Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Tonsil Stones
“Tonsil stones atau batu amandel ditandai dengan bau mulut dan kesulitan menelan. Adapun langkah mengatasinya, yakni berkumur air garam, batuk disengaja, mengonsumsi antibiotik dan operasi.”
Halodoc, Jakarta – Tonsil stones atau yang lebih dikenal dengan batu amandel merupakan kumpulan mineral berbentuk padat di permukaan amandel. Batu ini memiliki ukuran sebesar kerikil dan berwarna putih kekuningan.
Tonsil stones merupakan gangguan yang bisa dialami oleh orang yang masih memiliki amandel (tonsil). Yakni, bantalan jaringan yang berada di kedua sisi mulut bagian belakang, dekat tenggorokan.
Batu ini terbentuk dari endapan bakteri, sisa makanan, sel kulit mati, air liur dan plak di area mulut serta celah-celah amandel. Seiring waktu, endapan ini bisa menjadi mengeras seperti batu.
Penyebab dan Langkah Mengatasi Tonsil Stones
Batu amandel ditandai dengan gejala berupa bau mulut, batuk, sakit pada telinga, sakit tenggorokan, rasa tidak enak di mulut dan kesulitan menelan. Pengidap juga rentan memiliki bercak putih kecil dan infeksi tenggorokan yang sulit diobati.
Munculnya gejala di tas disebabkan oleh zat asing atau benda yang terperangkap di kriptus tonsil. Beberapa di antaranya, yakni mineral seperti kalsium, makanan dan bakteri atau jamur.
Kebanyakan kasus tonsil stones tidak membahayakan. Tapi, bau mulut dan rasa yang mengganjal di area ujung mulut bisa sangat mengganggu. Adapun langkah pengobatan yang dapat dilakukan, yakni:
1. Berkumur dengan Air Garam
Air garam mengandung beberapa mineral penting. Di antaranya seng, kromium, belerang dan yodium. Nutrisi tersebut dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman di tenggorokan dan efektif mengeluarkan batu amandel.
Caranya, larutkan ½ sendok teh garam dan ½ cangkir air hangat. Gunakan bahan tersebut untuk berkumur-kumur. Lakukan cara ini 2 kali sehari sampai batu amandel luruh dengan sendirinya dari dalam mulut.
2. Kriptolisis Koblasi
Prosedur kriptolisis koblasi dilakukan menggunakan gelombang radio untuk mengubah larutan garam menjadi ion. Kemudian, ion-ion tersebut akan memotong jaringan batu amandel.
Seperti halnya laser, kriptolisis koblasi mengurangi ukuran kripta tonsil melalui pancaran sinar panas. Namun, sensasi terbakar tidak akan terasa di mulut. Sebab, dokter akan memberikan anestesi lokal terlebih dulu sebelum memulai prosedur.
3. Operasi Amandel
Operasi amandel atau tonsilektomi dilakukan dengan mengangkat jaringan yang mengeras menggunakan pisau bedah, laser atau paparan gelombang suara. Prosedur ini hanya direkomendasikan jika terjadi perdarahan pada amandel atau radang amandel yang menyebabkan kejang demam.
4. Antibiotik
Antibiotik merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat jenis ini bekerja dengan menurunkan jumlah bakteri yang berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan batu amandel.
5. Batuk dengan Sengaja
Dorongan kuat yang terjadi saat batuk bisa membantu melepaskan batu amandel. Jadi, cobalah batuk beberapa kali dengan keras. Tapi, hentikan jika tidak berhasil. Jangan memaksakannya berpotensi memicu radang dan melukai tenggorokan.
Setelah sembuh dari batu amandel, pengidap disarankan untuk mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat. Caranya, menyikat gigi secara rutin, rajin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan minum suplemen.
Untuk mendapatkan suplemen yang dibutuhkan oleh tubuh, silakan download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Tonsil Stones.
Healthline. Diakses pada 2022. Tonsil Stones (Tonsilloliths): What They Are & How to Get Rid of Them.
WebMD. Diakses pada 2022. Tonsil Stones (Tonsilloliths).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan