Ini 4 Profesi yang Mengharuskan Lulus Tes Buta Warna
Halodoc, Jakarta - Menyoal buta warna, ada satu fakta yang tak terelakkan, yaitu tak sedikit orang yang menyadari kalau dirinya mengidap buta warna, terutama anak-anak. Buta warna sendiri merupakan kondisi yang ditandai dengan berkurangnya kualitas penglihatan terhadap warna. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini diturunkan kepada anak dari orangtua sejak dilahirkan.
Kondisi ini biasanya diwariskan secara genetik dan diyakini diturunkan dari garis ibu. Namun, dalam beberapa kasus, buta warna juga bisa disebabkan karena kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes.
Pertanyaannya, profesi apa saja sih yang mengharuskan seseorang lulus tes buta warna?
1. Dokter
Profesi dokter mengharuskan mereka untuk mampu mengenal warna dengan baik. Alasannya simpel, agar mereka bisa mendiagnosis pasien berdasarkan perubahan warna tubuhnya. Tak cuma itu, profesi dokter juga bersinggungan dengan alat-alat medis canggih yang menggunakan indikator warna tertentu.
Baca juga: Mengapa Mata Mengalami Buta Warna?
2. Tentara
Syarat fisik untuk menjadi seorang tentara simpel, tapi boleh dibilang mutlak. Profesi ini mengharuskan seseorang berada dalam fisik yang prima, tak terkecuali dengan kesehatan mata. Dengan kata lain, tak ada satupun “cacat fisik” yang bisa ditoleransi di profesi ini.
3. Polisi
Sama dengan hal di atas, seseorang yang mengidap buta warna juga tak menjadi polisi. Profesi ini mengharuskan mereka mampu membedakan warna dengan benar. Contohnya, mampu membedakan rambu-rambu lalu lintas.
4. Pilot
Buta warna merupakan salah satu kondisi yang tak bisa ditolerir dalam profesi pilot. Pilot harus memiliki penglihatan yang normal, tanpa gangguan apapun. Alasannya simpel, pekerjaan mereka bersinggungan dengan instrumen canggih dengan warna-warna tertentu.
Selain keempat hal di atas, masih ada beberapa profesi lainnya yang mengharuskan seseorang lulus tes buta warna. Misalnya, apoteker, pemadam kebakaran, desainer, astronot, hingga pengawas lalu lintas udara.
Penyakit Seumur Hidup
Sampai saat ini belum ada metode pengobatan yang dapat mengembalikan kemampuan pengidap buta warna, untuk melihat warna sepenuhnya. Ingat, buta warna merupakan penyakit seumur hidup.
Meski begitu, pengidap buta warna bisa melatih diri agar terbiasa dengan buta warna yang diidapnya. Pengidapnya bisa kok meminta bantuan dokter ahli untuk menentukan metode penanganan yang tepat dan sesuai dengan tipe buta warna yang diidap.
Baca juga: Harus Tahu, Inilah 7 Fakta Penting Mengenai Buta Warna
Bila buta warna yang dialami merupakan dampak dari suatu penyakit atau efek samping obat, maka dokter akan melakukan penanganan yang bertujuan untuk mengatasi penyebabnya.
Singkat kata, sejauh ini memang belum ada pengobatan atau prosedur medis yang membuat buta warna bisa sembuh total. Meski begitu, ada beberapa studi yang telah dilakukan para ahli demi mendapatkan penanganan yang tepat.
Misalnya, riset yang dilakukan oleh duet profesor ophthalmology dari University of Washington, Amerika Serikat. Seperti dilansir dalam american academy of ophthalmology, kedua profesor tersebut sukses menyembuhkan buta warna pada monyet yang tak bisa membedakan warna hijau dan merah, menggunakan terapi gen. Sayangnya, terapi gen ini belum diresmikan dalam belum dinyatakan aman untuk mengobati buta warna pada manusia.
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan dampak, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu di sini. Mudah, kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play! Mudah, kan?