Ini 6 hal Penyebab Tubuh Sakit setelah Libur Panjang

Halodoc, Jakarta – Setelah libur panjang, umumnya perasaan bahagia dan menyenangkan akan muncul. Ingatan tentang pantai yang tenang atau bangunan yang indah seharusnya cukup menjadi motivasi untuk kembali memulai aktivitas. Namun, bagaimana kalau yang terjadi justru sebaliknya? Setelah liburan, tubuh justru terasa sangat lelah bahkan mulai menunjukkan gejala penyakit.
Nyatanya, sakit setelah libur panjang dan menghabiskan banyak aktivitas adalah hal yang bisa terjadi. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya, mulai dari kelelahan, salah mengonsumsi makanan saat berlibur, terpapar alergi, hingga faktor psikologi usai liburan. Nah biar lebih jelas, cari tahu apa saja faktor-faktor yang bisa jadi penyebab tubuh sakit setelah libur panjang di artikel ini!
Baca juga: Masih Ada Sisa Libur, Coba 6 Kegiatan Seru nan Bermanfaat Ini
Pemicu Sakit Setelah Libur Panjang
Sakit setelah libur panjang bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
Makanan
Beberapa destinasi atau daerah mungkin memiliki jenis makanan yang berbeda. Tentu saja, hal itu sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Sayangnya, ada beberapa jenis makanan yang mungkin tidak cocok bagi tubuh sehingga memicu penyakit. Contohnya makanan yang terlalu berminyak atau makanan pedas. Selain itu, ada juga risiko keracunan makanan dan konsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri selama libur panjang.
Alergi
Saat liburan, kamu juga bisa terpapar alergen atau pemicu alergi. Selain itu, tubuh juga mungkin mengeluarkan respons alergi terhadap hal yang sebelumnya tidak dikenali, misalnya jenis binatang tertentu, udara, hingga jenis tanaman di sekitar dan makanan yang dikonsumsi. Saat terpapar alergi, tubuh akan menunjukkan reaksi hingga gejala penyakit. Untungnya, reaksi alergi umumnya akan mereda dan hilang dalam waktu singkat.
Paparan Matahari
Sebagian orang mungkin tidak terbiasa dengan aktivitas di luar ruangan. Nah, saat libur panjang dan banyak terpapar sinar matahari, ada risiko muncul efek menyerupai gejala penyakit. Apalagi, kalau kamu tidak melindungi tubuh dengan baik selama berlibur atau jalan-jalan di bawah terik matahari. Istirahat yang cukup biasanya bisa membantu tubuh pulih dan menghilangkan gejala penyakit.
Kurang Minum Air Putih
Di tengah asyiknya berlibur dan mencicipi hal-hal baru, jangan sampai kurang minum air putih. Sebab, hal ini bisa memicu terjadinya dehidrasi alias kekurangan cairan di dalam tubuh. Dehidrasi menyebabkan seseorang menjadi mudah lelah, lemas, serta pusing. Dalam jangka panjang, hal ini bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Baca juga: Pentingnya Istirahat Sebelum Kembali Bekerja Pasca Libur Panjang
Kelelahan
Sakit setelah libur panjang juga bisa terjadi karena tubuh terlalu lelah. Padatnya aktivitas menyenangkan yang dilakukan bisa membuat tubuh kurang beristirahat dan berujung pada kelelahan. Kabar buruknya, kelelahan bisa memicu penurunan imunitas. Hal ini bisa berdampak pada kondisi kesehatan tubuh bahkan memicu gejala penyakit.
Sindrom setelah Liburan
Post holiday blues atau sindrom depresi setelah liburan juga bisa terjadi. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang merasa kacau dan enggan untuk kembali ke kenyataan. Gejala sindrom ini tidak berbeda jauh dengan depresi pada umumnya, yaitu muncul perasaan sedih, kelelahan, merasa bersalah, serta sakit kepala.
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi perasaan yang mengganggu tersebut? Kamu bisa memperbaikinya dengan membiasakan berpikir positif dan menyadari bahwa liburan memang sudah harus berakhir. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa mengulanginya lagi.
Baca juga: 5 Manfaat Merayakan Liburan Bersama Keluarga
Jika gejala penyakit yang muncul setelah libur panjang tidak juga hilang, apalagi kalau sudah beristirahat, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menyampaikan keluhan yang dialami dan mendapatkan rekomendasi pengobatan dari dokter terpercaya. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!