Ini 5 Dampak Gigitan Serangga Tidak Beracun Bagi Tubuh
Halodoc, Jakarta – Serangga adalah binatang yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Jenis serangga pun bermacam-macam, ada yang beracun, seperti tarantula, dan ada juga yang tidak beracun, seperti nyamuk, semut, lalat, dan lain-lain. Meski gigitan serangga yang tidak beracun umumnya tidak berbahaya, tetapi tetap bisa menimbulkan sejumlah dampak pada tubuh kita. Yuk, simak beberapa dampak gigitan serangga tidak beracun pada tubuh di sini.
Gigitan serangga adalah gejala yang dialami seseorang ketika digigit oleh serangga. Walaupun tidak berbahaya, gigitan atau sengatan serangga biasanya menimbulkan dampak yang tidak nyaman pada kulit tubuh. Misalnya, gigitan semut api atau sengatan lebah dan tawon bisa menimbulkan rasa sakit. Sedangkan gigitan nyamuk atau kutu, biasanya terasa gatal. Namun, kamu juga mesti waspada terhadap gigitan serangga, karena binatang tersebut juga bisa menyebarkan penyakit melalui gigitannya.
Baca juga: Awas, 4 Penyakit Ini Disebabkan Gigitan Nyamuk
Gigitan dan sengatan serangga biasanya menimbulkan reaksi pada kulit secara langsung. Namun, setiap orang bisa mengalami dampak yang berbeda-beda tergantung jenis serangga yang menggigit atau menyengat. Berikut ini dampak ringan yang umumnya terjadi setelah digigit serangga:
-
Gatal-gatal. Biasanya gejala ringan ini terjadi setelah digigit nyamuk, kutu, dan tungau;
-
Timbul bentol atau ruam yang berwarna kemerahan;
-
Bengkak;
-
Panas, kaku, atau kesemutan; dan
-
Nyeri pada area yang digigit. Gigitan dari semut api dan sengatan dari lebah dan tawon adalah yang paling sakit.
Beberapa dampak pada kulit tersebut biasanya dapat membaik dalam beberapa jam atau beberapa hari, walau bisa juga berlangsung lebih lama. Pada beberapa orang yang memiliki kulit sensitif, dampak yang timbul bisa lebih parah dan berbahaya. Kondisi ini disebut syok anafilaksis dan bisa terjadi dengan sangat cepat dan berpotensi membahayakan nyawa bila tidak diatasi dengan cepat.
Gejala syok anafilaksis meliputi:
-
Nyeri dada;
-
Pembengkakan wajah atau mulut;
-
Kesulitan bernapas;
-
Kesulitan menelan;
-
Pusing hingga pingsan;
-
Sakit perut atau muntah; dan
-
Ruam atau merona.
Sebaiknya segera kunjungi dokter bila kamu mengalami gejala-gejala di atas sebelum kondisi semakin parah dan berpotensi membahayakan nyawa.
Baca juga: Upaya Terhindar dari Gigitan Serangga yang Perlu Diketahui
Cara Mengobati Gigitan Serangga
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gigitan serangga biasanya tidak berbahaya dan hanya menimbulkan dampak yang ringan saja pada tubuh, seperti gatal, rasa panas, dan bentol kecil. Pada kasus tersebut, kamu bisa mengobatinya sendiri di rumah dengan melakukan beberapa cara berikut:
-
Bersihkan area yang disengat atau digigit serangga dengan air dan sabun.
-
Bila masih ada sengat yang tertinggal di kulit (misalnya, akibat sengatan lebah), cabut sengat dengan hati-hati.
-
Kompres dingin area yang digigit serangga dengan es batu yang dibalut dengan handuk atau kain yang sudah direndam di air dingin. Cara ini efektif untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
-
Oleskan kalamin atau baking soda pada area yang digigit, beberapa kali dalam sehari sampai gejala menghilang.
Umumnya, dampak gigitan serangga akan menghilang dalam 1–2 hari. Namun, pada kasus yang lebih parah, seperti tersengat lebah atau tawon di tenggorokan atau di mulut, pengidap perlu segera dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Cara Mengobati Gigitan Tomcat
Nah, itulah beberapa reaksi tubuh yang bisa terjadi akibat digigit serangga. Kalau kamu ingin membeli salep untuk mengobati gigitan serangga, gunakan saja aplikasi Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order saja lewat fitur Buy medicines dan pesananmu akan tiba dalam waktu satu jam. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.