Ini 3 Rekomendasi Obat untuk Sakit Maag
“Penyakit maag identik dengan pola makan pengidap yang tidak teratur. Antasida, cimetidine, dan lansoprazole adalah tiga rekomendasi obat untuk atasi sakit maag.”
Halodoc, Jakarta – Sakit maag termasuk penyakit yang cukup umum. Berdasarkan data yang diperoleh dari pusat endoskopi di Indonesia, terdapat sekitar 7000 kasus maag dengan 86,4 persen dari jumlah tersebut merupakan dispepsia fungsional.
Jika kamu pernah merasakan rasa nyeri pada perut di bagian atas yang disertai dengan rasa mual, bisa jadi itu adalah tanda-tanda kamu mengidap penyakit maag. Sebagian besar sakit maag bisa ditangani tanpa perlu berdiskusi kepada dokter. Ada beberapa jenis obat untuk sakit maag yang perlu kamu ketahui. Baca informasinya di sini!
Antasida, Cimetidine, dan Lansoprazole, Pilihan Obat untuk Mengatasi Maag
Penyakit maag selalu identik dengan pola makan pengidap yang tidak teratur. Maag sering kali menimbulkan rasa yang menyiksa akibat terlukanya lapisan dalam lambung.
Sebagai referensi, berikut ini adalah daftar jenis obat maag yang dipercaya ampuh meredakan sakit pada lambung yang kerap dialami pengidap maag.
1. Antasida
Antasida adalah obat maag penetral asam lambung. Obat ini dapat digunakan untuk meringankan gejala maag seperti perih di ulu hati, rasa panas pada perut kiri atas, mulas, mual-mual, dan kembung.
Antasida mudah didapat di apotek tanpa memerlukan resep dokter karena tergolong sebagai obat bebas. Kamu juga bisa mendapatkan obat ini lewat Toko Kesehatan di aplikasi Halodoc.
2. Cimetidine
Jenis obat maag kedua yang aman dan ampuh adalah Cimetidine. Obat maag ini termasuk dalam golongan H2 blocker yang berguna mengobati tukak lambung dan usus dua belas jari, gangguan pencernaan, refluks asam, serta iritasi lambung akibat penggunaan obat anti inflamasi non-steroid. Bentuknya dapat berupa tablet atau cairan, yang bisa diminum sebelum atau sesudah makan.
3. Lansoprazole
Lansoprazole adalah kelompok obat proton pump inhibitor. Jenis obat maag ini mampu meredakan gejala akibat meningkatnya asam lambung, seperti nyeri ulu hati, mual, dan tidak nafsu makan.
Obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh dinding lambung, sehingga lambung yang sempat teriritasi atau telah mengalami tukak dapat kembali pulih. Namun perlu diingat obat maag ini hanya bisa kamu dapatkan dengan resep dokter.
Diskusikan dengan Dokter untuk Sakit Maag Berkelanjutan
Walaupun terkadang sakit, maag bisa diatasi sendiri dengan membeli obat maag langsung. Namun pemeriksaan dokter medis tetap perlu dilakukan jika sakit maag terus diikuti muntah yang tak kunjung usai dan pada akhirnya membuat tubuh kekurangan cairan.
Penyakit maag yang tidak segera diobati, terlebih dengan gejala yang sudah parah seperti yang disebutkan di paragraf sebelumnya, akan menyebabkan risiko yang lebih akut dan bisa datang kapan saja.
Oh, ya, penyakit maag juga bisa menyerang kamu kembali jika kondisi tubuhmu tidak fit dan asam lambung kamu meningkat. Banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk pencegahan sakit maag agar tidak terulang lagi, antara lain:
1. Menghindari makanan-makanan yang bisa memicu sakit maag, seperti makanan pedas dan asam.
2. Menerapkan pola makan yang teratur.
3. Mengurangi konsumsi kafein dan minuman beralkohol.
4. Menghentikan konsumsi ibuprofen atau aspirin, jika kedua obat ini yang menjadi pemicu.
5. Mengendalikan tingkat stres
Seperti itulah kira-kira penanganan sakit maag dengan obat yang bisa kamu lakukan. Supaya tetap sehat dan tahu penanganan saat sakit maag kambuh, jangan segan untuk selalu mendiskusikan masalah lambung yang kamu alami dengan dokter spesialis penyakit dalam ya. Yuk, download Halodoc untuk mendapatkan informasi seputar tips kesehatan lainnya.
Referensi:
Rsu.queenlatifa.co.id. Diakses pada 2022. Mengenal Tentang Penyakit Maag.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Peptic Ulcer Disease Treatment.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan