Ini 3 Tanda Kalau Sudah Kena Gigitan Kutu Alias Lyme
Halodoc, Jakarta - Penyakit Lyme merupakan infeksi bakteri yang ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu. Ada 4 jenis bakteri Lyme, yaitu Borrelia burgdorferi, Borrelia mayoni, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii. Bakteri-bakteri ini dapat ditemukan di seluruh dunia. Di Asia, Borrelia afzelii dan Borrelia garinii adalah penyebab utama dari penyakit Lyme.
Kebanyakan kasus penyakit Lyme disebabkan oleh kutu berkaki hitam, atau dikenal juga sebagai deer tick. Bakteri penyakit Lyme dapat menyerang organ tubuh mana pun, termasuk otak dan sistem saraf, otot, sendi, serta jantung. Kondisi ini membuat penyakit Lyme sulit didiagnosis karega gejalanya yang menyerupai kondisi lain.
Penyakit Lyme sering ditemui di daerah yang terdapat kutu, terutama di Inggris, beberapa bagian Eropa, dan Amerika Utara. Kondisi ini dapat terjadi pada pria dan wanita dengan usia berapa saja. Akhir-akhir ini, angka penyakit Lyme meningkat secara signifikan.
Beragam Gejala
Terdapat beragam gejala yang muncul secara bertahap pada pengidap penyakit Lyme. Berikut ini adalah pembagian gejala penyakit Lyme berdasarkan stadium atau tingkat perkembangan penyakit:
-
Stadium 1
Penyakit Lyme stadium 1 ditandai dengan munculnya ruam yang berbentuk seperti gambar target panahan. Ruam ini merupakan pertanda bahwa bakteri berkembang biak di dalam pembuluh darah. Corak ruam yang terbentuk umumnya adalah kemerahan di daerah bekas gigitan kutu, dengan dikelilingi daerah kulit normal dan dikelilingi lagi oleh daerah kemerahan di bagian luarnya.
Ruam jenis ini dikenal dengan nama erythema migran. Meskipun erythema migrans khas untuk penyakit Lyme, pada beberapa kasus, ruam bisa tidak muncul. Ruam erythema migrans biasanya muncul sekitar 1-2 minggu setelah pengidap digigit kutu.
-
Stadium 2
Pada stadium 2, biasanya gejala terjadi beberapa minggu setelah digigit kutu. Bakteri Borrelia sudah menyebar ke seluruh tubuh ditandai dengan gejala-gejala mirip flu. Penyakit Lyme stadium 2 juga dapat menimbulkan komplikasi seperti meningitis, gangguan saraf, atau penyakit jantung. Gejala yang menandai penyakit Lyme stadium 2 di antaranya :
- Demam.
- Menggigil.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Pembesaran kelenjar getah bening.
- Kelelahan.
- Sakit tenggorokan.
- Gangguan penglihatan.
-
Stadium 3
Penyakit Lyme stadium 3 akan terjadi jika pengidap tidak diobati pada stadium 1 atau 2. Stadium 3 dapat terjadi beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun setelah gigitan kutu. Gejala penyakit Lyme stadium 3 di antaranya:
- Artritis pada salah satu atau lebih dari satu sendi, terutama sendi besar seperti lutut.
- Mati rasa pada tungkai dan lengan.
- Aritmia.
- Gangguan ingatan jangka pendek.
- Gangguan mental.
- Sulit diajak berkomunikasi.
- Sakit kepala berat.
- Sulit berkonsentrasi.
- Ensefalopati.
Penyebab Penyakit Lyme
Bakteri Borrelia yang menjadi penyebab penyakit Lyme sering kali tersebar melalui kutu jenis Ixodes sp. Pada beberapa kasus, penyebaran terjadi melalui kutu Amblyomma sp. Kutu jenis Ixodes merupakan kutu yang memiliki kemampuan mengisap darah sebagai makanan, baik darah manusia maupun darah hewan. Bakteri Borrelia biasanya ditularkan oleh kutu Ixodes.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terkena penyakit Lyme, di antaranya:
- Sering beraktivitas di area berumput. Kutu pembawa penyakit Lyme sering kali tinggal di daerah berumput. Selain hidup di kulit rusa, kutu pembawa penyakit ini juga dapat hidup di kulit tikus dan hewan pengerat lainnya. Sering beraktivitas di area berumput dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terhinggapi kutu dan terjangkit penyakit Lyme.
- Tidak membersihkan badan dari kutu. Walaupun sering beraktivitas di daerah berumput, seseorang yang rutin membersihkan kulit dari hinggapan kutu dapat terhinggapi kutu dan terjangkit penyakit Lyme.
- Berpakaian terbuka. Kutu dapat hinggap dengan mudah pada kulit. Oleh karena itu, dengan berpakaian terbuka seseorang dapat lebih mudah terhinggapi kutu dan terkena penyakit Lyme.
Itulah informasi yang perlu kamu ketahui tentang penyakit Lyme. Jika kamu merasakan gejalanya, sebaiknya segera lakukan diskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!
Baca juga:
- Cara Mengobati Gigitan Tomcat
- Ini 3 Penyakit Akibat Global Warming
- Terungkap! Alasan Ibu Hamil Harus Menghindari Hewan Peliharaan