Jika histerektomi menyebabkan menopause dini karena pengangkatan ovarium, dokter dapat memberikan penggantian hormon untuk membantu mengurangi gejala menopause, seperti hot flashes, masalah tidur, dan perubahan suasana hati.
4. Perubahan gaya hidup
Setelah histerektomi, wanita mungkin perlu membuat beberapa perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang optimal. Ini termasuk menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur dengan memilih jenis aktivitas yang sesuai dengan kondisi fisik, mengelola stres, dan menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Itulah informasi mengenai efek samping histerektomi dan penanganan efek sampingnya. Mau tahu lebih lanjut mengenai prosedur medis ini? Baca selengkapnya di artikel ini: “Perlu Tahu, 5 Hal Tentang Pengangkatan Rahim”.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Hysterectomy
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2023. Hysterectomy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Abdominal hysterectomy.
Better Health Channel. Diakses pada 2023. Hysterectomy.Stanford Medicine Health Care. Diakses pada 2023. Hysterectomy Side Effects.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan