Ini Penyebab Fobia Bisa Muncul
“Fobia adalah ketakutan irasional terhadap sesuatu yang dapat melibatkan berbagai objek atau situasi. Rasa takut ini tidak hanya membuat pengidapnya menghindari objek tertentu, tetapi juga menyebabkan gejala fisik saat menghadapi objek yang ditakuti, seperti keringat dingin, sesak napas, pucat, cemas, bahkan hilang kesadaran.”
Halodoc, Jakarta - Fobia adalah ketakutan berlebihan dan tidak proporsional terhadap suatu objek, hewan, situasi, atau aktivitas tertentu. Perbedaan mendasar antara rasa takut biasa dan fobia adalah intensitas dan rasa takut berlebihan yang dialami oleh pengidapnya. Contoh fobia yang umum seperti fobia ketinggian, laba-laba, dan tempat umum.
Apa Penyebab Fobia?
Fobia bisa terjadi pada siapa saja, umumnya muncul pada seseorang sejak kecil, masa remaja, hingga memasuki usia lebih dari 30 tahun. Kebanyakan orang mungkin bisa mengatasi rasa takut yang mereka rasakan. Namun, pada sebagian lainnya, rasa takut akan menimbulkan gejala fisik dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sesuai dengan jenisnya, berikut ini adalah kondisi yang mendasari ketakutan berlebihan yang terjadi pada seseorang:
- Fobia spesifik atau simpel
Fobia spesifik atau simpel merupakan jenis fobia ketika seseorang memiliki ketakutan yang sangat spesifik terhadap suatu objek, hewan, situasi, atau aktivitas tertentu. Biasanya, jenis ini lebih umum muncul pada anak dan remaja.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami jenis ketakutan berlebihan spesifik adalah pengalaman traumatis saat masa anak-anak, adanya riwayat keluarga dengan kondisi yang sama, serta faktor lingkungan.
- Fobia kompleks
Fobia kompleks umumnya muncul pada masa dewasa dan berkembang saat seseorang berhadapan pada situasi tertentu. Jenis ini sering kali melibatkan ketakutan yang kompleks dan beragam terhadap berbagai objek atau situasi.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami fobia kompleks meliputi kombinasi dari pengalaman hidup, perkembangan otak, dan masalah genetika. Selain itu, kondisi kesehatan mental seperti stres dan depresi juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rasa takut yang berlebihan.
Bagaimana Seseorang Bisa Mengalami Ketakutan Berlebihan?
Amigdala, bagian otak yang bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa takut, memainkan peran penting dalam terbentuknya fobia. Ketika seseorang berhadapan dengan rangsangan yang dianggap berbahaya, amigdala akan merespons dengan mengirim sinyal ke tubuh untuk mempersiapkan diri menghadapi situasi tersebut.
Respons inilah yang selanjutnya dikenal sebagai respons fight-or-flight, yang melibatkan peningkatan hormon stres dan persiapan tubuh untuk bertahan atau melarikan diri.
Selain itu, amigdala juga berperan dalam menyimpan rangsangan yang dianggap mengancam ke dalam memori otak. Hal ini menjelaskan mengapa otak mudah mengenali objek atau situasi yang menyebabkan rasa takut dan meresponsnya dengan respons fight-or-flight.
Apa Tanda Orang Fobia?
Fobia dapat menunjukkan berbagai gejala baik secara fisik maupun emosional. Gejala fisik yang umum meliputi keringat dingin, sesak napas, jantung berdebar, gemetar, pusing, dan mual.
Sementara itu, gejala emosional dan perilaku yang terkait dengan fobia meliputi perasaan cemas yang berlebihan, panik, ketegangan, dan keinginan untuk menghindari objek atau situasi yang menjadi sumber ketakutan.
Faktanya, fobia dan rasa takut biasa bukan menjadi kondisi yang sama. Dapatkan informasinya lebih banyak lagi melalui artikel Takut atau Fobia? Kenali Gejala Fobia Ini.
Selain itu, perlu kamu ketahui pula bahwa rasa takut yang berlebihan dan tidak mendapatkan penanganan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang yang mengalaminya.
Jadi, segera lakukan pemeriksaan ke psikolog atau psikiater jika kamu merasakan gejala takut berlebihan pada suatu objek atau kondisi tertentu. Dapatkan rekomendasi ahli kejiwaan terbaik dari Halodoc.