Ini 4 Tanda dan Gejala Speech Delay pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 Desember 2022

“Ada beberapa tanda dan gejala speech delay pada anak yang perlu orang tua waspadai. Misalnya, anak kesulitan meniru suara, lebih suka melakukan gerakan tubuh dibandingkan suara untuk berkomunikasi, atau tidak mampu mengikuti instruksi secara verbal.”

Ini 4 Tanda dan Gejala Speech Delay pada AnakIni 4 Tanda dan Gejala Speech Delay pada Anak

Halodoc, Jakarta – Saat berusia dua tahun, anak umumnya dapat mengucapkan sekitar 50 kata dan mampu berbicara dalam dua atau tiga kata. Kosakata anak akan semakin meningkat seiring pertambahan usia. Misalnya, anak usia tiga tahun umumnya menguasai sebanyak 1.000 kata, dan berbicara dalam tiga hingga empat kata dalam satu kalimat.

Namun, jika perkembangan anak belum mencapai kemampuan tersebut di usia yang sudah cukup, kemungkinan Si Kecil mengalami keterlambatan bicara atau speech delay. Meskipun pertumbuhan setiap anak berbeda-beda, tidak ada salahnya untuk mengenali gejala speech delay agar lebih waspada.

Lantas, apa saja gejala speech delay pada anak?

Kenali Tanda dan Gejala Speech Delay pada Anak

Anak yang mengalami keterlambatan bicara, tidak selalu berarti ada masalah yang serius. Karena perlu dipahami, perkembangan setiap anak bisa berbeda-beda. Meski begitu, sangat normal bagi orang tua jika khawatir jika ada gangguan pada kemampuan berbicara anak.

Berikut ini beberapa tanda dan gejala speech delay pada anak yang perlu dikenali:

1. Anak kesulitan meniru suara

Umumnya, pada usia 18 bulan atau lebih, anak sudah bisa meniru suara yang ia dengar, atau setidaknya mengatakan “mama” dan “papa”. Sedangkan pada usia dua tahun, Si Kecil umumnya sudah mampu mengucapkan kata-kata selain meniru suara. Jika Si Kecil tampak kesulitan meniru suara ataupun belum memiliki kosakata, ayah dan ibu perlu waspada pada gejala awal ini. 

2. Lebih suka menggerakan tubuh dibandingkan menggunakan suara

Gejala speech delay berikutnya yaitu anak tampak lebih suka menggerakan anggota tubuhnya, dibandingkan menggunakan suaranya untuk menyampaikan sesuatu. 

Sebenarnya melakukan gerakan untuk berkomunikasi masih terbilang normal jika dilakukan anak saat usianya masih di bawah 12 bulan. Namun, saat Si Kecil sudah berusia 18 bulan dan ia masih lebih suka gerakan dibandingkan membuat suara untuk berkomunikasi, maka itu bisa menjadi gejala speech delay

3. Anak tidak mampu mengikuti instruksi secara verbal

Pada usia dua tahun, anak umumnya sudah dapat memahami dan mengikuti arahan sederhana dari orang tuanya. Misalnya saat ayah atau ibu mengatakan “tolong ambilkan boneka kelinci itu”, tapi anak tidak memahami atau tidak mengikuti arahan. 

4. Tidak mampu mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami

Tanda dan gejala speech delay berikutnya yaitu anak tidak mampu mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami orang dewasa. Orang tua seharusnya dapat memahami sebagian dari kata-kata yang diucapkan anak pada usia dua tahun. Anak pun juga sudah memahami maksud dari kata-kata yang diucapkan. 

Pada usia tiga tahun, anak seharusnya sudah bisa memahami kata-kata dan kalimat sebesar 75 persen. Sedangkan pada usia 4 tahun, kata-kata dan kalimatnya sudah lebih baik, bahkan mudah dipahami oleh orang asing. Apabila anak kesulitan mengingat kata-kata yang sudah dipelajari, sebaiknya segera periksakan ke dokter. 

Penyebab Anak Mengalami Speech Delay

Beberapa penyebab paling umum speech delay yaitu:

  • Adanya gangguan pendengaran.
  • Perkembangan lambat.
  • Cacat intelektual.

Faktor risiko lainnya berkaitan dengan gangguan perkembangan atau genetik, misalnya:

  • Gangguan psikososial, atau anak tidak memiliki cukup waktu berbicara dengan orang dewasa seperti ayah dan ibunya.
  • Lahir sebagai anak kembar.
  • Autisme (gangguan perkembangan).
  • Kebisuan elektif, atau anak tidak mau berbicara.
  • Cerebral palsy, gangguan gerakan yang disebabkan oleh kerusakan otak. 

Sementara itu, tumbuh di rumah bilingual (orang tua menggunakan dua bahasa) juga dapat mempengaruhi kemampuan bahasa dan bicara anak. Sebab, otak anak harus bekerja lebih keras untuk memahami dan menggunakan dua bahasa. Alhasil, anak membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai menggunakan satu atau kedua bahasa yang dipelajari.

Itulah yang perlu diketahui tentang gejala speech  delay pada anak. Jika Si Kecil menunjukkan gejala di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter di fasilitas kesehatan pilihan.

Ayah dan ibu juga bisa menghubungi Dokter yang Bisa Bantu Perawatan Speech Delay pada Anak di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2022. Delayed Speech or Language Development
Healthline. Diakses pada 2022. Does My Toddler Have a Speech Delay?
New Folks. Diakses pada 2022. 5 warning signs your toddler has a speech delay
Family Doctor. Diakses pada 2022. Speech and Language Delay