Ini 5 Komplikasi Diare yang Masih Jarang Diketahui
“Meskipun merupakan penyakit pencernaan ringan, diare dapat menjadi kronis sehingga menyebabkan komplikasi serius. Dehidrasi, gangguan fungsi ginjal, kerusakan otot, hipotensi, dan pembengkakan otak merupakan beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai.”

Halodoc, Jakarta – Diare adalah gangguan pencernaan ringan yang ditandai dengan frekuensi jumlah buang air besar (BAB) yang lebih sering dari biasanya. Selain frekuensi BAB yang meningkat, feses yang keluar juga cenderung lebih encer.
Diare dibagi menjadi dua tipe, yaitu akut dan kronis. Diare akut merupakan jenis diare yang hanya berlangsung dalam waktu singkat dan dapat hilang dengan sendirinya. Sedangkan diare kronis berlangsung minimal 4 minggu dan menjadi gejala penyakit kronis.
Lantas, apa saja komplikasi penyakit yang dapat dipicu oleh diare? Yuk simak di artikel berikut!
Berbagai Komplikasi Akibat Diare
Infeksi bakteri seperti Escherichia coli (E. coli), virus, parasit, keracunan makanan, alergi makanan, dan kondisi medis lainnya dapat menyebabkan diare. Diare ringan maupun kronis dapat diatasi dengan konsumsi obat diare.
Mau tahu apa saja rekomendasi obat diare alami yang ampuh? “Ini 5 Rekomendasi Obat Diare Alami atau Herbal yang Ampuh”.
Meskipun biasanya diare yang ditimbulkan bersifat ringan, tidak dipungkiri apabila dapat memicu diare kronis. Berikut adalah komplikasi dari diare kronis:
1. Dehidrasi
Kehilangan cairan tubuh yang signifikan dapat membuat tubuh jadi dehidrasi. Ketika seseorang mengalami diare, maka usus tidak dapat mencerna makanan dan menghambat penyerapan cairan. Kondisi ini pun mengakibatkan kadar air dalam tubuh menurun dan ketidakseimbangan antara elektrolit.
Oleh karena itu, ketika seseorang terkena diare dan sedang mengonsumsi obat diare, penting untuk tetap memenuhi asupan cairan harian supaya tubuh tetap terhidrasi.
Penasaran apa saja masalah lain yang dapat timbul apabila kurang minum air putih? Simak di artikel berikut: Masalah yang Bisa Dialami Jika Kurang Minum Air Putih (halodoc.com)
2. Gangguan fungsi ginjal
Dehidrasi juga dapat memicu gangguan fungsi ginjal. Hal ini disebabkan karena ginjal memerlukan cairan untuk berfungsi dengan optimal. Semakin tubuh kekurangan cairan, maka semakin tinggi pula risiko untuk terjadi gangguan pada fungsi ginjal.
Oleh karena itu, penting untuk mengatasi diare dengan cepat dan mencegah dehidrasi agar tidak menimbulkan komplikasi terhadap fungsi ginjal.
3. Kerusakan otot
Selain fungsi pencernaan, zat elektrolit juga berfungsi untuk mengontrol organ tubuh lain termasuk otot. Diare yang menyebabkan dehidrasi dapat mengurangi kadar zat elektrolit. Kondisi ini berisiko menimbulkan gangguan pada fungsi otot, terutama otot yang memiliki kontribusi pada proses pencernaan.
Apabila diare dan dehidrasi tidak segera diatasi, maka kondisi tersebut bisa berujung pada kerusakan otot. Jadi, pastikan untuk mengatasi diare dan rutin minum air putih untuk mencegah kerusakan otot, ya!
4. Pembengkakan otak
Diare yang berkepanjangan dapat menimbulkan dehidrasi dan pembengkakan otak. Otak manusia terdiri dari 75 persen air, sehingga menjadi salah satu bagian tubuh yang sangat memerlukan cairan.
Maka dari itu, penting untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup setiap harinya, terutama ketika sedang mengalami diare, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
5. Tekanan darah rendah
Umumnya dehidrasi dapat mengakibatkan penurunan volume darah dan memicu hipotensi atau tekanan darah rendah. Gejala tekanan rendah dapat meliputi kurangnya konsentrasi, tubuh tidak berenergi, dan kepala pusing hingga berkunang-kunang.
Itulah komplikasi penyakit diare yang perlu diketahui. Segeralah tanyakan pada dokter jika diare tak kunjung membaik selama beberapa hari. Apalagi bila disertai tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, haus yang berlebihan, atau urine berwarna gelap.
Masih bingung terkait dengan tempat beli obat yang praktis dan tepercaya? Cek Toko Kesehatan Halodoc untuk mendapatkan obat terbaik sesuai dengan kondisimu!