Ini 4 Gangguan Pernapasan Akibat Asap Kebakaran Hutan
“Asap kebakaran hutan membawa banyak zat kimia beracun dan partikel halus yang dapat mempengaruhi pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius, seperti bronkitis, pneumonia, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).”
Halodoc, Jakarta – Seperti yang kamu ketahui, kebakaran hutan merupakan bencana alam yang memiliki dampak buruk yang masif. Pasalnya asap kebakaran hutan tidak hanya mengganggu ekosistem, tetapi juga kesehatan manusia.
Nah, karena Indonesia merupakan negara yang dipenuhi oleh hutan, tidak ada salahnya mengetahui lebih lanjut mengenai bahaya yang terjadi akibat asap kebakaran hutan.
Zat Beracun dalam Asap Kebakaran Hutan
Saat kebakaran hutan terjadi, api akan melahap apa pun yang dilewatinya, termasuk pohon dan rumah. Akibatnya, udara yang ada di sekitar dapat terkontaminasi oleh senyawa berbahaya yang dibawa oleh api. Senyawa berbahaya dalam asap kebakaran hutan meliputi:
- Karbon monoksida.
- Sulfur dioksida.
- Karbon dioksida.
- Particulate matter (PM).
- Oksida nitrat.
- Volatile organic compounds, dan bahan kimia beracun lainnya.
Ketika asap bercampur dengan zat yang sudah ada di udara, maka dapat meningkatkan kadar ozon. Lapisan ozon pada atmosfer berperan penting dalam melindungi bumi dari sengatan sinar ultraviolet. Namun, ozon yang berada di permukaan bumi justru merupakan polutan udara yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan.
Menurut beberapa penelitian, susunan kimia dari asap kebakaran hutan dapat berubah menjadi lebih beracun jika tetap berada di udara. Hal ini dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi kesehatan manusia.
Gangguan Pernapasan Akibat Asap Kebakaran Hutan
Gangguan pernapasan adalah dampak utama yang terjadi akibat asap kebakaran hutan. Beberapa masalah pernapasan yang dapat terjadi akibat bencana ini, yaitu:
1. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan yang menyerang lapisan saluran bronkial. Saluran ini berfungsi untuk membawa udara ke paru-paru dan dari paru-paru. Nah, ketika kamu menghirup asap kebakaran hutan, tentunya udara yang dibawa ke paru-paru mengandung banyak bahan kimia.
Hal inilah yang dapat memicu berkembangnya peradangan pada saluran bronkial. Beberapa gejala bronkitis bisa terdeteksi dari batuk berdahak, sesak napas, dan rasa tidak nyaman pada dada. Ketahui juga cara mengobati bronkitis dengan praktis di sini, “5 Cara Mengobati Bronkitis dari Rumah.”
2. Asma
Asma merupakan penyakit pernapasan yang menyerang paru-paru. Kondisi ini bisa bersifat kronis (berkelanjutan), artinya harus terus dikontrol supaya tidak kambuh.
Jika asap rokok saja sudah dapat memicu asma, apalagi asap kebakaran hutan. Asap kebakaran hutan jauh lebih tebal daripada asap rokok dan mengandung banyak bahan kimia, serta partikel udara. Menghirup asap kebakaran hutan dapat memicu asma atau bahkan memperburuk gejalanya.
3. PPOK
PPOK mengacu pada sejumlah penyakit yang menyebabkan penyumbatan aliran udara dan masalah terkait pernapasan. Penyakit ini termasuk emfisema dan bronkitis kronis. Gejalanya meliputi kesulitan bernapas, mengi, dan batuk berdahak.
Penyakit paru obstruktif kronis dapat sangat berbahaya, sebab penyakit ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, dan berbagai kondisi lainnya.
4. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan dan cairan di paru-paru, yang terjadi karena infeksi bakteri, virus, atau jamur. Partikel halus dan zat-zat kimia dari asap kebakaran hutan juga dapat menyebabkan infeksi ini.
Sama seperti gangguan pernapasan lainnya, pneumonia dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan demam. Untuk mengobati pneumonia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Itulah gangguan pernapasan akibat asap kebakaran hutan. Apabila kamu mengalami salah satu dari kondisi tersebut, jangan ragu untuk segera konsultasikan dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Tentunya dokter yang berpengalaman siap membantu mengatasi keluhan kesehatanmu. Yuk download Halodoc sekarang.
Cara Asap Kebakaran Hutan Mempengaruhi Kualitas Udara
Zat dan partikel halus yang berada dalam asap kebakaran hutan dapat mempengaruhi kualitas udara dan tentunya berdampak negatif pada pernapasan.
Ketika kebakaran hutan terjadi maka dapat menciptakan polusi partikel atau PM dalam jumlah besar. Ada dua jenis PM dari kebakaran hutan, yaitu PM2.5 dan PM10.
Partikel ini sangat halus dan dapat dengan mudah terhirup dan memasuki mata manusia. Selain partikel halus, beberapa zat kimia beracun seperti ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur, juga dapat mencemari udara dan ikut terhirup. Itu sebabnya, penting untuk memantau Indeks Kualitas Udara (AQI) jika di daerahmu terjadi kebakaran hutan.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. Health Effects of Wildfire Smoke.
CDC. Diakses pada 2023. Wildfire Smoke.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Asthma.
CDC. Diakses pada 2023. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Pneumonia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan