Ini 4 Cara Melakukan Pemeriksaan Fisik Jantung
“Bagi seseorang dengan riwayat atau risiko sakit jantung, pemeriksaan fisik jantung sangat disarankan. Langkahnya meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.”
Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan fisik jantung menjadi prosedur yang berguna untuk mengetahui kesehatan jantung keseluruhan. Langkah ini sebaiknya dilakukan secara rutin, terutama bagi orang dengan risiko sakit jantung.
Sebelum pemeriksaan berlangsung, tim medis terkait atau dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami. Biasanya, pengidap akan mengeluhkan nyeri dada, detak jantung tidak teratur, sulit bernapas, atau bengkak pada anggota tubuh.
Pemeriksaan dilanjutkan dengan bertanya seputar riwayat kesehatan pasien. Tak hanya itu, dokter juga akan bertanya perihal kegiatan dan kebiasaan buruk, seperti merokok atau mengonsumsi alkohol.
Prosedur Pemeriksaan Fisik Jantung
Setelah pasien memberikan keterangan lengkap tentang gejala, riwayat kesehatan, dan kebiasaan yang dilakukan, langkah selanjutnya dilakukan dengan:
1. Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan visual sederhana. Caranya dengan memperhatikan bentuk dada pasien, memeriksa pembuluh darah di leher, dan mendeteksi pembengkakan. Jika terdeteksi sakit jantung, pasien akan mengalami pembengkakan di area tungkai.
2. Palpasi
Pemeriksaan fisik jantung dilanjutkan dengan prosedur palpasi. Metode ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan kondisi kesehatan jantung. Selain itu, langkah ini juga efektif mendeteksi kelainan jantung. Caranya dengan memeriksa detak jantung lewat permukaan dinding dada.
3. Perkusi
Selanjutnya, langkah pemeriksaan dilanjutkan dengan perkusi. Metodenya dengan mengetuk permukaan dada pasien menggunakan jari tangan. Bunyi dari ketukan bisa menjadi indikator kesehatan jantung dan organ lain di sekitarnya, termasuk paru-paru.
4. Auskultasi
Langkah terakhir, yakni auskultasi yang dilakukan menggunakan stetoskop. Tujuannya adalah mendengarkan bunyi detak jantung. Dari sini, dokter bisa menilai adanya kelainan atau masalah pada jantung.
Selain menilai fungsi jantung, auskultasi juga bisa mendeteksi adalah perubahan suara napas yang muncul dari paru-paru. Masalah ini terjadi ketika terjadi penumpukan cairan akibat kelainan pada jantung.
Dari pemeriksaan jantung di atas, dokter bisa menentukan masalah yang dialami oleh pengidap. Tak jarang dokter menyarankan pemeriksaan lanjutan guna memastikan diagnosis penyakit yang mendasari.
Bisa dibilang, pemeriksaan lanjutan ini adalah konfirmasi pasti dari temuan pada pemeriksaan sebelumnya. Beberapa metodenya, yakni:
- Elektrokardiogram (EKG), yakni pemeriksaan yang bertujuan mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. Caranya dengan menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik (elektrokardiograf).
- Ekokardiogram, bertujuan untuk mengetahui gerak jantung. Caranya dengan menggunakan gelombang suara untuk mengetahui ukuran dan bentuk jantung.
- Magnetic resonance imaging (MRI), untuk mendapatkan gambaran organ jantung lebih jelas. Caranya dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio.
- Computed tomography (CT) scan, dapat memberikan informasi lebih rinci ketimbang rontgen. Caranya dengan menggunakan komputer dan mesin sinar-X.
- Tes darah, bertujuan untuk mendeteksi bahan kimia dalam darah guna menemukan penyebab penyakit.
- Rontgen, untuk mengontrol penyakit yang sudah ada sebelumnya.
- Angiografi koroner, melihat ada tidaknya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Prosedur ini biasanya dilakukan pada orang dengan riwayat penyakit jantung koroner.
Selanjutnya, dokter akan menentukan pemeriksaan fisik lain sesuai dengan hasil dari metode-metode sebelumnya. Guna mendapatkan langkah penanganan yang tepat, pasien akan dirujuk ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
Nah, sebaiknya terapkan pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan jantung. Caranya dengan berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, dan kelola stres dengan baik.
Jika mengalami nyeri dada yang tak kunjung membaik, kamu bisa konsultasi dengan dokter di Halodoc atau melakukan medical check-up di rumah melalui layanan Homelab yang tersedia di Jabodetabek dan Surabaya.