Ini 3 Tes untuk Mendeteksi HIV dan AIDS

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 November 2020
Ini 3 Tes untuk Mendeteksi HIV dan AIDSIni 3 Tes untuk Mendeteksi HIV dan AIDS

Halodoc, Jakarta – HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan salah satu jenis virus yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Kondisi HIV yang tidak ditangani dengan baik nyatanya dapat menyebabkan risiko AIDS pada pengidapnya. AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi HIV. Inilah mengapa penyakit HIV kerap dihubungkan dengan AIDS.

Baca juga: Waspada HIV, Ini Cara Penularan yang Jangan Diabaikan

Meskipun belum ada obat yang dapat mengatasi dan memulihkan penyakit ini, tetapi kamu bisa menjalankan perawatan untuk kedua penyakit ini. Perawatan bertujuan untuk memperlambat perkembangan dan meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV/AIDS. Untuk itu, sebaiknya waspada terhadap beberapa faktor pemicu HIV dan lakukan pemeriksaan guna mendeteksi HIV/AIDS pada tubuh.

Kenali Gejala HIV dan AIDS

Gejala penyakit HIV memiliki perkembangan yang cukup lambat. Biasanya, gejala awal akan muncul 1–2 bulan setelah seseorang terpapar virus HIV. Namun, umumnya pengidap HIV tidak akan menyadari gejala yang muncul karena hampir serupa dengan penyakit flu. Pada tahap ini, meskipun gejala hilang dan timbul, tetapi pengidap HIV sudah dapat menularkan virus HIV pada orang lain.

Biasanya, gejala berupa demam, muncul ruam pada kulit, nyeri sendi, sakit kepala, hingga sakit tenggorokan. Setelah memasuki tahap awal, virus HIV akan memasuki fase laten yang menyebabkan pengidapnya mengalami penurunan berat badan, sering berkeringat pada malam hari, demam, diare, sakit kepala, dan tubuh yang semakin melemah.

Fase laten yang tidak diatasi membuat imunitas tubuh pengidap semakin rusak dan terganggu. Inilah yang dikenal sebagai AIDS di mana merupakan fase terakhir dari HIV. Seseorang yang mengalami AIDS akan sangat mudah terserang penyakit lain. Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai terkait AIDS, seperti:

  1. Penurunan berat badan tanpa sebab.
  2. Bercak lidah pada mulut, kelamin, hingga anus.
  3. Bintik ungu pada kulit yang tidak dapat hilang.
  4. Demam yang tidak kunjung reda.
  5. Gangguan saraf yang menyebabkan menurunnya konsentrasi.
  6. Perubahan suasana hati.
  7. Sesak napas.
  8. Tubuh yang selalu merasa lemah.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengenali Gejala Awal HIV?

Pemeriksaan HIV/AIDS

Virus HIV/AIDS dapat menular melalui darah, sperma, atau cairan vagina dari pengidap dan masuk ke dalam tubuh orang yang sehat. Penularan bisa terjadi melalui berbagai cara, seperti berhubungan intim tanpa pengaman, berbagi jarum suntik, hingga transfusi darah.

Untuk itu, jangan ragu lakukan pemeriksaan jika kamu merasakan beberapa gejala terkait HIV/AIDS. Berikut ini pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi HIV/AIDS:

1.Nucleic Acid Test (NAT)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah yang akan diuji untuk mendeteksi virus dalam darah. Dengan melakukan NAT, tim medis dapat mengetahui seberapa banyak virus dalam tubuh atau test viral load

Meskipun pemeriksaan ini dinilai paling efektif untuk mendeteksi HIV/AIDS, tetapi tes ini memerlukan biaya yang cukup mahal. Hasil dari tes ini membutuhkan waktu beberapa hari. Tes ini dapat menunjukkan hasil positif jika kamu melakukan tes setelah 10–33 hari setelah paparan virus HIV.

2.Tes Antigen/Antibodi

Tes ini digunakan untuk mencari antigen maupun antibodi HIV. Antibodi akan diproduksi oleh tubuh ketika kamu terpapar virus HIV. Sedangkan antigen merupakan zat asing yang menyebabkan kekebalan tubuh menjadi aktif. Dalam kasus penyakit HIV, antigen yang dicari adalah p24. Antigen ini diproduksi oleh tubuh sebelum antibodi berkembang. 

Tes ini juga dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada ujung jari dan hasilnya dapat diketahui dalam waktu 30 menit. Virus HIV dapat terdeteksi dalam darah setelah 18–45 hari paparan virus.

3.Tes Antibodi HIV

Seperti yang telah dijelaskan, tes ini guna mencari antibodi HIV dalam darah maupun cairan pada mulut. Tes ini bisa dilakukan dengan pengambilan sampel darah dari ujung jari maupun cairan dari dalam mulut. Hasilnya? Kamu bisa mendapatkan dalam waktu 20 menit. Tes antibodi menjadi tes paling cepat yang bisa digunakan untuk mendeteksi HIV.

Namun yang perlu diingat, tidak semua tes HIV dapat langsung mendeteksi setelah paparan virus. Tes antibodi HIV dalam mendeteksi virus dalam darah setelah 23–90 hari setelah paparan virus.

Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Terinfeksi HIV dan AIDS?

Itulah beberapa pemeriksaan yang bisa kamu lakukan untuk mendeteksi virus HIV. Segera lakukan pemeriksaan jika kamu mengalami gangguan kesehatan terkait kondisi ini. Penanganan lebih dini akan membuat perkembangan dapat ditangani sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pengidap.

Referensi:
The Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Types of HIV Tests.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. HIV/AIDS.
Healthline. Diakses pada 2020. A Comprehensive Guide to HIV and AIDS.