Ini 6 Pilihan Kontrasepsi selama Pandemi
Halodoc, Jakarta - Sejak COVID-19 ditetapkan menjadi pandemi, banyak pasangan suami istri yang berpikir dua kali saat ingin merencanakan kehamilan. Namun, banyak juga kasus kehamilan yang tidak direncanakan terjadi. Sebab, pemerintah menganjurkan semua orang untuk sebisa mungkin tetap berada di rumah selama pandemi.
Hal ini membuat pasangan usia subur jadi enggan atau menunda ke dokter, jika tidak dalam kondisi gawat. Selain itu, frekuensi berhubungan intim pun jadi meningkat, karena pasangan suami istri jadi lebih sering bersama.
Baca juga: Cara Memakai Alat Kontrasepsi yang Tepat
Berbagai Pilihan Kontrasepsi selama Pandemi
Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebenarnya semua metode kontrasepsi aman digunakan selama pandemi. Jadi, tinggal dipilih saja mana yang paling sesuai dengan kebutuhan. Metode kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta peruntukkan yang berbeda-beda.
Misalnya saja, ada metode kontrasepsi yang sifatnya sementara dan ada pula yang bersifat permanen. Kamu dan pasangan termasuk yang ingin menunda kehamilan sementara atau permanen? Tentu saja kembali pada kebutuhan masing-masing, bukan?
Mengutip laman Siap Nikah, situs yang diterbitkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ada beberapa pilihan kontrasepsi yang bisa digunakan pasangan suami istri untuk mencegah kehamilan, sesuai dengan kebutuhan:
1.Pil KB
Sebagai kontrasepsi oral untuk wanita, pil KB memiliki kandungan hormon progesteron dan kombinasi progesteron-estrogen. Keefektifan pil KB untuk mencegah kehamilan cukup baik. Namun, jika kamu terlewat atau lupa meminumnya, kesuburan akan segera kembali. Jadi, jika ingin mencegah kehamilan dengan pil KB, pastikan meminumnya setiap hari, ya.
Pilihan kontrasepsi ini sangat tepat bagi pengantin baru yang ingin menunda kehamilan. Selain cepat mengembalikan kesuburan ketika ingin memulai program hamil, pengantin baru tak perlu terlalu lama menunggu karena jangka waktu pil KB hanya sehari dalam sekali minum.
Baca juga: Tips Memilih Kontrasepsi untuk Wanita
2.Suntik KB
Suntik KB juga merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif mencegah kehamilan. Jenisnya ada dua, yaitu suntik KB 1 bulan dan 3 bulan. Artinya, ada suntik KB yang perlu dilakukan satu bulan sekali, dan ada yang tiga bulan sekali. Kamu bisa memilih mana yang dirasa paling sesuai.
3.Implant atau Susuk
Memiliki ukuran sebesar batang korek api, penggunaan KB implant atau susuk adalah dengan dimasukkan ke bagian bawah kulit wanita. Biasanya pada lengan bagian atas.
Dalam satu kali penggunaan, KB implant memiliki jangka waktu pencegahan kehamilan yang cukup lama, yaitu selama 3 tahun. Namun,harganya juga relatif lebih mahal dibandingkan pil atau suntik KB.
4.IUD (Intrauterine Device) atau KB Spiral
Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam rahim, guna menghadang sel sperma yang mencoba menembus sel telur. Efektivitasnya juga bertahan cukup lama. Spiral berbahan tembaga dapat bertahan selama 10 tahun, sedangkan spiral yang mengandung hormon dapat bertahan selama 5 tahun.
Pasangan berusia 20-35 tahun yang ingin menunda kehamilan cocok menggunakan metode kontrasepsi ini. Mengingat jarak antar kehamilan yang cukup ideal, yaitu 3-5 tahun. Selain itu, penggunaan KB spiral juga tidak berdampak pada keluarnya ASI, sehingga tidak mengganggu jika hamil setelah melepas spiral.
Baca juga: 13 Fakta Tentang Kontrasepsi IUD yang Perlu Diketahui
5.Vasektomi
Pilihan kontrasepsi ini bisa diambil oleh pria yang tidak ingin lagi memiliki anak, karena sifatnya permanen. Melalui tindakan operasi, vasektomi dilakukan dengan menutup saluran vas deferens untuk menghentikan aliran sel sperma. Namun, perlu diketahui bahwa jenis kontrasepsi ini tidak akan memengaruhi ejakulasi, gairah seksual, dan kemampuan ereksi.
6.Tubektomi
Metode kontrasepsi ini juga sifatnya permanen, sama seperti vasektomi. Hanya saja dilakukan pada wanita, dengan cara memotong atau menutup tuba falopi, agar sel telur tidak masuk ke dalam rahim dan menghalangi sperma masuk ke dalam tuba falopi. Sama seperti vasektomi, tubektomi juga tidak memengaruhi gairah seks ataupun menopause.
Itulah pilihan kontrasepsi yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan selama pandemi. Selain metode-metode tersebut, kamu dan pasangan juga bisa memilih kontrasepsi alami dan minim efek samping, seperti menghitung masa subur dengan kalender, melakukan senggama terputus, atau menggunakan kondom saat berhubungan intim.
Namun, kontrasepsi sebenarnya sifatnya personal, sehingga kamu dan pasangan perlu mempertimbangkan dengan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan. Jika ada yang masih ingin ditanyakan soal metode kontrasepsi apa yang paling cocok, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berdiskusi dengan dokter kandungan, kapan dan di mana saja.
Referensi:
WHO. Diakses pada 2020. Contraception/Family planning and COVID-19.
Siap Nikah - BKKBN. Diakses pada 2020. Tips Memilih Alat Kontrasepsi untuk KB yang Tepat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan