Ini 5 Hal yang Bisa Diketahui dari Kalkulator Kehamilan
Halodoc, Jakarta - Dengan mengetahui perkiraan tanggal persalinan akan memudahkan ibu merencanakan berbagai persiapan untuk menyambut kelahiran si buah hati. Selain mendapat perkiraan tanggal lahir dari dokter, ibu juga dapat memperkirakan sendiri menggunakan kalkulator kehamilan.
Baca juga: Blighted Ovum Bisa Akibatkan Depresi pada Ibu Hamil
Umumnya kehamilan akan berlangsung selama 37-42 minggu, atau rata-rata 280 hari (40 minggu), yang dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Hari pertama haid terakhir (HPHT) merupakan hari pertama siklus menstruasi. Sedangkan ovulasinya sendiri terjadi kurang lebih dua minggu setelah masa ini. Jika pada periode ini sperma bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan, maka saat itulah kehamilan telah dimulai.
Umumnya, perhitungan usia kehamilan dalam hitungan minggu menyertakan dua minggu sejak HPHT tersebut. Maka jika janin ibu berusia empat minggu, maka kehamilan ibu telah terhitung enam minggu. Untuk mengetahui perkiraan kapan bayi akan lahir, ibu dapat memanfaatkan kalkulator kehamilan. Berikut sejumlah manfaat kalkulator kehamilan!
Baca juga: Cara Mengasuh Anak sambil Menjalani Kehamilan
1.Memperkirakan Berat Janin
Manfaat kalkulator kehamilan yang pertama yaitu memperkirakan berat badan janin dalam rahim. Menghitung berat janin dari minggu ke minggu kehamilan sangat penting untuk memperkirakan berat badan bayi saat dilahirkan. Janin yang memiliki berat lahir sangat kecil atau kurang dari 2,5 kilogram akan berpotensi dilahirkan dalam kondisi prematur. Sedangkan janin dengan berat lahir terlalu besar atau lebih dari 4 kilogram akan berisiko mengalami komplikasi masalah kesehatan tertentu.
2.Memperkirakan Hari Kelahiran
Bukan hanya dapat memperkirakan berat badan janin selama di kandungan dan saat dilahirkan, kalkulator kehamilan memiliki manfaat yang lebih spesifik lagi, yaitu mengetahui kapan ibu akan menjalani proses persalinan. Namun, meskipun ibu mengetahui kapan kira-kira buah hati ibu lahir, hasil akhir dari cara menghitung hari perkiraan lahir tidak bisa dijadikan patokan pasti.
Kenyataannya, hasil menghitung hari perkiraan lahir yang dilakukan dengan cara manual atau melalui pemeriksaan dokter, bisa lebih maju atau mundur dari perkiraan tanggal lahir yang telah ditetapkan. Hanya 5 persen ibu hamil di dunia yang melahirkan tepat di hari perkiraan lahirnya.
3.Memperkirakan Usia Kehamilan
Tidak semua wanita menyadari proses pembuahan yang terjadi dalam rahimnya. Nah, manfaat kalkulator kehamilan selanjutnya adalah memperkirakan usia kehamilan dengan akurat. Caranya adalah dengan menentukan hari pertama haid terakhir (HPHT), tambahkan satu tahun, tambahkan tujuh hari, dan mundurkan tiga bulan. Jadi, jika HPHT tanggal 2 Juni 2020, maka perhitungannya menjadi:
- 2 Juni 2020 + 1 tahun = 2 Juli 2021
- 2 Juni 2019 + 7 hari = 9 Juli 2021
- 9 Juli 2021 - 3 bulan = 9 April 2021
Jadi, perkiraan hari lahir adalah 9 April 2021. Jika hari ini adalah tanggal 28 Juli 2020, maka usia kehamilan adalah satu bulan lebih.
4.Memperkirakan Kenaikan Berat Badan
Manfaat kalkulator kehamilan lainnya yaitu memperkirakan berat badan normal ibu hamil. Umumnya, wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan pada tiga bulan trimester pertama kehamilannya sebanyak 1-2 kilogram. Kemudian, berat badan akan mengalami kenaikan sebanyak 0,5 kilogram di setiap minggu kehamilan hingga hari persalinan.
Kenaikan berat badan pada ibu hamil akan mengikuti pertumbuhan bayi dalam kandungan. Dengan bertambahnya berat badan, bayi dalam kandungan juga sedang bertumbuh dan bertambah berat. Bukan hanya berat badan bayi saja, berat tubuh ibu juga dikalkulasi dengan berat air ketuban dan plasenta dalam rahim.
Baca juga: 6 Pemeriksaan Penunjang untuk Deteksi Polihidramnion
Selama masa kehamilan, jangan lupa untuk selalu memperhatikan asupan nutrisi untuk si buah hati. Jika ibu mengalami masalah kesehatan terkait dengan kehamilan, silahkan temui dokter di rumah sakit terdekat guna memantau kesehatan dan perkembangan janin dalam kandungan ya, bu!